Elisitasi adalah sebuah teknik komunikasi untuk memperoleh informasi dari seseorang tanpa membuat mereka menyadari bahwa mereka sedang memberikan keterangan penting bagi agen intelijen. Elisitasi sangat berbeda dengan wawancara yang biasa dilakukan oleh seorang wartawan, ataupun interogasi oleh petugas keamanan dengan tekanan psikis. .
Elisitasi merupakan kegiatan komunikasi verbal yang sangat berbeda dengan kegiatan wawancara ataupun interogasi. Pada kegiatan elisitasi yang dilakukan oleh agen intelijen, suasananya cenderung nyaman dan informal. Sedangkan pada wawancara yang dilakukan oleh wartawan atau dokter, suasanyanya cenderung formal, dan pihak yang ditanya menyadari bahwa dirinya sedang memberi keterangan yang sebenarnya sesuai kebutuhan. Sementara kegiatan interogasi yang dilakukan oleh aparat keamanan, suasananya cenderung tegang.
Pada kegiatan tanya jawab intelijen, elisitor (orang yang melakukan elisitasi) akan berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan informal agar target merasa terbuka untuk berbagi informasi.
Ilustrasi :
Di sudut kafe yang sepi, seorang pria paruh baya bernama Anton duduk berhadapan dengan sosok misterius bernama Daniel. Anton, seorang karyawan di sebuah perusahaan teknologi, tidak menyadari bahwa pertemuan ini lebih dari sekadar obrolan biasa. Daniel, sebenarnya adalah seorang agen intelijen yang sedang menjalankan misi mengumpulkan informasi sensitif dari perusahaan tersebut. Dengan senyum ramah, Daniel memulai percakapan ringan tentang pekerjaan Anton. Namun, perlahan-lahan, ia mulai mengarahkan pembicaraan ke topik-topik yang lebih spesifik. "Saya tertarik dengan proyek terbaru perusahaan Anda," ujar Daniel. "Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang teknologi yang digunakan?" Tanpa curiga, Anton mulai menjelaskan secara detail tentang proyek tersebut, termasuk kendala-kendala teknis yang dihadapi.
Di tengah-tengah percakapan, Daniel menyisipkan beberapa pertanyaan yang terkesan tidak berkaitan, namun sebenarnya bertujuan untuk menguji reaksi Anton dan mencari celah informasi. "Bagaimana dengan sistem keamanan data di perusahaan Anda? Apakah Anda merasa cukup aman?" tanya Daniel. Anton, yang merasa sedikit tidak nyaman, berusaha menjawab dengan diplomatis. Namun, dari raut wajah dan nada suaranya, Daniel dapat membaca adanya keraguan dalam diri Anton.
****
Elisitasi
Di sudut kafe yang sepi, Amran duduk berhadapan dengan seorang karyawan
di sebuah perusahaan teknologi. Dengan senyum tipis yang ramah, Amran mencairkan suasana dengan menawarkan rokok yang bungkusnya sudah terbuka. Yayan, begitu nama karyawan itu setelah berkenalan menyambut obrolan Amran dengan hangat.
Amran memulai percakapan tentang pekerjaan surveinya, lalu berlanjut mengajukan pertanyaan ringan kepada Yayan, “sudah berapa lama bekerja disini pak?” Yayanpun meresponnya, bahkan bercerita tentang keadaan perusahaan dan para karyawan yang kebanyakan masyarakat setempat.
Amran menyisipkan beberapa pertanyaan yang terkesan tidak berkaitan, namun sebenarnya bertujuan untuk menguji reaksi Yayan dan mencari celah informasi. "Bagaimana dengan gaji karyawan di perusahaan ini? Apakah mereka cukup sejahtera?"
Perlahan-lahan, Amran mulai mengarahkan pembicaraan ke topik-topik yang
lebih spesifik. "Saya tertarik dengan perusahaan ini, suatu saat saya ingin berjumpa dengan GM-nya untuk menjalin kerjasama. Bisakah bapak membantu
saya nanti?" tanya Amran. Yayan merespon dengan antusias, yang tentu
dengan sedikit harapan akan mendapatkan sesuatu dari Amran.
Setelah ngobrol sedikit agak panjang, pertanyaan mulai mengarah pada target, yaitu tentang direktur utama perusahaannya. Tanpa curiga Yayan menjelaskan
apa yang ia ketahui tentang direkturnya. Yayan tak menyadari bahwa informasi yang disampaikannya, walau hanya sedikit tapi menjadi info yang cukup berharga bagi Amran untuk melangkah pada tahap berikutnya.
*****
Unsur-unsur Elisitasi dalam Komunikasi
* Pendekatan yang Ramah: Agen memulai dengan pendekatan yang ramah dan santai untuk membangun kepercayaan target.
* Pertanyaan Terbuka: Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, mendorong target untuk memberikan informasi yang lebih detail.
* Pengalihan Topik: Agen secara halus mengalihkan topik pembicaraan ke area yang ingin digalinya, yaitu sistem keamanan data perusahaan.
* Observasi Bahasa Tubuh: Agen memperhatikan bahasa tubuh target untuk mencari petunjuk tentang kebenaran informasi yang diberikan.
Catatan: Elisitasi adalah teknik yang kompleks dan memerlukan keterampilan khusus. Dalam cerita ini, disederhanakan untuk tujuan ilustrasi. Dalam praktik sebenarnya, agen intelijen akan menggunakan berbagai teknik dan alat yang lebih canggih untuk mengumpulkan informasi.
####
Pada dasarnya wawancara adalah percakapan orang dengan orang dengan tujuan tertentu sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Percakapan tersebut dilakukan melalui tanya jawab dimana secara moralitas kedudukan si penanya dengan yang ditanya (yang menjawab) adalah sama dan sederajat.
Berbeda dengan interogasi dimana kedudukan si penanya lebih tinggi dari yang ditanya (yang menjawab). Dalam arti kita yang ditanya berada dibawah tekanan si penanya. Wawancara yang dilakukan oleh wartawan, dokter, mahasiswa tentunya sangat berbeda maksud, tujuan dan kepentingannya dengan petugas personil intelijen.
Satu hal yang pasti bahwa wawancara selalu bertujuan untuk mendapatkan/ mengumpulkan informasi yang dibutuhkan atau menambah wawasan bagi si pewawancara. Petugas Intelijen melakukan wawancara yang sifatnya tertutup dalam suatu kegiatan/operasi intelijen, kontra intelijen atau mewawancarai anggotanya sendiri dalam rangka debriefing atau terhadap seseorang yang melakukan pelanggaran security sehingga diketahui motivasinya (dalam rangka pengusutan).
Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh fakta yang obyektif misalnya wawancara terhadap orang yang menyaksikan terjadinya suatu peristiwa dan untuk memperoleh fakta yang subyektif misalnya pendapat atau pikiran seseorang mengenai sesuatu hal.
Wawancara Intelijen merupakan salah satu teknik dari penyelidikan yang paling sering digunakan dalam, pengumpulan bahan keterangan (informasi). Pengetahuan tentang wawancara perlu dimiliki oleh setiap petugas intelijen sehingga mampu melaksanakan kegiatan/operasi intelijen.
a. Wawancara. Adalah salah satu cara untuk mengumpulkan bahan keterangan (informasi) yang dilakukan dengan tanya jawab (percakapan). Orang yang diwawancarai, bebas mengeluarkan pendapat dan dia menyadari bahwa dia sedang memberikan informasi.
b. Pancingan atau penanyaan secara tidak langsung (eliciting). Adalah wawancara yang dilakukan terhadap seseorang dimana orang yang diwawancarai tersebut tidak menyadari bahwa dia sedang memberikan informasi yang diinginkan pewawancara dan mungkin juga tidak mau memberikan informasi yang diinginkan tersebut.
.
Pinsip-prinsip Perencanaan Wawancara Intelijen Klandestin.
Karena sasaran wawancara adalah orang maka sukar sekali diperkirakan hambatan yang mungkin terjadi. Dapat saja terjadi anak orang yang akan diwawancarai tiba-tiba meninggal sehingga tidak mungkin dilakukan wawancara. Oleh sebab itu dalam perencanaan wawancara intelijen digunakan prinsip RAE System, sistim sasaran reguler (pokok), sasaran alternatif (pengganti) dan sasaran emergency (darurat).
Dengan menentukan 3 sasaran wawancara maka kemungkinan berhasilnya tugas lebih besar bila dibandingkan dengan satu orang saja. Dalam hal ini perbedaan antara ketiga sasaran ini relatif kecil. Pewawancara mula-mula mendatangi sasaran pokok, bila sasaran tidak ada atau tidak mungkin dilakukan wawancara, pewawancara mendatangi sasaran pengganti, dan bila sasaran ini juga berhalangan utnukdiwawancarai maka pewawancara mendatangi sasaran darurat.
Bila sasaran darurat juga tidak dapat diwawancari maka wawancara harus ditunda dulu sampai
waktu memungkinkan. Hal ini disesuaikan dengan batas waktu wawancara yang ditentukan dalam perencanaan wawancara intelijen.
Elisitasi adalah sebuah teknik yang digunakan dalam kegiatan intelijen untuk memperoleh informasi dari seseorang melalui percakapan. Yang membedakan elisitasi dengan wawancara biasa adalah, dalam elisitasi, pihak yang ditanya (target) seringkali tidak menyadari bahwa sedang digali informasinya.
Elisitor (orang yang melakukan elisitasi) berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan informal agar target merasa terbuka untuk berbagi informasi.
Misalkan seorang agen intelijen ingin mengetahui informasi tentang rencana suatu organisasi teroris. Ia kemudian menyamar menjadi seorang anggota baru organisasi tersebut. Dalam pertemuan-pertemuan informal, agen tersebut akan mencoba membangun hubungan baik dengan anggota lainnya. Secara perlahan, ia akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang terkesan biasa namun sebenarnya bertujuan untuk menggali informasi penting, seperti:
*Pertanyaan terbuka:* "Jadi, apa yang membuat kamu tertarik bergabung dengan organisasi ini?" (Pertanyaan ini bisa membuka peluang bagi target untuk menceritakan motivasi dan tujuan bergabung, yang mungkin berkaitan dengan rencana organisasi.)
*Pernyataan yang mengundang tanggapan:* "Saya dengar kita akan ada kegiatan besar dalam waktu dekat. Apa yang sudah dipersiapkan?" (Pernyataan ini bisa memancing target untuk memberikan informasi mengenai rencana kegiatan tersebut.)
*Pertanyaan yang mengisyaratkan pengetahuan:* "Saya dengar kita akan menggunakan metode baru dalam operasi kali ini. Apa kamu sudah tahu?" (Pertanyaan ini bisa membuat target merasa bahwa elisitor sudah memiliki sedikit informasi, sehingga ia akan merasa lebih nyaman untuk berbagi informasi lebih lanjut.)
*Karakteristik Utama Elisitasi:*
* Tidak langsung: Elisitor tidak langsung bertanya secara spesifik tentang informasi yang ingin diperoleh.
* Membangun hubungan: Elisitor berusaha membangun hubungan yang baik dan terpercaya dengan target.
* Menggunakan bahasa tubuh: Elisitor memperhatikan bahasa tubuh target untuk mendapatkan petunjuk tentang kebenaran informasi yang diberikan.
* Memanfaatkan psikologi: Elisitor menggunakan teknik-teknik psikologi untuk mempengaruhi target agar mau berbagi informasi.
* **Mengumpulkan informasi:** Mendapatkan informasi yang penting untuk kepentingan intelijen.
* **Menguji kebenaran informasi:** Memeriksa kebenaran informasi yang sudah diperoleh dari sumber lain.
* **Mengarahkan opini:** Mempengaruhi opini atau persepsi target terhadap suatu isu.
**Penting untuk diingat:**
Elisitasi adalah teknik yang kompleks dan memerlukan keterampilan khusus. Penggunaan teknik ini harus dilakukan secara etis dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
**Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang teknik-teknik elisitasi lainnya atau aspek lain dari dunia intelijen?**
**Disclaimer:** Informasi yang diberikan di sini bersifat umum dan hanya untuk tujuan pendidikan. Penggunaan teknik elisitasi dalam kehidupan nyata harus dilakukan oleh pihak yang berwenang dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
#####
######
Pada dasarnya wawancara adalah percakapan orang dengan orang dengan tujuan tertentu sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Percakapan tersebut dilakukan melalui tanya jawab dimana secara moralitas kedudukan si penanya dengan yang ditanya (yang menjawab) adalah sama dan sederajat. Berbeda dengan interogasi dimana kedudukan si penanya lebih tinggi dari yang ditanya (yang menjawab). Dalam arti kita yang ditanya berada dibawah tekanan si penanya. Wawancara yang dilakukan oleh wartawan, dokter, mahasiswa tentunya sangat berbeda maksud, tujuan dan kepentingannya dengan petugas personil intelijen.
Satu hal yang pasti bahwa wawancara selalu bertujuan untuk mendapatkan/ mengumpulkan informasi yang dibutuhkan atau menambah wawasan bagi si pewawancara. Petugas Intelijen melakukan wawancara yang sifatnya tertutup dalam suatu kegiatan/operasi intelijen, kontra intelijen atau mewawancarai anggotanya sendiri dalam rangka debriefing atau terhadap seseorang yang melakukan pelanggaran security sehingga diketahui motivasinya (dalam rangka pengusutan).
Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh fakta yang obyektif misalnya wawancara terhadap orang yang menyaksikan terjadinya suatu peristiwa dan untuk memperoleh fakta yang subyektif misalnya pendapat atau pikiran seseorang mengenai sesuatu hal.
Wawancara Intelijen merupakan salah satu teknik dari penyelidikan yang paling sering digunakan dalam, pengumpulan bahan keterangan (informasi). Pengetahuan tentang wawancara perlu dimiliki oleh setiap petugas intelijen sehingga mampu melaksanakan kegiatan/operasi intelijen.
a. Wawancara. Adalah salah satu cara untuk mengumpulkan bahan keterangan (informasi) yang dilakukan dengan tanya jawab (percakapan). Orang yang diwawancarai, bebas mengeluarkan pendapat dan dia menyadari bahwa dia sedang memberikan informasi.
b. Pancingan atau penanyaan secara tidak langsung (eliciting). Adalah wawancara yang dilakukan terhadap seseorang dimana orang yang diwawancarai tersebut tidak menyadari bahwa dia sedang memberikan informasi yang diinginkan pewawancara dan mungkin juga tidak mau memberikan informasi yang diinginkan tersebut.
#####
* **Kamuflase** lebih fokus pada aspek fisik dan lingkungan, bertujuan untuk menyatu dengan sekitar dan menghindari deteksi.
* **Kedok** lebih luas, mencakup aspek identitas dan tujuan, bertujuan untuk menipu dan menyembunyikan kebenaran.
**Dalam kehidupan sehari-hari, kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun memiliki nuansa yang berbeda.**
**Contoh dalam kalimat:**
* Bunglon menggunakan **kamuflase** untuk menghindari predator.
* Pencuri itu menggunakan **kedok** sebagai seorang petugas kebersihan untuk masuk ke rumah korban.
Elisitasi
Truman
Sebelum melakukan infiltrasi, beberapa hal harus dipersiapkan dan diperhatikan adalah pemahaman akan sasaran dan penyiapan kedok utnuk menghadapi oposisi.
persiapan yang matang sangat krusial. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
* Pemahaman Mendalam tentang Sasaran:
* Profil Target: Memahami latar belakang, ideologi, struktur organisasi, dan aktivitas sehari-hari target.
* Lingkungan Operasi: Mempelajari kondisi geografis, sosial, budaya, dan politik wilayah sasaran.
* Identifikasi Celah: Mencari titik lemah atau kerentanan dalam sistem keamanan target.
* Penyamaran yang Sempurna:
* **Identitas Palsu:** Membuat identitas baru yang meyakinkan, termasuk dokumen pendukung.
* **Penampilan:** Mengubah penampilan fisik jika diperlukan agar tidak dikenali.
* **Perilaku:** Mempelajari dan meniru perilaku orang-orang di lingkungan target.
* Keterampilan Khusus:
* **Bahasa:** Menguasai bahasa yang digunakan di wilayah sasaran.
* **Keterampilan Teknik:** Menguasai teknik-teknik khusus seperti penyadapan, fotografi, dan penggunaan alat komunikasi rahasia.
* **Keterampilan Survival:** Mampu bertahan hidup dalam kondisi yang sulit dan tidak terduga.
* **Peralatan:**
* **Alat Komunikasi:** Perangkat komunikasi yang aman dan sulit dilacak.
* **Alat Dokumentasi:** Kamera, perekam suara, dan alat tulis yang tersembunyi.
* **Pengumpulan Informasi:**
* **Observasi Langsung:** Mengamati aktivitas target secara langsung.
* **Wawancara:** Melakukan wawancara dengan sumber-sumber yang relevan.
* **Penyadapan:** Merekam percakapan atau komunikasi elektronik target.
Hal yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan infiltrasi adalah
a. Kedok (dokumen & story)
b. Oposisi
c. Mencatat
d. Jangan mencolok / mencurigakan
e. Curiga… escape
Cover:
a. Cover dokumen
b. Cover status
c. Cover action
Untuk menyeberangi/melintasi garis/daerah perbatasan nasional, yaitu upaya yang dilakukan bagaimana melintasi adanya oposisi (pasif, aktif, pembantu) yang berada pada pintu-pintu lintasan keluar/masuk.
Misalnya: Bagaimana mempertahankan diri dengan cerita cover yang ada dan cover dokumen yang dimiliki.
INFILTRASI & PENETRASI
Pengertian:
1. Infiltrasi adalah kegiatan agen intelijen untuk masuk kedalam suatu wilayah tempat organisasi sasaran berada, dengan harus menghadapi pihak oposisi yang dapat menghambat atau mengagalkan misi intelijen, bahkan membahayakan keamanan agen pelaksana.
2. Penetrasi adalah kegiatan agen intelijen untuk masuk kedalam wilayah organisasi sasaran dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atau mempengaruhi kebijakannya.
Infiltrasi: masuk ke dalam suatu wilayah yang didalamnya terdapat kekuatan musuh.
Penetrasi: memasuki atau menembus suatu wilayah yang menjadi basis kekuatan lawan.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar