AGEN
1) Pengertian agen. Dalam
masa perang mungkin mudah didapat
orang-orang yang mempunyai
keberanian dan kemampuan bahasa
untuk memasuki negara yang sedang bermusuhan dengan kita dan memberikan kedok
yang cukup baik yang mungkin mereka melakukan kegiatan spionase atas nama
negara mereka dengan motivasi cinta pada tanah air.
Dalam masa damai sistem
yang lebih disukai adalah merekrut warga negara dari negara sasaran yang
mempunyai acces kepada informasi atau material yang kita butuhkan dan yang rela
bertindak sebagai agen dari negara lain. Pengalaman menunjukkan bahwa
orang-orang tersebut diatas sudah diketemukan. Banyak movitasi yang mendorong
seseorang bekerja sebagai agen spionase. Alasan-alasan mereka mungkin karena
idiologi, diperas atau ingin mendapat uang yang banyak. Tugas dari orang yang mengadakan perekrutan seringkali
untuk menemukan orang-orang yang mempunyai acces yang diperlukan kepada
informasi yang kita butuhkan dan juga membujuk calon agen agar menanggalkan
kesetiaan mereka terhadap negara dan bangsa mereka. Jadi ada hubungan langsung
diantara subversi dan spionase.
2)
Motivasi
agen spionase. Meskipun terdapat banyak
macam-macam alasan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi agen spionase,
tetapi pada prinsipnya hanya ada beberapa macam motivasi yang patriotik atau
cinta tanah air, demi idiologi, mengharap kanpembayaran dan sebagai
informan atau orang yang kerana
kerelaannya memberikan informasi.
a) Patriotik dan ideologi. Seorang
manusia pada umumnya mempunyai perasaan terikat pada tanah air atau tempat ia
dilahirkan dan dibesarkan. Ikatan semacam itu
adalah ikatan karena jiwa patriotik atau cinta kepada tanah air sehingga
sewaktu-waktu bila ia merasa apa yang dicintainya diganggu atau diancam oleh
pihak lain, maka dia merasa berkewajiban membelanya. Sifat
patriotik inilah yang menjadi motivasi
utama mengapa seseorang mau
menjadi agen spionase, demi kepentingan tanah airnya atau tempat ia dilahirkan
dan dibesarkan serta merasa berhutang budi kepadanya. Sama halnya dengan sifat
patriotik tersebut, persamaan ideologi atau agama memungkinkan seseorang
membantu pihak lain demi kepentingan ideologi atau agamanya. Dalam
golongan ini banyak terdapat petualang-petualang atau orang-orang yang
mempunyai banyak waktu lowong sehingga mempunyai cukup waktu berkeliling
kenegara-negara yang didatanginya, tetapi ia masih terikat erat pada negara
asalnya atau juga anggota-anggota pihak sendiri yang beridiologi sama tetapi
berbangsa lain. Meskipun mereka itu mungkin tidak banyak pengalaman atau
kemampuan, tetapi dapat pula merupakan bahaya. Misalnya orang yang berideologi komunis,
tidak mungkin mempunyai jiwa patriot karena ideologi komunis tersebut sifatnya
internasional atau ingin mengkomuniskan dunia.
b) Bayaran. Dari
sekian banyak agen spionase yang paling banyak berhubungan dengan operasi
intelijen klandestin adalah orang-orang yang mengharapkan pembayaran uang atau barang-barang terhadap jasa-jasa
mereka. Orang-orang bayaran yang berpengalaman ataupun orang yang oportunis
yang tidak dapat dipercaya atau yang tidak berpendirian bila mendapat bayaran
yang sepadan dapat memberikan informasi intelijen yang penting, teliti dan
bernilai. Oleh sebab itu dalam keadaan
tertentu mereka ini juga setia karena motivasi uang tersebut.
c) Informan. Pada
umumnya informan bukanlah agen spionase dalam arti sebenarnya. Informan adalah orang-orang dari daerah sasaran yang
mempunyai bermacam-macam cara hidup,
mulai dari pekerja rendah sampai pekerja yang mempunyai kedudukan tinggi yang
dapat memberikan informasi yang diperlukan.
Jenis-jenis Agen. Terdapat
3 jenis agen dalam suatu jaringan yaitu
agen utama, agen pelaksana dan agen pembantu.
a)
Agen utama (principal Agent). Jaringan spionase pada
umumnya dipimpin oleh seorang
agen utama yang disebut juga resident director atau case officer yang
berkedudukan ditempat sekitar daerah jaringan itu beroperasi. Kedudukan yang
dimaksud ini bisa dinegara sasaran atau dinegara ketiga. Agen utama ini bisa dilakukan oleh anggota
dari induk kesatuan intelijen, yang dikirimkan kedaerah operasi dengan kedok
yang baik sekali ataupun bisa diambil dari orang-orang didaerah atau negara
sasaran itu sendiri atau dapat juga diambilkan dari orang-orang negara ketiga.
Penggunaan
agen utama ini dilakukan bila pengendali agen (agent
handler) dari bagian spionase. Induk kesatuan tidak dapat secara
langsung mengendalikan agen-agen pelaksana disebabkan oleh kesulitan bahasa,
warna kulit, kebudayaan, dan faktor-faktor penghalang lainnya. Selain
itu bila pihak oposisi aktif dalam kegiatannya efektif sekali, sehingga resiko tertangkapnya pengendali
agen besar sekali.
b) Agen pelaksana dan agen pembantu. Berhasil tidaknya suatu operasi dari suatu
jaringan sebagian besar tergantung pada agen-agen pelaksananya. Untuk melaksanakan tugas-tugas operasi ini
maka dalam suatu jaringan terdapat dua macam agen yaitu agen pelaksana dan agen
pembantu.
Kedua
macam agen inilah sebagai tenaga pelaksana dari jaringan yang didalam melaksanakan
tugasnya dikirim kedaerah sasaran atau karena kedudukannya didaearah sasaran
ditugaskan mengumpulkan informasi yang diperlukan.
(1) Agen pelaksana (Action agent). Agent pelaksana adalah petugas pokok dalam
oraganisasi yang melakukan pengumpulan informasi dengan segala kemampuan yang
dimilikinya.
Dari jenis agen pelaksana ini
terdapat beberapa macam agen yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan sifat
tugasnya tersebut.
(a)
Agen
pengembara berkeliling (Roving Agent).
Agen pengembara adalah petugas tetap. Agen ini melaksanakan tugasnya
berdasarkan instruksi yang telah diberikan. Dia tidak boleh menyimpang dari
route perjalanan yang telah ditentukan. Dia berfungsi sebagai pengontrol
terhadap suatu jaringan yang sedang beroperasi di suatu daerah.
Kadang-kadang agen ini berkeliling untuk
mengenal suatu daerah dalam rangka
menggantikan pimpinan jaringan bila ternyata pimpinan jaringan yang sebenarnya
tidak dapat berfungsi lagi. Dia mungkin juga dibebani tugas mengadakan
perekrutan. Disamping tugas mengumpul kan informasi mungkin juga ia
mempertinggi moril dari anggota-anggota jaringan.
Agen
keliling/pengembara hendaknya terlatih baik dalam tehnik observasi dan
mempunyai ingatan yang tajam karena ia harus melakukan tugasnya dalam waktu
yang sangat terbatas.
(b) Agen penduduk setempat (Resident Agent). Agen penduduk setempat adalah seorang agen
yang telah berdiam atau yang sengaja diutus untuk bertempat tinggal disuatu
daerah yang diawasi lawan atau yang letaknya berdekatan dengan sasaran itu
secara efektif atau pada tempat yang paling efektif pada garis komunikasi
klandestin. Agen ini harus
mempunyai akses kepada informasi yang kita butuhkan didaerah sasaran. Oleh sebab itu agen penduduk setempat
yang akan kita rekrut adalah seseorang yang bertempat tinggal didekat sasaran
yang menjadi perhatian kita atau seseorang yang berdasarkan latar belakang yang
dimilikinya dapat memasuki daerah sasaran dan bertempat tinggal disana sebagai
penduduk dengan tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali dari pihak orang-orang
yang telah berdiam ditempat itu.
Sebagai
penduduk yang berdiam didaerah sasaran dia mempunyai bukti-bukti lengkap untuk
membenarkan dia tinggal didaerah itu sehingga tidak diperlukan dokumen-dokumen
palsu. Dia mempunyai penempatan yang wajar dan akses alamiah. Biasanya agen
sudah mempunyai sumber penghasilan yang
tetap dan kita hanya memberi bantuan
saja. Agen ini mampu memberikan informasi yang
bernilai bagi kepentingan
operasi seperti informasi mengenai peraturan lalu lintas, dokumen-dokumen,
daerah terlarang dan sebagainya.
Tetapi
penggunaan agen ini dapat menimbulkan permasalahan yaitu kita tidak dapat
mengadakan pengawasan yang sempurna dan kontak
dengan agen ini hanya dapat dilakukan melalui perantaraan orang ketiga
dengan mempergunakan orang ketiga tersebut adakalanya menyebabkan biaya operasi
menjadi mahal. Selain itu tidak mustahil agen ini dijadikan musuh sebagai agen
kembar/rangkap, masalah lain yang timbul adalah bila tugas agen selesai dan dia
harus diberhentikan dan pemberhentian ini mungkin membocorkan rahasia operasi
yang sedang berjalan dan metode operasi yang kita gunakan dapat diketahui lawan
karena agen tersebut mungkin bekerjasama dengan oposisi aktif.
(b)
Agen
yang ditanamkan (insert Agent). Agen dimasukkan kedalam daerah sasaran dan
ditanamkan.
Hal ini memerlukan waktu yang lama karena agen
ditanamkan jauh sebelum operasi sebenarnya dilakukan.
Agen ini mirip dengan agen tidur (dormant
agent) yang akan aktif bila timbul kebutuhan akan informasi.
(d) Agen infiltrasi (Infiltration Agent). Agen kita dimasukkan kedalam daerah sasaran
untuk mempengaruhi orang didaerah sasaran, kemudian merekrutnya dan selanjutnya
agen keluar dari daerah sasaran. Orang yang telah direkrut tadi yang akan
mengadakan penerobosan kepada sasaran yang kita inginkan. Resiko tidak begitu
besar bagi agen kita karena
sewaktu-waktu dapat kita lepaskan hubungannya dengan sasaran tanpa menimbulkan
kecurigaan.
(e)
Agen
Penetrasi (Penetration Agent). Agen ini
sering juga disebut inside agent. Agen
penetrasi adalah seorang agen yang mempunyai tempat dan akses yang dinginkan
untuk mencapai sasaran.
Dia adalah agen kita sendiri yang dimasukkan
kedalam sasaran dan tetap berada didalam sasaran. Dia akan berusaha terus untuk
mendapatkan kedudukan dan akses yang paling baik kepada informasi yang kita
butuhkan.
Agen
penetrasi biasanya digunakan pada sasaran yang peka. Dalam memilih seorang agen penetrasi harus
terlebih dahulu diadakan analisa sasaran untuk menentukan tempat penetrasi yang
paling efektif. Selain itu agen utama harus
yakin bahwa agen dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Agen penetrasi ini biasanya merupakan proyek jangka
panjang. Jikalau agen memiliki sifat
kepemimpinan dan mampu mengendalikan atau setidak-tidaknya mempengaruhi politik
sasaran maka tercapailah hasil maksimal dalam penetrasi tersebut. Dengan jalan
demikian kita tidak hanya mengetahui gerakan lawan tetapi dapat pula
mengawasinya untuk kepentingan kita.
Permasalahan
yang timbul, dalam penggunaan agen penetrasi adalah sukar diadakan pengrekrutan
dan sulit sekali memelihara dan membayar upah agen tersebut mengingat
penempatannya pada kedudukan yang peka yang menuntut adanya tindakan security
yang sangat sensitif. Oleh sebab itu bila seseorang telah dipilih sebagai agen
penetrasi harus dilindungi sekurity agen
sekurity operasi dengan menentukan metoda dan waktu yang tepat untuk
mengadakan kontak dengan agen penetrasi tersebut, menjamin sekurity agen
diwaktu pertemuan pribadi dilakukan dan menentukan metode operasi yang aman
untuk menjamin agar tugasnya jangan sampai diketahui lawan. Agen penetrasi ini
akan membaurkan diri dengan sasaran, oleh sebab itu dia sukar ditarik karena
akan menimbulkan kecurigaan. Kalau dia tercium oleh pihak oposisi aktif maka
sukar sekali bagi kita untuk memperingatkan tentang bahaya yang mengancam.
Oleh sebab itu harus direkrut orang-orang yang
mempunyai ketrampilan tertentu dan emosinya yang stabil serta motivasi yang
paling baik.
(f) Agen
yang ditinggalkan (Stay Behind Agent). Agen yang ditinggalkan adalah seorang
agen yang mempunyai persyaratan dan motif untuk tinggal didaerah yang baru
diduduki musuh dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
Agen
yang ditinggalkan ini juga dikenal dengan nama agen tidur (Sleep, dormant
agent). Dalam waktu musuh berhasil
memasuki daerah kita dan berhasil mengadakan penetrasi didaerah yang luas, kita
membutuhkan data mengenai keadaan musuh tersebut dalam rangka memukul mundur
pasukan musuh. Pada saat inilah agen tidur tadi bangun dan mengumpulkan
informasi yang kita butuhkan tersebut.
Operasi agen yang ditinggalkan sangat
dirahasiakan. Hanya pejabat-pejabat penting saja yang boleh mengetahui baik operasinya maupun data hasil
operasi.
Untuk dapat menentukan sasaran dimasa yang akan
datang, maka kita harus memandang daerah
sasaran dari sudut pemikiran musuh dan memproyeksikan pemikiran ini untuk masa
yang akan datang.
Walaupun kita tidak akan mampu
melakukan itu secara sempurna tetapi setidak-tidaknya dapat menentukan hal-hal
apa saja yang menjadi penting bagi musuh, misalnya pabrik mesiu, pos militer,
daerah industri, persimpangan jalan yang strategis dan sebagainya. Kita akan berusaha merekrut orang-orang yang
berdiam didaerah atau disekitar sasaran ini dengan persyaratan mereka mempunyai
penempatan dan akses kepada informasi yang kita butuhkan, bersimpati dan
berkeinginan kuat untuk membantu kita tetapi tidak dinyatakan kepada umum, mempunyai motivasi yang kuat, loyal, tidak
banyak bicara dan teliti. Motivasi yang ideal adalah motivasi ideologi dan
patriotik. Pilihlah calon agen yang mempunyai dendam yang dipendam terhadap
musuh
dan mempunyai kemungkinan untuk tetap tinggal
didaerah sasaran. Hendaknya calon agen berpolitik netral dengan pengetian
jangan dikenal sebagai orang yang sangat membenci musuh atau orang yang sangat
pro kepada kita. Orang-orang yang sesuai sebagai agen yang ditinggalkan antara
lain dokter, jururawat, guru sekolah, pegawai yang melayani kepentingan
masyarakat misalnya pegawai pembangkit tenaga listrik, penerangan, air minum,
supir bus,pelayan kereta api atau trem, pemilik dan pegawai toko makanan.
(2) Agen pembantu (Support agent).
Agen pembantu adalah agen yang dalam tugasnya membantu agen pelaksana
dengan memberikan bantuan yang bersifat teknis ataupun tenaga, dari jenis agen
pembantu ini terdapat bermacam-macam agen yang melaksanakan tugasnya sesuai
dengan kebutuhan operasi.
(a) Kurir. Kurir adalah agen
pembantu yang menyambungkan pengendali
agen dengan agen pelaksana atau seseorang yang menghubungkan berbagai
jenis agen.
Ada dua jenis kurir yaitu
kurir yang sadar yang mengetahui apa yang dilakukannya dan sadar akan tugasnya
sebagai kurir dan kurir yang tidak sadar yang hanya mengetahui bahwa ia harus
melakukan sesuatu tetapi tidak mengetahui sifat sebenarnya dari kegiatan yang
sedang dilakukannya. Selain itu kurir dapat juga bertugas sebagai pengawal dan
mengamankan agen pelaksana.
(c)
Perantara
(Intermediary). Perantara dapat terdiri
dari pengantar berita. Tugas dapat diberikan kepadanya adalah menghubungi atau
mendekati calon agen penduduk setempat atau calon agen pengembara, mengadakan
interview terhadap orang-orang yang baru datang seperti pengungsi, mencari dan
memberi laporan tentang orang-orang yang diingini oleh pengendali agen dan
dapat juga melatih agen-agen baru. Dimana saja perantara digunakan dan
tetap menjalankan fungsi sebagai
perantara antara dua kegiatan operasi, dia dapat jadi perantara dua orang agen atau antara pengendali agen dan agen pelaksana tetapi sebenarnya dia
juga berfungsi sebagai alat untuk memisahkan dua golongan dalam operasi
spionase.
(d)
Tempat
penitipan yang sifatnya hidup (life drop). Tempat penitipan yang sifatnya hidup
adalah agen pembantu yang menerima surat dan berkewajiban menyimpannya dan
menyampaikannya kepada kurir atau agen pembantu lainnya ataupun meneruskan
surat itu melalui pos kealamat yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain
itu dapat juga digunakan sebagai unsur pembantu untuk menerima dan menyampaikan
perlengkapan-perlengkapan untuk keperluan operasi.
Tempat
penitipan yang sifatnya hidup merupakan perantara antara pengirim dan penerima
serta merupakan juga tabir yang menyelubungi identitas kedua belah pihak yang
terlibat dalam operasi spionase.
(d) Tempat penampungan alamat (accomodation address). Fungsinya
sama dengan tempat penitipan yang
sifatnya hidup diatas. Cuma dia menerima dan meneruskan surat-surat melalui
pos. Alamat yang telah ditentukan
biasanya dipergunakan sebagai alamat darurat untuk operasi yang peka atau
sebagai kantor pos pembantu operasi klandestin. Sama halnya dengan tempat penitipan yang
sifatnya hidup maka tempat penampungan alamat juga sebagai perantara dan
sekaligus memisahkan dua belah pihak yang terlibat dalam operasi spionase. Cara
ini lebih menjamin baik sekurity agen maupun sekurity operasi.
(e)
Pelayan
tempat aman (safehouse operator).
Pelayan tempat aman merupakan agen pembantu dalam arti kata yang
sebenarnya dengan jalan sebagai berikut :
-
Dia
menyediakan tempat penyimpanan perbekalan (suplly) bagi agen-agen yang sedang
beroperasi.
- Dia menyediakan tempat yang aman bagi
pengendali agen dan agen mengadakan pertemuan dan dapat juga menyediakan tempat
untuk melatih agen.
- Dia menyediakan tempat aman untuk tempat
persembunyian agen dalam jangka waktu tertentu.
Agen pembantu jenis ini sangat penting dan merupakan hal
pokok dalam operasi spionase.
(f) Agen pembantu teknis.
Agen pembantu teknis ini terdiri dari antara lain :
- Agen yang melayani radio klandestin dan
perlengkapan komunikasi lainnya.
- Agen yang melatih agen lainnya dalam
menggunakan perlengkapan teknis.
- Agen yang menyelenggarakan bengkel-bengkel
reparasi.
- Agen yang menentukan dan menguji
perlengkapan baru yang dapat digunakan dalam operasi baik untuk waktu sekarang
maupun untuk waktu yang akan datang.
- Agen yang bertugas sebagai juru potret.
- Agen yang menyadap pembicaraan telepon dan
radio.
- Agen yang memalsukan surat-surat dan
dokumen-dokumen.
(g) Agen Penjaga. Agen penjaga bertugas memperingatkan pengendali agen. Jikalau terjadi sesuatu atau ada sesuatu yang akan terjadi terhadap agen pelaksana. Dia bertindak sebagai perantara dan sangat berguna dalam operasi jaring spionase. Sebagai sistem yang memperingatkan bahaya, dia mengancam diri agen pelaksana tetapi juga dapat mencegah kebocoran seluruh jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar