Jumat, 25 Oktober 2024

Agen Baru

AGEN


1)         Pengertian agen.     Dalam masa perang mungkin mudah didapat   orang-orang   yang   mempunyai   keberanian   dan kemampuan bahasa untuk memasuki  negara yang sedang  bermusuhan dengan kita dan memberikan kedok yang cukup baik yang mungkin mereka melakukan kegiatan spionase atas nama negara mereka dengan motivasi cinta pada tanah air.   

Dalam masa damai sistem yang lebih disukai adalah merekrut warga negara dari negara sasaran yang mempunyai acces kepada informasi atau material yang kita butuhkan dan yang rela bertindak sebagai agen dari negara lain. Pengalaman menunjukkan bahwa orang-orang tersebut diatas sudah diketemukan. Banyak movitasi yang mendorong seseorang bekerja sebagai agen spionase. Alasan-alasan mereka mungkin karena idiologi, diperas atau ingin mendapat uang yang banyak.            Tugas dari orang yang mengadakan perekrutan seringkali untuk menemukan orang-orang yang mempunyai acces yang diperlukan kepada informasi yang kita butuhkan dan juga membujuk calon agen agar menanggalkan kesetiaan mereka terhadap negara dan bangsa mereka. Jadi ada hubungan langsung diantara subversi dan spionase.          

2)            Motivasi agen spionase.  Meskipun terdapat banyak macam-macam alasan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi agen spionase, tetapi pada prinsipnya hanya ada beberapa macam motivasi yang patriotik atau cinta tanah air, demi idiologi, mengharap kanpembayaran dan sebagai informan  atau orang yang kerana kerelaannya memberikan informasi.

a)         Patriotik dan ideologi.         Seorang manusia pada umumnya mempunyai perasaan terikat pada tanah air atau tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Ikatan semacam itu  adalah ikatan karena jiwa patriotik atau cinta kepada tanah air sehingga sewaktu-waktu bila ia merasa apa yang dicintainya diganggu atau diancam oleh pihak lain, maka dia merasa berkewajiban membelanya.            Sifat patriotik inilah yang menjadi motivasi  utama mengapa seseorang  mau menjadi agen spionase, demi kepentingan tanah airnya atau tempat ia dilahirkan dan dibesarkan serta merasa berhutang budi kepadanya. Sama halnya dengan sifat patriotik tersebut, persamaan ideologi atau agama memungkinkan seseorang membantu pihak lain demi kepentingan ideologi atau agamanya.    Dalam golongan ini banyak terdapat petualang-petualang atau orang-orang yang mempunyai banyak waktu lowong sehingga mempunyai cukup waktu berkeliling kenegara-negara yang didatanginya, tetapi ia masih terikat erat pada negara asalnya atau juga anggota-anggota pihak sendiri yang beridiologi sama tetapi berbangsa lain. Meskipun mereka itu mungkin tidak banyak pengalaman atau kemampuan, tetapi dapat pula merupakan bahaya.      Misalnya orang yang berideologi komunis, tidak mungkin mempunyai jiwa patriot karena ideologi komunis tersebut sifatnya internasional atau ingin mengkomuniskan dunia.               

b)         Bayaran.        Dari sekian banyak agen spionase yang paling banyak berhubungan dengan operasi intelijen klandestin adalah orang-orang yang mengharapkan pembayaran uang   atau barang-barang terhadap jasa-jasa mereka. Orang-orang bayaran yang berpengalaman ataupun orang yang oportunis yang tidak dapat dipercaya atau yang tidak berpendirian bila mendapat bayaran yang sepadan dapat memberikan informasi intelijen yang penting, teliti dan bernilai.  Oleh sebab itu dalam keadaan tertentu mereka ini juga setia karena motivasi uang tersebut.

c)         Informan.       Pada umumnya informan bukanlah agen spionase dalam arti sebenarnya. Informan  adalah orang-orang dari daerah sasaran yang mempunyai  bermacam-macam cara hidup, mulai dari pekerja rendah sampai pekerja yang mempunyai kedudukan tinggi yang dapat memberikan informasi yang diperlukan.


Jenis-jenis Agen.    Terdapat 3 jenis agen dalam  suatu jaringan yaitu agen utama, agen pelaksana dan agen pembantu.     

a)            Agen utama (principal Agent). Jaringan spionase pada   umumnya  dipimpin oleh seorang agen utama yang disebut juga resident director atau case officer yang berkedudukan ditempat sekitar daerah jaringan itu beroperasi. Kedudukan yang dimaksud ini bisa dinegara sasaran atau dinegara ketiga.  Agen utama ini bisa dilakukan oleh anggota dari induk kesatuan intelijen, yang dikirimkan kedaerah operasi dengan kedok yang baik sekali ataupun bisa diambil dari orang-orang didaerah atau negara sasaran itu sendiri atau dapat juga diambilkan dari orang-orang negara ketiga.

            Penggunaan agen utama ini dilakukan bila pengendali agen (agent handler) dari bagian spionase. Induk kesatuan tidak dapat secara langsung mengendalikan agen-agen pelaksana disebabkan oleh kesulitan bahasa, warna kulit, kebudayaan, dan faktor-faktor penghalang lainnya.        Selain itu bila pihak oposisi aktif dalam kegiatannya efektif sekali,  sehingga resiko tertangkapnya pengendali agen  besar sekali.

b)         Agen pelaksana dan agen pembantu.  Berhasil tidaknya suatu operasi dari suatu jaringan sebagian besar tergantung pada agen-agen pelaksananya.  Untuk melaksanakan tugas-tugas operasi ini maka dalam suatu jaringan terdapat dua macam agen yaitu agen pelaksana dan agen pembantu.

            Kedua macam agen inilah sebagai tenaga pelaksana dari jaringan yang didalam melaksanakan tugasnya dikirim kedaerah sasaran atau karena kedudukannya didaearah sasaran ditugaskan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

(1)       Agen pelaksana (Action agent).  Agent pelaksana adalah petugas pokok dalam oraganisasi yang melakukan pengumpulan informasi dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Dari jenis agen pelaksana ini terdapat beberapa macam agen yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan sifat tugasnya tersebut.

(a)          Agen pengembara berkeliling (Roving Agent).   Agen pengembara adalah petugas tetap. Agen ini melaksanakan tugasnya berdasarkan instruksi yang telah diberikan. Dia tidak boleh menyimpang dari route perjalanan yang telah ditentukan. Dia berfungsi sebagai pengontrol terhadap suatu jaringan yang sedang beroperasi di suatu daerah.

Kadang-kadang agen ini berkeliling untuk mengenal suatu  daerah dalam rangka menggantikan pimpinan jaringan bila ternyata pimpinan jaringan yang sebenarnya tidak dapat berfungsi lagi. Dia mungkin juga dibebani tugas mengadakan perekrutan. Disamping tugas mengumpul kan informasi mungkin juga ia mempertinggi moril dari anggota-anggota jaringan.

            Agen keliling/pengembara hendaknya terlatih baik dalam tehnik observasi dan mempunyai ingatan yang tajam karena ia harus melakukan tugasnya dalam waktu yang sangat terbatas.

(b)       Agen penduduk setempat (Resident Agent).      Agen penduduk setempat adalah seorang agen yang telah berdiam atau yang sengaja diutus untuk bertempat tinggal disuatu daerah yang diawasi lawan atau yang letaknya berdekatan dengan sasaran itu secara efektif atau pada tempat yang paling efektif pada garis komunikasi klandestin.            Agen ini harus mempunyai akses kepada informasi yang kita butuhkan didaerah sasaran.         Oleh sebab itu agen penduduk setempat yang akan kita rekrut adalah seseorang yang bertempat tinggal didekat sasaran yang menjadi perhatian kita atau seseorang yang berdasarkan latar belakang yang dimilikinya dapat memasuki daerah sasaran dan bertempat tinggal disana sebagai penduduk dengan tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali dari pihak orang-orang yang telah berdiam ditempat itu.   

            Sebagai penduduk yang berdiam didaerah sasaran dia mempunyai bukti-bukti lengkap untuk membenarkan dia tinggal didaerah itu sehingga tidak diperlukan dokumen-dokumen palsu. Dia mempunyai penempatan yang wajar dan akses alamiah. Biasanya agen sudah mempunyai sumber penghasilan  yang tetap dan kita hanya memberi  bantuan saja. Agen ini mampu memberikan informasi yang   bernilai   bagi   kepentingan   operasi seperti informasi mengenai peraturan lalu lintas, dokumen-dokumen, daerah terlarang dan sebagainya.

            Tetapi penggunaan agen ini dapat menimbulkan permasalahan yaitu kita tidak dapat mengadakan pengawasan yang sempurna dan kontak  dengan agen ini hanya dapat dilakukan melalui perantaraan orang ketiga dengan mempergunakan orang ketiga tersebut adakalanya menyebabkan biaya operasi menjadi mahal. Selain itu tidak mustahil agen ini dijadikan musuh sebagai agen kembar/rangkap, masalah lain yang timbul adalah bila tugas agen selesai dan dia harus diberhentikan dan pemberhentian ini mungkin membocorkan rahasia operasi yang sedang berjalan dan metode operasi yang kita gunakan dapat diketahui lawan karena agen tersebut mungkin bekerjasama dengan oposisi aktif.

(b)          Agen yang ditanamkan (insert Agent). Agen dimasukkan kedalam daerah sasaran dan ditanamkan.

Hal ini memerlukan waktu yang lama karena agen ditanamkan jauh sebelum operasi sebenarnya dilakukan.               

Agen ini mirip dengan agen tidur (dormant agent) yang akan aktif bila timbul kebutuhan akan informasi.

(d)       Agen infiltrasi (Infiltration Agent).  Agen kita dimasukkan kedalam daerah sasaran untuk mempengaruhi orang didaerah sasaran, kemudian merekrutnya dan selanjutnya agen keluar dari daerah sasaran. Orang yang telah direkrut tadi yang akan mengadakan penerobosan kepada sasaran yang kita inginkan. Resiko tidak begitu besar bagi agen kita  karena sewaktu-waktu dapat kita lepaskan hubungannya dengan sasaran tanpa menimbulkan kecurigaan.

(e)          Agen Penetrasi (Penetration Agent).  Agen ini sering juga disebut  inside agent. Agen penetrasi adalah seorang agen yang mempunyai tempat dan akses yang dinginkan untuk mencapai sasaran.

Dia adalah agen kita sendiri yang dimasukkan kedalam sasaran dan tetap berada didalam sasaran. Dia akan berusaha terus untuk mendapatkan kedudukan dan akses yang paling baik kepada informasi yang kita butuhkan.

            Agen penetrasi biasanya digunakan pada sasaran yang peka.  Dalam memilih seorang agen penetrasi harus terlebih dahulu diadakan analisa sasaran untuk menentukan tempat penetrasi yang paling efektif. Selain itu agen utama harus  yakin bahwa agen dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Agen penetrasi ini biasanya merupakan proyek jangka panjang.  Jikalau agen memiliki sifat kepemimpinan dan mampu mengendalikan atau setidak-tidaknya mempengaruhi politik sasaran maka tercapailah hasil maksimal dalam penetrasi tersebut. Dengan jalan demikian kita tidak hanya mengetahui gerakan lawan tetapi dapat pula mengawasinya untuk kepentingan kita.

            Permasalahan yang timbul, dalam penggunaan agen penetrasi adalah sukar diadakan pengrekrutan dan sulit sekali memelihara dan membayar upah agen tersebut mengingat penempatannya pada kedudukan yang peka yang menuntut adanya tindakan security yang sangat sensitif. Oleh sebab itu bila seseorang telah dipilih sebagai agen penetrasi harus dilindungi sekurity agen  sekurity operasi dengan menentukan metoda dan waktu yang tepat untuk mengadakan kontak dengan agen penetrasi tersebut, menjamin sekurity agen diwaktu pertemuan pribadi dilakukan dan menentukan metode operasi yang aman untuk menjamin agar tugasnya jangan sampai diketahui lawan. Agen penetrasi ini akan membaurkan diri dengan sasaran, oleh sebab itu dia sukar ditarik karena akan menimbulkan kecurigaan. Kalau dia tercium oleh pihak oposisi aktif maka sukar sekali bagi kita untuk memperingatkan tentang bahaya yang mengancam.

Oleh sebab itu harus direkrut orang-orang yang mempunyai ketrampilan tertentu dan emosinya yang stabil serta motivasi yang paling baik.

 (f)       Agen yang ditinggalkan (Stay Behind Agent). Agen yang ditinggalkan adalah seorang agen yang mempunyai persyaratan dan motif untuk tinggal didaerah yang baru diduduki musuh dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.

            Agen yang ditinggalkan ini juga dikenal dengan nama agen tidur (Sleep, dormant agent).  Dalam waktu musuh berhasil memasuki daerah kita dan berhasil mengadakan penetrasi didaerah yang luas, kita membutuhkan data mengenai keadaan musuh tersebut dalam rangka memukul mundur pasukan musuh. Pada saat inilah agen tidur tadi bangun dan mengumpulkan informasi yang kita butuhkan tersebut.

Operasi agen yang ditinggalkan sangat dirahasiakan. Hanya pejabat-pejabat penting saja yang boleh   mengetahui baik operasinya maupun data hasil operasi.

Untuk dapat menentukan sasaran dimasa yang akan datang, maka kita harus memandang  daerah sasaran dari sudut pemikiran musuh dan memproyeksikan pemikiran ini untuk masa yang akan datang.

Walaupun kita tidak akan mampu melakukan itu secara sempurna tetapi setidak-tidaknya dapat menentukan hal-hal apa saja yang menjadi penting bagi musuh, misalnya pabrik mesiu, pos militer, daerah industri, persimpangan jalan yang strategis dan sebagainya.  Kita akan berusaha merekrut orang-orang yang berdiam didaerah atau disekitar sasaran ini dengan persyaratan mereka mempunyai penempatan dan akses kepada informasi yang kita butuhkan, bersimpati dan berkeinginan kuat untuk membantu kita tetapi tidak dinyatakan kepada umum,  mempunyai motivasi yang kuat, loyal, tidak banyak bicara dan teliti. Motivasi yang ideal adalah motivasi ideologi dan patriotik. Pilihlah calon agen yang mempunyai dendam yang dipendam terhadap musuh

dan mempunyai kemungkinan untuk tetap tinggal didaerah sasaran. Hendaknya calon agen berpolitik netral dengan pengetian jangan dikenal sebagai orang yang sangat membenci musuh atau orang yang sangat pro kepada kita. Orang-orang yang sesuai sebagai agen yang ditinggalkan antara lain dokter, jururawat, guru sekolah, pegawai yang melayani kepentingan masyarakat misalnya pegawai pembangkit tenaga listrik, penerangan, air minum, supir bus,pelayan kereta api atau trem, pemilik dan pegawai toko makanan.

(2)       Agen pembantu (Support agent).  Agen pembantu adalah agen yang dalam tugasnya membantu agen pelaksana dengan memberikan bantuan yang bersifat teknis ataupun tenaga, dari jenis agen pembantu ini terdapat bermacam-macam agen yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebutuhan operasi.

(a)       Kurir.  Kurir adalah agen pembantu  yang   menyambungkan   pengendali   agen dengan agen pelaksana atau seseorang yang menghubungkan berbagai jenis agen.

Ada dua jenis kurir yaitu kurir yang sadar yang mengetahui apa yang dilakukannya dan sadar akan tugasnya sebagai kurir dan kurir yang tidak sadar yang hanya mengetahui bahwa ia harus melakukan sesuatu tetapi tidak mengetahui sifat sebenarnya dari kegiatan yang sedang dilakukannya. Selain itu kurir dapat juga bertugas sebagai pengawal dan mengamankan agen pelaksana.

(c)          Perantara (Intermediary).   Perantara dapat terdiri dari pengantar berita. Tugas dapat diberikan kepadanya adalah menghubungi atau mendekati calon agen penduduk setempat atau calon agen pengembara, mengadakan interview terhadap orang-orang yang baru datang seperti pengungsi, mencari dan memberi laporan tentang orang-orang yang diingini oleh pengendali agen dan dapat juga melatih agen-agen baru. Dimana saja perantara digunakan dan tetap  menjalankan fungsi sebagai perantara antara dua kegiatan operasi, dia dapat jadi perantara dua orang agen  atau antara pengendali  agen dan agen pelaksana tetapi sebenarnya dia juga berfungsi sebagai alat untuk memisahkan dua golongan dalam operasi spionase.

(d)          Tempat penitipan yang sifatnya hidup (life drop). Tempat penitipan yang sifatnya hidup adalah agen pembantu yang menerima surat dan berkewajiban menyimpannya dan menyampaikannya kepada kurir atau agen pembantu lainnya ataupun meneruskan surat itu melalui pos kealamat yang telah ditentukan  sebelumnya.   

            Selain itu dapat juga digunakan sebagai unsur pembantu untuk menerima dan menyampaikan perlengkapan-perlengkapan untuk keperluan operasi.

            Tempat penitipan yang sifatnya hidup merupakan perantara antara pengirim dan penerima serta merupakan juga tabir yang menyelubungi identitas kedua belah pihak yang terlibat dalam operasi spionase.

(d)       Tempat penampungan alamat (accomodation address). Fungsinya sama  dengan tempat penitipan yang sifatnya hidup diatas. Cuma dia menerima dan meneruskan surat-surat melalui pos.  Alamat yang telah ditentukan biasanya dipergunakan sebagai alamat darurat untuk operasi yang peka atau sebagai kantor pos pembantu operasi klandestin.    Sama halnya dengan tempat penitipan yang sifatnya hidup maka tempat penampungan alamat juga sebagai perantara dan sekaligus memisahkan dua belah pihak yang terlibat dalam operasi spionase. Cara ini lebih menjamin baik sekurity agen maupun sekurity operasi.

(e)          Pelayan tempat aman (safehouse operator).  Pelayan tempat aman merupakan agen pembantu dalam arti kata yang sebenarnya dengan jalan sebagai berikut :

-       Dia menyediakan tempat penyimpanan perbekalan (suplly) bagi agen-agen yang sedang beroperasi.

-     Dia menyediakan tempat yang aman bagi pengendali agen dan agen mengadakan pertemuan dan dapat juga menyediakan tempat untuk melatih agen.

-     Dia menyediakan tempat aman untuk tempat persembunyian agen dalam jangka waktu tertentu.

            Agen pembantu jenis ini sangat penting dan merupakan hal pokok dalam operasi spionase.

(f)        Agen pembantu teknis.  Agen pembantu teknis ini terdiri dari antara lain :

-     Agen yang melayani radio klandestin dan perlengkapan komunikasi lainnya.

-     Agen yang melatih agen lainnya dalam menggunakan perlengkapan teknis.

-     Agen yang menyelenggarakan bengkel-bengkel reparasi.

-     Agen yang menentukan dan menguji perlengkapan baru yang dapat digunakan dalam operasi baik untuk waktu sekarang maupun untuk waktu yang akan datang.

-     Agen yang bertugas sebagai juru potret.

-     Agen yang menyadap pembicaraan telepon dan radio.

-     Agen yang memalsukan surat-surat dan dokumen-dokumen.

 (g)      Agen Penjaga.            Agen penjaga bertugas memperingatkan pengendali agen. Jikalau terjadi sesuatu atau ada sesuatu yang akan terjadi terhadap agen pelaksana. Dia bertindak sebagai perantara dan sangat berguna dalam operasi jaring spionase. Sebagai sistem yang memperingatkan bahaya, dia mengancam diri agen pelaksana tetapi juga dapat mencegah kebocoran seluruh jaringan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar