BAB VIII
KEDOK ATAU COVER
.
8.1. PENGERTIAN KEDOK
Agen klandestin beroperasi dalam lingkungan lawan yang penuh risiko, baik itu dicurigai atau tertangkap dan terbongkar misinya oleh apparat keamanan lawan. Untuk mengatasi risiko itu mereka membutuhkan sistem keamanan yang baik untuk melindungi identitas, kegiatan, misi, dan jaringan mereka. Salah satu elemen dalam sistem keamanan agen klandestin adalah penggunaan kedok atau cover.
Kedok, dalam bahasa Inggris disebut dengan cover (penutup), adalah sesuatu yang digunakan oleh seorang untuk menyembunyikan identitas asli atau tujuan sebenarnya dari pihak luar. Dalam konteks intelijen, kedok didefinisikan sebagai cara yang dilakukan oleh perorangan, organisasi atau badan pelaksana kegiatan rahasia untuk menutupi, melindungi atau menyembunyikan keadaan yang sebenarnya terhadap pihak-pihak diluar lingkungannya.
Kedok, sebagai salah satu elemen penting dalam sistem sekuriti merupakan elemen yang harus dipersiapkan pertama kali untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan operasi intelijen. Kedok yang baik adalah kunci keberhasilan operasi intelijen. Sebuah kedok yang meyakinkan dapat membantu agen untuk mendapatkan kepercayaan dari target dan mengumpulkan informasi yang berharga. Namun, membangun dan mempertahankan kedok yang baik membutuhkan keterampilan yang tinggi dan pemahaman yang mendalam tentang psikologi manusia.
8.2. TUJUAN / KEGUNAAN KEDOK
Penggunaan kedok agen klandestin yang sesuai dengan sasaran akan terhindar dari kecurigaan dan pendeteksian aparat keamanan lawan. Kedok yang baik tentunya akan berpengaruh terhadap sasaran, sehingga akan menjadi keuntungan bagi agen dalam melaksanakan misinya. Tujuan utama penggunaan kedok bagi agen klandestin adalah:
* Memudahkan infiltrasi kedalam wilayah lawan atau target.
* Menyembunyikan identitas asli agen agar tidak terdeteksi oleh oposisi atau aparat keamanan saat beroperasi di wilayah lawan.
* Mengalihkan perhatian pihak lawan dari aktivitas intelijen yang sebenarnya.
* Mempermudah akses ke sasaran tanpa menimbulkan kecurigaan
* Membangun Kepercayaan dengan orang-orang di sekitarnya, sehingga agen dapat lebih mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
* Menjaga kerahasiaan operasi.
.
Dengan menggunakan kedok yang sesuai dengan sasaran maka dapat menghindari kecurigaan dan pendeteksian pihak lawan. Penggunaan kedok yang sesuai dengan pelaksanaan tugas dihadapkan pada kondisi sasaran secara langsung akan mempermudah bagi petugas intelijen untuk masuk ke sasaran.
Dengan begitu maka kedok bukan hanya digunakan untuk kepentingan pengamanan, tetapi juga digunakan untuk memberikan akses informasi kepada orang-orang yang menggunakan kedok.
8.3. MACAM KEDOK
Dalam operasi klandestin agen lapangan harus menyiapkan tiga macam kedok, yaitu kedok perorangan atau pribadi, kedok kelompok, dan kedok organisasi.
8.3.1. Kedok Perorangan.
Kedok perorangan merupakan kedok yang karena sifat tugasnya dilaksanakan oleh individu perorangan. Kedok ini bagi diri agen diperlukan untuk menutupi identitas asli dan tujuan sebenarnya dari pihak oposisi. Kedok perorangan bisa berupa identitas palsu, prilaku, cerita riwayat, atau bahkan penampilan fisik.
Contoh kedok perorangan sebagai pegawai pemerintahan menghubungkan individu dengan jabatan resmi dari pemerintahannya. Misal, seorang Atase Pertahananan Negara "X" yang berada di negara "Y" bertindak sebagai pengendali agen untuk membuat kerusuhan dinegara "Y".
Contoh lainnya, kedok perorangan sebagai swasta adalah kedok yang diberikan kepada personel yang tidak ada hubungannya dengan lembaga pemerintahan. Misal, seorang agen suatu negara "X" masuk ke wilayah negara "Y" menggunakan paspor turis, setelah masuk ke negara "Y", agen tersebut mampu membuat laporan terinci mengenai instalasi militer negara "Y".
8.3.2. Kedok Kelompok
Kedok kelompok merupakan suatu kedok yang karena sifat tugasnya harus bergabung satu sama lainnya dalam rangka kerjasama atau koordinasi segera, sehingga perlu dibentuk suatu kegiatan kelompok sasaran. Misalnya, kelompok piknik, kelompok festival musik, dll.
8.3.3. Kedok Organisasi
Kedok organisasi merupakan kedok yang karena sifat tugasnya harus dilakukan lewat usaha bersama sehingga harus diciptakan suatu organisasi samara. Kedok organisasi digunakan untuk mengelabui dan melindungi personil dan kegiatan mereka serta untuk melindungi instalasi sebagai pangkalan kegiatan klandestin.
Jenis kedok organisasi yang digunakan akan tergantung kepada kebutuhan sekuriti dan efesiensi yang merupakan sumbangan dari personil operasional. Contoh klasik dari kedok bagi organisasi adalah perusahaan-perusahaan dagang, industri, perusahaan perorangan seperti warung, toko dan sebagainya.
Perlu diketahui hampir semua dari instalasi pemerintahaan asing yang permanen (Kedutaan, Konsulat, Perwakilan Perdagangan, Perwakilan Kebudayaan, dsb) telah digunakan sebagai kedok organisasi bagi kegiatan intelijen, tetapi instalasi asing ini diamati secara ketat oleh pihak oposisi aktif secara rutin sehingga penggunaan kedok tersebut mempunyai kelemahan-kelemahan yang nyata. Salah satu kedok yang tidak dicurigai adalah organisasi-organisasi perdagangan yang pada umumnya memberikan kedok yang paling baik untuk kegiatan komunikasi dan kegiatan bantuan lainnya.
8.4. JENIS KEDOK
Terdapat tiga jenis kedok sebagai teknik perlindungan keamanan diri agen terhadap oposisi dalam pelaksanaan tugas klandestin di lapangan, yaitu kedok identitas (cover document), kedok aktivitas (cover action), kedok legenda (cover story).
8.4.1. Kedok Identitas (Cover document)
Kedok identitas merupakan dokumen-dokumen palsu yang dibuat untuk mendukung identitas palsu seorang agen. Contoh: KTP palsu, Paspor palsu, SIM palsu, ijazah palsu, akta kelahiran palsu, dan dokumen-dokumen legal lainnya yang mendukung identitas samaran agen.
Kedok identitas berfungsi sebagai bukti fisik yang mendukung cerita sampul (cover story) agen. Dokumen-dokumen ini harus dibuat dengan sangat detail dan meyakinkan agar tidak mudah terdeteksi sebagai palsu.
8.4.2. Kedok Tindakan (Cover Action)
Kedok tindakan merupakan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan agen saat berada di wilayah sasaran, yang menjadikan alasan bagi agen berada di lokasi sasaran sebagai sesuatu yang nampak normal tidak mencurigakan. Kedok tindakan berfungsi untuk memberikan kesan bahwa keberadaan agen di lokasi sangatlah normal dan tidak mencurigakan, sehingga agen dapat lebih mudah membaur dengan lingkungan sekitar sesuai dengan identitas palsunya.
8.4.3. Kedok Legenda (Cover Story)
Kedok legenda merupakan sebuah cerita yang dibuat-buat tentang kehidupan masa lalu, latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman hidup seorang agen. Contoh, cerita tentang seorang agen yang mengaku sebagai seorang pengusaha muda yang sukses, seorang akademisi yang sedang melakukan penelitian, atau seorang pekerja lepas yang sering bepergian.
Kedok legenda berfungsi sebagai landasan dari identitas palsu seorang agen. Semua kedok identitas dan kedok tindakan haruslah konsisten dengan kedok legenda yang telah dibuat.
Kesimpulan: Ketiga jenis kedok di atas merupakan alat yang sangat penting bagi seorang agen klandestin dalam menjalankan misinya. Dengan memahami konsep kedok, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan risiko yang dihadapi oleh para agen dalam menjalankan tugasnya.
8.5. FAKTOR YG PENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kedok:
* Tugas Misi: Jenis cover yang dipilih harus sesuai dengan tugas yang akan dilakukan.
* Lingkungan Operasi: Cover harus meyakinkan dan sesuai dengan lingkungan tempat agen beroperasi.
* Keterampilan Agen: Agen harus memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memerankan cover tersebut.
Contoh kedok: Seorang agen CIA mungkin menyamar sebagai seorang pengusaha sukses yang sering bepergian ke negara-negara Timur Tengah untuk menjalin hubungan bisnis. Contoh lain adalah seorang agen intelijen asing mungkin menyamar sebagai seorang mahasiswa asing yang sedang melakukan penelitian di sebuah universitas di negara target..
8.5. MACAM KEDOK
Terkait dengan masalah waktu, terdapat empat macam kedok sebagai teknik perlindungan keamanan diri agen terhadap oposisi dalam pelaksanaan tugas klandestin di lapangan, yaitu:
a. Kedok untuk jangka panjang. Kedok semacam ini berlaku untuk jangka waktu panjang atau penggunaannya akan bertahan untuk jangka waktu panjang atau penggunaannya akan bertahan untuk jangka waktu panjang. Misalnya, seorang agen RRC mengunakan kedok sebagai orang Jepang yang membuka usaha di Indonesia.
b. Kedok untuk jangka waktu pendek. Kedok semacam ini bertahan untuk jangka waktu pendek dan biasanya sering dilakukan oleh agen dalam melakukan kegiatan secara lengkap untuk menyesuaikan dengan keadaan saat itu. Misalnya, untuk dapat memasuki suatu kompleks agen menyamar sebagai pengail/pemancing ikan, sehubungan daerah tersebut ada larangan mengail/memancing ikan. Petugas kompleks tersebut melihat ada orang yang memancing ikan, maka akhirnya agen tersebut ditangkap dan dibawa kedalam kompleks, secara langsung agen tersebut sudah berhasil masuk kompleks.
c. Kedok Pengganti. Jika kedok jangka panjang dan pendek tidak dapat digunakan maka barulah digunakan kedok pengganti. Misalnya, si Amin menggunakan kedok sebagai pemancing, tetapi karena ombak besar tidak mungkin orang akan memancing, oleh sebab itu si Amin menggantikan kedoknya sebagai pencari kerang.
d. Kedok Berlapis. Dalam kegiatannya, setiap agen dalam melaksanakan tugasnya kadang-kadang tidak cukup hanya dengan menggunakan satu macam kedok saja melainkan lebih, dengan maksud apabila kedok yang pertama tidak dapat dipakai, maka digunakan kedok yang kedua. Tujuan kedok berlapis ini adalah untuk mengurangi besarnya tuntutan hukuman karena kegiatan yang dilakukan agen Klandestin tidak terbongkar secara keseluruhan. Misalnya, seorang agen spionase yang sedang mencari dokumen juga mencari barang barang dari si pemiliknya, dengan demikian apabila agen spionase tersebut tertangkap ia mengaku sebagai pencuri barang. Kalau dia hanya mencari dokumen saja ia akan dituduh sebagai agen spionase.
Oleh karena itu setiap agen biasanya menggunakan lebih dari satu macam kedok atau menggunakan kedok berlapis atau dikenal juga dengan istilah kedok di dalam kedok (a cover within cover).
8.6. SIFAT KEDOK
Sesuai sifatnya kedok dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Kedok Resmi ialah suatu kedok yang ada sangkut pautnya dengan unsur-unsur resmi dalam pemerintahan. Personel yang menggunakan kedok resmi tersebut dilengkapi dengan dokumen identitas diri sesuai identitas asli tanpa ada yang dipalsukan. Sedangkan untuk masuk kesasaran disesuaikan dengan prosedur dan persyaratan yang diberlakukan di tempat tersebut.
Dalam melaksanakan tugas intelijen dengan menggunakan kedok resmi akan mengalami kendala yang cukup banyak, sehubungan lawan aktif dan pasif selalu mengawasi gerak-gerik dari personel tersebut. Kedok resmi digunakan oleh diplomat, duta besar, konsul dan atase militer.
b. Kedok tidak resmi ialah suatu kedok yag tidak ada sangkut pautnya dengan unsur-unsur resmi dalam pemerintahan. Kedok tidak resmi dilengkapi juga dengan dokumen untuk memasuki suatu wilayah atau daerah. Dalam melaksanakan kegiatan memiliki kebebasan bergerak sesuai kedok yang dimiliki tanpa adanya rasa curiga dari lawan aktif dan lawan pasif yang berada disekitar lokasi dimana personel intelijen tersebut ditugaskan. Misalnya : Pedagang, Turis, Mahasiswa, Wartawan , dan lain-lain.
c. Kedok buatan ialah kedok yang dapat dijelaskan secara logis dan mendekati kedok alamiah. Biasanya kedok semacam ini merupakan kedok yang cukup sulit karena menggunakan unsur palsu.
Bagi petugas intelijen yang menggunakan kedok buatan harus memiliki kemampuan menyesuaikan kondisi keadaan situasi yang berlaku saat itu. Harus mempunyai kemampuan meniru kegiatan orang lain sesuai cover yang sudah direncanakan.
Untuk itu dibutuhkan suatu kesempurnaan dalam menyiapkan kedok buatan, baik kesiapan dokumen yang dipalsukan atau sarana pendukung lainnya terutama personel yang mendapat perintah untuk menyelesaikan target operasi.
d. Kedok alamiah ialah kedok yang menggunakan unsur-unsur yang tidak kaku, hal ini terdapat di daerah dimana seseorang yang melaksanakan operasi menggunakan personil setempat dan melandasi pada kegiatan daerah terserbut. Misalnya : Seorang pejabat menggunakan kedok jabatannya untuk kepentingan intelijen.
a. Kedok kuat/mendalam ialah kedok yang dapat bertahan terhadap suatu pengusutan yang intensif dan tidak akan terungkap hubungan seseorang dengan kegiatan intelijen.
Kedok lemah ialah kedok yang tidak didukung dengan dokumen, biasanya sasarannya adalah sumber-sumber terbuka.
8.7. KRITERIA KEDOK
a. Kedok harus dibuat sangat sederhana. Petugas intelijen dalam menggunakan kedok jangan terlalu menyolok, harus dibuat sesederhana mungkin disesuaikan kondisi situasi yang berlaku saat itu. Bila penggunaan kedok terlalu menyolok ada kemungkinan akan terdeteksi oleh sasaran sehingga akan mempengaruhi jalannya tugas operasi intelijen yang dilaksanakan.
b. Kedok harus ekonomis, praktis dan efisien. Kedok yang digunakan diharapkan sangat membantu dalam penyelesaian tugas yang diberikan, penggunaan di lapangan tidak membutuhkan biaya yang sangat besar dan dalam pengoperasiannya sangat mudah serta tidak menggalami hambatan.
c. Kedok harus memberikan hasil seperti apa yang diharapkan. Didalam pemilihan kedok tentunya harus difikirkan hasil yang akan diperoleh nantinya, apakah akan membawa hasil yang maksimal. Untuk itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sehingga pada pelaksanaannya akan dapat menghasilkan sesuai target operasi yang diharapkan.
8.8. TANTANGAN DALAM MENGELOLA KEDOK
Mempertahankan kedok bukanlah hal yang mudah. Agen harus selalu berhati-hati agar identitas palsunya tidak terbongkar. Beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh agen dalam mengelola kedok antara lain:
* Konsistensi: Agen harus selalu konsisten dalam mempertahankan cerita sampul dan tindakan kedoknya.
* Tekanan Psikologis: Hidup dengan identitas palsu dapat menimbulkan tekanan psikologis yang cukup berat bagi seorang agen.
* Risiko Terbongkar: Ada selalu risiko bahwa kedok seorang agen dapat terbongkar, baik karena kesalahan sendiri maupun karena tindakan pihak lain.
#####
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar