Rabu, 02 Agustus 2017

Menutup Mata Untuk Tetap Bahagia

Seorang pria menikahi seorang gadis yang baik dan cantik. Dia sangat mencintainya.
Suatu hari sang istri mengalami penyakit kulit dan perlahan-lahan dia mulai kehilangan kecantikannya.
Kebetulan suatu hari suaminya pergi untuk suatu kegiatan. Ketika kembali ia mengalami kecelakaan dan kehilangan penglihatannya. Namun kehidupan pernikahan mereka terus berjalan seperti biasa.
Tapi seiring hari berlalu, sang istri kehilangan kecantikannya secara bertahap, kulitnya dipenuhi bercak-bercak hitam dan rambutnya rontok. Suami buta tidak menganggapnya dan tidak ada perbedaan dalam kehidupan pernikahan mereka. Dia terus mencintainya, demikian juga sang istri juga sangat mencintainya.
Suatu hari sang istri meninggal dunia. Kematiannya membawa kesedihan yang mendalam bagi sang suami. Dia menyelesaikan acara penguburan dan ingin meninggalkan kota itu.
Seorang pria dari belakang menyapa dan berbisik, "Sekarang bagaimana anda akan menjalani semuanya sendirian? Selama ini istri anda yang biasanya membantu anda."
Dia menjawab, "Sesungguhnya saya tidak buta. Saya berpura-pura buta, karena jika dia tahu saya bisa melihat keburukan dirinya, itu akan lebih menyakitkan dari penyakit yang dideritanya. Jadi saya pura-pura buta."
"Dia adalah seorang istri yang sangat berarti bagiku. Saya hanya ingin membuatnya bahagia."
*****
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” (HR. Abu Hurairah)
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar