Rabu, 27 September 2017

Pertemuan Pribadi (PM)

PERSONAL MEETING (PM)
9.1. Pertemuan Rahasia di Tengah Keramaian

Di tengah hiruk pikuk stasiun LRT Cawang, diantara kerumuman penumpang yang berlalu-lalang, pandangan mata Febri tertuju pada seorang pria berjaket krem, kacamata putih, dan arloji di tangan kanan yang sedang berdiri bersebelahan dengan wanita agak tua. Kakinya ia langkahkan mendekati pria itu.

Setelah berada di dekatnya, Febri membuka layar ponselnya lalu bergumam dengan perasaan kesal, "waduh terlambat lagi!" Seketika, pria itu bereaksi. Tiga kali batuk pelan terdengar dari arahnya. Febri tersenyum tipis, kode pertama telah terkonfirmasi.

Tanpa menampakkan kecurigaan, Febri melanjutkan aksinya. Ia mematikan ponsel, lalu menggaruk kepalanya dengan tangan kiri. Pria berjaket itupun merespons dengan memberikan sinyal. Ia membuka kacamata dan perlahan mengusap matanya dengan sapu tangan warna coklat. Kode kedua pun terjawab.

Tak lama kemudian pria itu beranjak pergi, menuruni tangga lobi LRT, lalu keluar dan berjalan menuju ke arah berlawanan laju lalu lintas.  Beberapa saat kemudian, Febri mengikutinya dari jarak aman. Perjalanan mereka berujung pada sebuah kafe yang terletak beberapa ratus meter dari stasiun.

Di sudut paling belakang, keduanya bertemu dalam satu meja. Pria itu telah memilihkan tempat yang cukup aman untuk pertemuan mereka.  Sambil menikmati kopi panas, keduanya bertukar tas kecil berwarna hitam. Misi penyerahan benda rahasia itu telah terlaksana.

Dengan perasaan lega, Febri keluar meninggalkan kafe tanpa dibarengi pria yang baru dikenalnya. Bagaimanapun ia harus tetap waspada, sebab tas kecil yang baru ia terima itu berisi dokumen rencana rahasia.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kedua orang agen klandestin yang baru kenal itu telah melakukan komunikasi rahasia, yang dinamakan “personal meeting.” Febri mendapat tugas dari handler untuk menemui pria dengan ciri-ciri, waktu dan tempat yang sudah ditentukan.

Untuk memastikan bahwa mereka bertemu dengan orang yang tepat, sebuah protokol komunikasi khusus telah ditetapkan. Kalimat "Waduh, terlambat lagi" dan batuk tiga kali adalah contoh dari kode-kode yang telah disepakati. Kode-kode ini berfungsi sebagai kata sandi untuk memastikan identitas masing-masing pihak. Dengan begitu, mereka dapat berkomunikasi dengan aman tanpa harus khawatir akan adanya penyadapan atau pengungkapan identitas mereka.

Wanita tua yang berdiri di samping pria berjaket krem, orang-orang yang lalu-lalang di stasiun, bahkan kamera CCTV pun tidak menyadari bahwa saat itu sedang berlangsung sebuah komunikasi penting. Dan bagi orang-orang yang kebetulan berada di kafe saat pertemuan itu berlangsung, tentu menganggap pertemuan itu hanyalah sebuah pertemuan biasa.

Pertemuan antara Febri dan pria berjaket krem adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah komunikasi klandestin, yang disebut “personal meeting” dilakukan. Dengan menggunakan kode-kode khusus dan teknik penyamaran, mereka berhasil melakukan sebuah transaksi rahasia di tempat umum tanpa diketahui oleh siapapun. Ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan komunikasi dalam dunia intelijen dan operasi rahasia.

9.2. Pengertian Personal Meeting

Personal meeting, dalam istilah intelijen adalah sebuah pertemuan tatap muka secara langsung antara dua individu atau lebih yang dilakukan secara rahasia, di suatu wilayah yang rawan pantauan pihak lawan.  Personal meeting dilakukan dalam rangka melaksanakan sebuah kegiatan, seperti briefing, laporan, serah terima dokumen, kartu kredit, atau material penting lainnya semisal senjata atau kunci.

Keuntungan metode personal meeting.

·           Kesempatan untuk menyampaikan informasi lisan atau tertulis dalam jumlah yang lebih banyak.

·           Kesempatan bagi pelaksana untuk mengajukan pertanyaan dan menghilangkan kesalah pahaman.

·           Kesempatan untuk membuat keputusan yang tepat dilapangan.

·           Kesempatan bagi agen pengendali untuk menilai kemampuan agen.

·           Kesempatan untuk memberikan dukungan moril kepada agen. 

Kekurangan methoda personil meeting.

·           Kemungkinan disusupi oleh anggota organisasi lain.

·           Kemungkinan terjebak oleh adanya anggota yang berstatus “Double agent“ (agen rangkap).

 

9.3. Kode Pengenalan

Sebelum dilakukan PM harus diyakinkan betul bahwa individu yang akan dijumpai adalah seorang agen partner, dengan melakukan beberapa tindakan pengujian initial contact yaitu: password, autentikasi dan bonaviditas.

Initial Contact (kontak pengenalan) adalah kegiatan untuk menemukan / mengenali agen kawan dengan deskripsi dan tempat yang telah ditentukan, dalam rangka melaksanakan personal meeting (PM) pada suatu tempat di lokasi lain yang relatif aman dari pantauan oposisi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar