Kedok. Untuk
dapat mendeteksi atau berhubungan dengan sasaran maka agen harus memiliki kedok
yang dapat menutupi alasan-alasan dan tujuannya yang sebenarnya. Oleh karena
itu seorang agen harus menyiapkan dirinya dengan bantuan atasannya menyusun
suatu cerita sebagai kedok yang sangat diperlukan pada saat-saat yang sangat
kritis. Macam-macam kedok yang dapat dipakai dalam operasi spionase adalah
kedok bagi organisasi dan kedok untuk perorangan atau pribadi.
1) Kedok bagi organisasi.
Kedok bagi organisasi ini dibuat
dengan tujuan untuk mengamankan seluruh organisasi beserta kegiatan-kegiatannya
dan juga anggota-anggotanya.
Pemilihan kedok yang tepat dan teliti akan menjamin pelaksanaan operasi
yang lebih aman dan dapat melindungi anggota-anggotanya.
Contoh klasik dari kedok bagi organisasi adalah
perusahaan-perusahaan dagang, industri, perusahaan perorangan seperti warung,
toko dan sebagainya.
2) Kedok bagi perorangan/pribadi. Bagi agen yang akan beroperasi wajib memiliki :
a)
Kedok
bagi diri agen. Kedok bagi diri agen diperlukan
untuk menutupi latar belakang yang
sesungguhnya dari agen tersebut. Oleh karena itu untuk memperkuat kedok bagi
diri agen ini diperlukanlah perlengkapan dokumen-dokumen kedok (palsu) yang
dapat
meyakinkan bahwa kedok itu
seolah-olah seperti keadaan yang sesungguhnya.
a)
Kedok
bagi kegiatan agen. Kedok bagi kegiatan agen dipakai untuk menutupi kegiatan
operasi yang sebenarnya. Selain dari
cerita sebagai kedok harus dimiliki dan siap untuk digunakan maka agen juga
perlu diperlengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai kedok.
b)
Kedok
berlapis (cover within a cover). Kedok berlapis adalah dua macam kedok yang
bergabung antara satu dengan yang lainnya, dan dipakai dengan maksud apabila
kedok pertama tidak dapat dipakai maka dikeluarkan kedok yang kedua. Tujuan dari kedok berlapis ini adalah untuk
mengurangi besarnya tuntutan hukuman karena tindakan agen dalam operasi spionase dan
mengalihkannya kepada tuntutan hukuman kriminal sehingga dituntut sebagai
pencuri, penyelundupan, pedagang gelap dan sebagainya.
Contohnya : Seorang agen spionase yang sedang mencuri
dokumen sebaiknya mengambil juga tas uang, pakaian dan lain-lainnya dari rumah
sasaran.
Dengan demikian apabila ia tertangkap dapat
mengaku sebagai pencuri. Kalau dia tidak
mencuri uang ataupun barang-barang maka pasti dituduh bahwa ia melakukan
pencurian dokumen atau melakukan kegiatan spionase.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar