Kamis, 28 September 2017

Komunikasi Kland

Ref. KOMUNIKASI KLANDESTIN

6.1. UMUM
Komunikasi merupakan proses pertukaran dan pemahaman informasi antara dua pihak atau lebih. Proses ini melibatkan pengirim pesan, penerima pesan, dan saluran komunikasi. Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk verbal (dalam bentuk kata-kata) dan nonverbal (melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh).
Keamanan komunikasi adalah kunci keberhasilan operasi intelijen. Kebocoran informasi dapat membahayakan nyawa agen, merusak reputasi badan intelijen, dan menggagalkan misi penting. Oleh karenanya pengembangan dan pemeliharaan sistem komunikasi yang aman terus menjadi perhatian utama bagi badan intelijen di seluruh dunia.
Komunikasi dalam kegiatan intelijen merupakan unsur yang paling mendapatkan perhatian, karena mengandung kerawanan yang paling tinggi. Banyak kasus kesalahan dalam komunikasi sehingga menyebabkan kebocoran informasi yang sangat membahayakan bagi keamanan organisasi. Sistem komunikasi antar agen intelijen dirancang dengan sangat hati-hati untuk memastikan kerahasiaan dan keamanan informasi. Ini melibatkan berbagai metode yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
Komunikasi klandestin adalah metode yang digunakan pada kegiatan komunikasi antar agen intelijen untuk menjamin keamanan kegiatan dan kerahasiaan informasi dari pantauan pihak oposisi.
6.2. TUJUAN KOMUNIKASI KLANDESTIN
Sistem komunikasi klandestin merupakan metode rahasia yang dirancang khusus untuk melindungi kerahasiaan komunikasi dalam operasi intelijen. Komunikasi biasa, seperti telepon atau pertemuan terbuka, sangat rentan terhadap pengawasan dan penyadapan. Oleh karena itu, agen intelijen menggunakan berbagai teknik khusus untuk memastikan pesan mereka hanya sampai pada pihak yang dituju.
Tujuan pokok digunakannya komunikasi klandestin adalah untuk perlindungan keamanan agen dan kerahasiaan informasi dari pantauan petugas keamanan lawan. Perlindungan yang dimaksud adalah:
* Melindungi identitas, kegiatan agen dan jaringan operasi klandestin.
* Mencegah kebocoran informasi, agar pesan jatuh ke tangan pihak yang tidak berwenang.
* Menjamin keamanan dan kelancaran operasi intelijen.
Penting untuk diingat bahwa metode komunikasi klandestin terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Agen intelijen harus selalu beradaptasi dan mengembangkan teknik baru untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

6.3. ASPEK PENTING KOMUNIKASI KLANDESTIN
Aspek penting dalam merancang komunikasi agen klandestin yang perlu diperhatikan:
* Kerahasiaan: Memilih lokasi pertemuan dan metode komunikasi yang sulit dilacak.
* Keamanan: Menggunakan sandi, kode, dan teknik enkripsi untuk melindungi isi pesan.
* Reasonibilitas: Membuat kegiatan komunikasi wajar, terlihat seperti aktivitas biasa untuk menghindari kecurigaan.
* Fleksibilitas: Membangun komunikasi yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan situasi.

6.4. METODE KOMUNIKASI KLANDESTIN
Sistem komunikasi antar agen intelijen melibatkan berbagai metode yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode tradisional dan metode modern. Metode Komunikasi Tradisional, meliputi teknik antara lain: kurir, dead drop, tinta simpati, mikrodot, kode dan sandi. Sedangkan metode komunikasi modern meliputi teknik antara lain: kriptografi, komunikasi satelit, komunikasi radio, komunikasi internet, dan aplikasi khusus.
Dalam konteks pelaksanaan komunikasi agen intelijen lapangan, secara umum metode komunikasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu komunikasi kontak langsung, dan komunikasi sistem pemutus atau perantara.

6.4.1. Metode Komunikasi Langsung
Komunikasi kontak langsung adalah bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan secara langsung dari pengirim ke penerima tanpa perantara media teknologi. Interaksi ini melibatkan kontak fisik atau tatap muka, memungkinkan adanya umpan balik langsung dan pemahaman yang lebih mendalam. Pola komunikasi dengan sistem kontak langsung antar agen intelijen di lapangan dapat berupa kegiatan personal meeting (PM), dan brush contact (kontak singkat)
* Personal Meeting (PM): Pertemuan tatap muka antara agen secara langsung. Meskipun berisiko, metode ini memungkinkan komunikasi yang lebih mendalam dan fleksibel.
* Brush Contact (BC): Kontak singkat yang dilakukan di tempat umum dengan pertukaran informasi yang terbatas.

Metode komunikasi langsung mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
* Kelebihan:
- Keamanan: Informasi yang disampaikan secara langsung lebih sulit untuk disadap dibandingkan dengan metode komunikasi elektronik.
- Verifikasi: Agen dapat langsung memverifikasi informasi yang didapat melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan konteks pertemuan.
- Membangun Kepercayaan: Pertemuan langsung membantu membangun hubungan kepercayaan yang kuat antara agen dan sumber.
- Fleksibelitas: Dapat digunakan untuk berbagai jenis informasi, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat sensitif..
* Kekurangan
- Risiko Tertangkap: Pertemuan langsung sangat berisiko jika terdeteksi oleh pihak lawan.
- Batasan Waktu dan Tempat: Terbatas oleh waktu dan lokasi pertemuan.
- Jejak yang Sulit Dihapus: Pertemuan fisik meninggalkan jejak yang sulit dihapus, seperti rekaman CCTV atau saksi mata.
.
6.4.2. Metode Sistem Pemutus (Cut Out System)
Sistem pemutus (cot out system) atau sistem perantara adalah metode dalam komunikasi antar agen intelijen yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu menggunakan sistem pemutus atau perantara yang melibatkan pihak ketiga sebagai perantara. Penggunaan sistem ini dalam kegiatan intelijen digunakan untuk meminimalisir risiko terungkapnya identitas seorang agen atau jaringan intelijen.
Dalam pelaksanaan komunikasi agen intelijen di lapangan, sistem cut out ini dibagi dalam dua kategori, yaitu sistem perantara (intermediari) dan alat pemutus (cut out devices).
* Intermediari: Melibatkan pihak ketiga yang dipercaya sebagai perantara untuk menyampaikan pesan. Tekniknya antara lain: Kurir, yaitu orang yang secara fisik membawa pesan dari satu tempat ke tempat lain. Live Drop (LD), yaitu penitipan pesan melalui agen atau orang lain di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya.
* Alat Pemutus (Cut Out Devices): Menggunakan benda atau sistem tertentu untuk menyampaikan pesan. Tekniknya antara lain: Dead Drop (DD), yaitu tempat persembunyian yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil pesan tanpa kontak langsung. Penggunaan layanan pos dengan teknik penyembunyian pesan. Komunikasi menggunakan frekuensi radio yang sulit dilacak. Menyembunyikan pesan dalam iklan di media massa. Penggunaan telepon dengan teknik khusus untuk menyembunyikan pesan.

Metode sistem cut out mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
* Kelebihan:
- Meningkatkan Keamanan: Identitas agen dan sumber tersembunyi, sehingga mengurangi risiko tertangkap.
- Menjaga Jarak: Agen dan sumber tidak perlu bertemu secara langsung, sehingga mengurangi risiko terlacak.
- Memperumit Pelacakan: Jejak komunikasi menjadi lebih sulit dilacak karena melibatkan pihak ketiga..
* Kekurangan:
- Kerumitan: Proses komunikasi menjadi lebih rumit dan membutuhkan perencanaan yang matang.
- Risiko Kebocoran: Ada risiko informasi bocor akibat kesalahan pihak ketiga.
- Kurangnya Kontrol: Agen memiliki kendali yang lebih sedikit terhadap proses komunikasi.
Tujuan Utama Sistem Cut Out:
* Meningkatkan Keamanan: Jika seorang agen tertangkap, kemungkinan besar ia hanya akan mengungkapkan informasi tentang perantara langsung, bukan tentang seluruh jaringan.
* Melindungi Identitas: Identitas asli agen dan pusat intelijen tetap tersembunyi di balik beberapa lapisan keamanan.
* Mengurangi Risiko: Meminimalkan risiko tertangkapnya agen dan terbongkarnya operasi.
* Memperlambat Penyelidikan: Dengan adanya beberapa lapisan perantara, akan lebih sulit bagi pihak musuh untuk melacak asal-usul informasi atau identitas agen utama.
.
Kesimpulan. Sistem cut out adalah alat yang sangat efektif untuk melindungi operasi intelijen. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pemilihan perantara yang tepat, dan penggunaan teknologi keamanan yang canggih.

6.5. PRINSIP KOMUNIKASI INTELIJEN
Keamanan komunikasi adalah kunci keberhasilan operasi intelijen. Kebocoran informasi dapat membahayakan nyawa agen, merusak reputasi negara, dan menggagalkan misi penting. Oleh karena itu, pengembangan dan pemeliharaan sistem komunikasi yang aman terus menjadi perhatian utama bagi badan intelijen di seluruh dunia.

Beberapa prinsip dasar komunikasi intelijen, yaitu faktor:
* Keamanan: Prioritas utama adalah menjaga kerahasiaan informasi. Metode enkripsi yang kuat, saluran komunikasi yang aman, dan prosedur keamanan yang ketat sangat penting.
* Kecepatan: Informasi intelijen seringkali bersifat sangat sensitif terhadap waktu, sehingga kecepatan komunikasi sangat penting.
* Fleksibilitas: Sistem komunikasi harus cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan situasi dan ancaman.
* Redundansi: Sistem komunikasi harus memiliki beberapa lapisan keamanan untuk mencegah kebocoran informasi jika satu lapisan ditembus.
* Plausible Deniability: Komunikasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga jika tertangkap, agen dapat menyangkal keterlibatannya dalam kegiatan intelijen.
* Rahasia

Sedangkan Tantangan dalam Komunikasi Intelijen
* Intersepsi: Kemungkinan pesan disadap oleh pihak ketiga.
* Dekripsi: Risiko kode atau sandi dipecahkan.
* Kompromi Agen:** Kemungkinan agen membocorkan informasi atau menjadi agen ganda.
* Perkembangan Teknologi: Teknologi komunikasi yang terus berkembang menghadirkan tantangan baru dalam menjaga keamanan.
.
6.6. BENTUK / JENIS KOMUNIKASI KLANDESTIN
Metode komunikasi dengan sistem kontak langsung antar agen intelijen di lapangan dapat berupa kegiatan personal meeting (PM), dan brush contact (kontak singkat). Sedangkan metode komunikasi dengan sistem alat pemutus (COD) dilakukan dengan cara: dead drop (DD), surat pos, radio, iklan, dan telepon.

6.6.1. Personal Meeting (PM)
Personal Meeting adalah kegiatan pertemuan antar agen klandestin di wilayah lawan yang rawan oposisi, dalam rangka melaksanakan sebuah kegiatan, antara lain briefing, laporan, serah terima Baket/dokumen, serta material seperti senjata, kunci, dsb.
.
13. Personal Meeting (Pertemuan pribadi). Adalah pertemuan langsung antara dua atau lebih anggota jaringan. Pertemuan dapat dilakukan beberapa jam atau beberapa saat saja dan dapat dilaksanakan antara agen pengendali dengan agen utama maupun antar agen dengan kurir untuk menyampaikan laporan atau pesan..
.
.
a. Keuntungan metode personal meeting.
1) Kesempatan untuk menyampaikan bahan keterangan lisan atau tertulis dalam jumlah yang lebih banyak.
2) Kesempatan bagi pelaksana untuk mengajukan pertanyaan dan menghilangkan kesalah pahaman.
3) Kesempatan untuk membuat keputusan yang tepat dilapangan.
4) Kesempatan bagi agen pengendali untuk menilai kemampuan agen.
5) Kesempatan untuk memberikan dukungan moril kepada agen.
b. Keterangan methoda personil meeting.
1) Kemungkinan disusupi oleh anggota organisasi lain.
2) Kemungkinan terjebak oleh adanya anggota yang berstatus “Double agent “ (agen rangkap).
.
Personal Meeting adalah kegiatan pertemuan antar agen intelijen yang dilakukan di wilayah lawan yang rawan terhadap pantauan oposisi.
Kegiatan pertemuan secara langsung itu dilaksanakan untuk sebuah kegiatan, antara lain briefing, serah terima dokumen atau material seperti senjata, kunci, kartu kredit, dsb.
Sebelum dilakukan PM harus diyakinkan betul bahwa individu yang akan dijumpai adalah seorang agen partner, dengan melakukan beberapa tindakan pengujian initial contact yaitu password, autentikasi dan bonaviditas.
.
.
Initial Contact (kontak pengenalan) adalah kegiatan untuk menemukan / mengenali agen kawan dengan deskripsi dan tempat yang telah ditentukan, dalam rangka melaksanakan personal meeting (PM) pada suatu tempat di lokasi lain yang relatif aman dari pantauan oposisi.
.
6.6.2. Brush Contact
.
.
.
6.6.3. Kurir
Kurir: Pengiriman pesan secara fisik melalui kurir yang telah terlatih. Kurir ini bisa menjadi orang yang tidak terkait langsung dengan intelijen, atau bahkan agen intelijen itu sendiri yang menyamar.
f. Kurir, adalah orang yang membawa baket dari seorang dalam organisasi klandestin dan mengirimkan kepada anggota lain.
g. Faktor penting dalam memilih kurir (witting) :
1) Kemampuan menembus pembatasan.
2) Kemampuan membawa/menyembunyikan, mengirim dan menghancurkan (bila perlu) pesan dibawa.
3) Kemampuan untuk masuk dan menciptakan akses.
4) Pandai, mampu menyesuaikan diri, dapat dipercaya dan memiliki keberhasilan.
h. Tempat penitipan alamat (acomodastion adress) adalah suatu alamat dimana surat berisi baket diterima, surat disimpan dan diambil oleh orang yang berhak (numpang alamat) atau dikirim lagi kealamat yang lain. Pemilik alamat adalah orang yang menerima surat untuk kepentingan orang lain.

6.6.4. Live Drop
a. Live drop bersifat witting, mengetahui dirinya adalah bagian dari kegiatan/operasi tersebut dan berfungsi sebagai agen.
b. Live drop bersifat un witting , tidak menyadari bahwa dirinya merupakan bagian terlibat dalam kegiatan/operasi dimana tidak berfungsi sebagai agen.
Live Drop adalah teknik yang digunakan dalam komunikasi klandestin dengan memanfaatkan individu, baik secara sadar ataupun tidak sadar dapat membantu sebagai perantara untuk menyampaikan pesan, bahan keterangan, atau benda dari seorang agen intelijen kepada agen lainnya.
Macam LD.
Ld sadar
Ld tdk sadar.
.
6.6.5. Penitipan Hidup
6.6.6. Dead Drop
j. Dead Drop (penitipan mati) adalah suatu tempat dimana materi tertutup ditinggalkan seorang anggota dan diambil anggota yang lain .
1) Syarat Dead Drop :
a) Dapat didatangi sesuai covernya.
b) Dapat didatangi secara fisik.
c) Mudah diidentifikasi tapi sukar dikenali orang melihat/melewatinya.
d) Terletak disuatu tempat dimana sukar bagi oposisi aktif untuk mengamatinya.
e) Terletak sedemikian rupa sehingga agen punya waktu untuk mendatangi tanpa resiko dicurigai.
f) Terlindung dari gangguan alam (hujan, angin dan sebagainya).
2) Tindakan pengamanan dalam penggunaan Dead Drop :
a) Materi baket yang disimpan harus singkat.
b) Waktu, hari, tanggal, jam tidak bergiliran, menghindari terjadinya pola.
c) Jangan terlalu sering digunakan (dikunjungi bila tidak perlu).
Dead Drop adalah tempat persembunyian yang telah disepakati sebelumnya untuk menyimpan sebuah pesan atau bahan keterangan (Baket), sehingga agen dapat meninggalkan atau mengambil pesan di tempat itu tanpa harus bertemu secara langsung dengan agen lainnya.
Tempat persembunyian yang telah disepakati sebelumnya untuk menyimpan pesan. Agen dapat mengambil atau meninggalkan pesan di tempat ini tanpa harus bertemu secara langsung.

6.6.7. Surat Pos
.
6. Drop Boxes
Drop Boxes adalah kotak surat rahasia yang digunakan untuk pengiriman pesan.
6.6.8. Iklan
g) Iklan. (advertissing), iklan dapat digunakan sebagai indikator sebagai isyarat aman, bahaya, untuk menilai,menghentikan kegiatan pemberitahuan kedatangan, kepergian dan sebagainya. Cara ini sulit dijejaki karena penerima baket tidak dapat ditentukan tanpa bantuan dari pemasang iklan. Kerugiannya dapat diusut dengan bantuan pejabat surat kabar.

6.6.9. Radio
6.6.10. Telepon

6.7. CASING
Casing adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara visual terhadap suatu daerah/tempat untuk mendapatkan fakta operasional dalam rangka untuk penyiapan safe house (SH) atau sebagai tempat untuk pelaksanaan kegiatan personal meeting (PM), Dead Drop (DD), Live Drop (LD), Brush Contact (BC), dsb.
.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Peninjauan (Casing)
a. Tindakan sebelum peninjauan dan pencarian fakta/cassing.
1) Menentukan kebutuhan khusus dan informasi apa yang harus diperoleh.
2) Menggunakan sebanyak mungkin sumber informasi lain yang tersedia.
3) Mengembangkan rencana yang logis dan sistematis yang membantu penyelesaian tugas dengan agen seefesien mungkin dan seaman mungkin.
4) Menyiapkan perbekalan dan perlengkapan tehnik.
5) Memepertimbangkan resiko yang harus/akan dihadapi dan merencanakan bagaimana cara menghindarkannya.
6) Merencanakan cover yang harus digunakan.
b. Tindakan selama peninjauan.
1) Bertindak wajar sesuai dengan cover dan harus mengingat betul cerita Cover.
2) Membuat pengukuran dan pencatatan tanpa menarik perhatian.
3) Memperoleh semua informasi pada peninjauan pertama agar dapat menghindarkan pengulangan peninjauan.
e. Laporan Peninjauan. Membuat hal-hal sebagai berikut :
1) Lokasi tempat yang ditinjau /daerah.
2) Penggunaan khusus dari tempat yang ditinjau.
3) Kapan dan bagaimana peninjauan dilaksanakan.
4) Karakteristik daerah lokasi yang ditinjau .
5) Route pelolosan/ escape.
6) Keamanan daerah tersebut.
7) Cara untuk mendekati daerah tersebut.
Informasi terinci tentang daerah tersebut.
9) Sket, peta, foto daerah/instalasi.
10) Setiap problem security yang timbul selama peninjauan/cassing dimana daerah-daerah digunakan untuk tujuan operasional.
11) Saran-saran mengenai penggunaan atau tidaknya daerah-daerah tersebut (daerah yang ditinjau).
.
LAPORAN CASING.
1. gun dari tempat yg dicari.
2. lokasi pasti.
3. kapan dan dlm ka bgmn casing dilaks.
4. karakteristik daerah
- rah perumahan, desa, rah penduduk ( ras, bhs, pakaian, pok umur, reaksi bila ada orang asing )
- alat transportasi lokal ongkos
- fasilitas komunikasi
- gedung instlsi penting (pol, ekonomi, dik, budaya, dll )
- cuaca & iklim
5. jalan pendekat
6. kekuatan oposisi.
7. route escape.
8. info trperinci mngenai tempats yg akan digun.
9. sket, peta, foto dari rah yg akan digun.
10. info mengenai resiko yg mungkin timbul.
11. rekomendasi mengenai penggunaan rah tsb.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar