AKHLAK merupakan
bentuk jamak dari kata khuluk (bhs
Arab) yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara terminologi, Akhlak berarti perangai atau tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak
diartikan sebagai suatu tingkah laku,
tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya
sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat
dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari
dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan
untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa
bukanlah pencerminan dari akhlak.
Perbedaan antara nilai, etika, moral, dan
akhlak.
Nilai
(value) adalah sesuatu yang dianggap baik, yang diinginkan,
dicita-citakan dan dianggap penting oleh warga masyarakat. Sesuatu dianggap
bernilai apabila sesuatu itu memilki sifat: (1) menyenangkan (pleasant), (2)
berguna (useful), (3) memuaskan (satisfying), (4) menguntungkan (profutable)¸ (5)
menarik (interesting), dan (6) keyakinan (belief).
Etika (ethics) merupakan
penilaian terhadap suatu perbuatan yang baik atau buruk dengan menggunakan
tolok ukur akal pikiran atau rasio.
Moral merupakan
penilaian terhadap suatu perbuatan yang baik atau buruk dengan
menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam
masyarakat (adat istiadat)
Akhlak merupakan
penilaian terhadap suatu perbuatan yang baik atau buruk dengan menggunakan ukuran
al Qur’an dan hadis nabi.
PERANGAI sendiri
mengandung pengertian sebagai suatu sifat dan watak yang merupakan
bawaan seseorang. Pembentukan peragai ke
arah baik atau buruk, ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun
dari luar, yaitu kondisi lingkungannya. Lingkungan
yang paling kecil adalah keluarga, melalui keluargalah kepribadian seseorang
dapat terbentuk.
BUDIPEKERTI dapat
diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan
rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia. Penerapan budi pekerti tergantung kepada
pelaksanaanya. Budi pekerti dapat
bersifat positif maupun negatif. Budi pekerti itu sendiri selalu dikaitkan dengan tingkah laku manusia.
Budi pekerti didorong oleh kekuatan yang terdapat di dalam hati yaitu rasio dan rasa.
RASIO mempunyai
tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, yang masuk
akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang tidak masuk akal.
RASA atau Perasaan hati itu
sering disebut dengan nama “hati kecil” atau
dengan nama lain yaitu “suara kata hati”, lebih
umum lagi disebut dengan nama hati nurani. Suara hati selalu
mendorong untuk berbuat baik yang bersifat keutamaan serta memperingatkan
perbuatan yang buruk dan brusaha mencegah perbuatan yang bersifat buruk
dan hina.
KARSA disebut dengan kemauan atau kehendak, hal ini tentunya berbeda dengan keinginan. Karsa yang
berhubungan dengan rasio dan rasa. Keinginan
lebih mendekati pada senang atau cinta, yang
kadang-kadang berlawanan antara satu keinginan dengan keinginan lainnya dari
seseorang pada waktuyang
sama. Kehendak atau kemauan adalah keinginan yang dipilih di antara
keinginan-keinginan yang banyak untuk dilaksanakan.
Adapun kehendak
muncul melalui sebuah proses sebagai berikut: (1) Ada stimulan kedalam panca indera; (2) Timbul
keinginan-keinginan; (3) Timbul
kebimbangan, proses memilih
; (4) Menentukan pilihan kepada salah satu keinginan; (5) Keinginan yang
dipilih menjadi salah satu kemauan, selanjutnya akan dilaksanakan.
Perbuatan yang
dilaksanakan dengan kesadaran dan dengan kehendaklah yang disebut
dengan perbuatan budi pekerti.
Akhlak Baik, terdiri dari :
1. Jujur (Ash-Shidqu): adalah
suatu tingkah laku yang didorong oleh keinginan (niat) yang baik dengan tujuan
tidak mendatangkan kerugian bagi dirinya maupun oranglain.
2. Berprilaku baik (Husnul Khuluqi) adalah
suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya dengan cara yang terpuji.
3. Malu (Al-Haya') adalah
akhlak (perangai) seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk dan
tercela,sehingga mampu menghalangi seseorang untuk melakukan dosa dan maksiat
serta dapat mencegah seseorang untuk melalaikan hak orang lain.
4. Rendah hati (At-Tawadlu') adalah
sifat pribadi yang bijak oleh seseoarang yang dapat memposisikan dirinya
sederajat dengan orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
5. Murah hati (Al-Hilmu) adalah
suka (mudah) memberi kepada sesama tanpa merasa pamrih atau sekedar pamer.
6. Sabar (Ash-Shobr) adalah
menahan atau mengekang segala sesuatu yang menimpa diri kita(hawa nafsu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar