Rabu, 02 Agustus 2017

Pengaruh Pergaulan (1)

Pergaulan sangat berpengaruh terhadap pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam kehidupan seseorang. Lingkungan pergaulan yang baik tentu akan membawa pengaruh yang baik, demikian pula sebaliknya. Bergaul dengan orang-orang jahat tentu akan mendorong seseorang berperilaku tidak baik. Pergaulan akan mencerminkan kepribadian seseorang. Dale Carnegie, pakar komunikasi dan motivator terkenal dari AS mengatakan, “Tunjukkan siapa saja teman-temanmu, maka aku akan tahu siapa sesungguhnya dirimu”.
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari-Muslim, nabi Muhammad menggambarkan pengaruh pergaulan dengan ilustrasi bergaul dengan penjual minyak wangi dan dengan tukang pandai besi. Bila seseorang bergaul dengan penjual minyak wangi maka setidaknya tubuhnya akan ikut bau harum. Namun bila seseorang bergaul dengan tukang pandai besi maka setidaknya tubuhnya akan ikut bau bakaran besi.
Oleh karenanya dalam pergaulan sehari-hari, baik di kantor maupun lingkungan tempat tinggal hendaknya kita memilih teman yang baik untuk menjadi sahabat.   Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Hendaklah kalian bersahabat dengan kawan yang tulus hatinya, karena mereka menjadi hiasan di kala bahagia dan menjadi perisai di saat terjadi bencana”.
Allah Swt juga berfirman dalam QS. Al Maidah ayat 55-56, “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman … ; Barang siapa mengambil Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi penolong, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang”.
Berdasarkan firman Allah dan hadis Rasul tersebut maka sangatlah dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang shaleh dan menjadikannya sebagai sahabat. Karena dengan mereka kita bisa saling berbagi kebahagiaan dan tempat curahan bila sedang mengalami problem kehidupan. Dalam hal kesusahan hati, mereka bisa menjadi pelipur duka, bahkan dapat membantu mencarikan solusi tanpa pamrih dan tidak bakal menjerumuskan.
Cara yang paling sederhana untuk menemukan orang-orang shaleh adalah dengan selalu melaksanakan shalat berjamaah di masjid, menghadiri majelis-majelis taklim, atau bergabung dengan kelompok/perkumpulan/organisasi orang-2 baik. Karena disanalah kita akan bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang baik dan shaleh. 

Orang-orang baik dan shaleh memancarkan aura positif yang bisa secara langsung mempengaruhi pikran dan batin orang di sekelilingnya. Aura adalah energi hidup berupa medan magnetik  yang terpancar dari tubuh manusia di sekitar kepala dan bahu. Semakin banyak orang-orang shaleh semakin banyak pula aura positif yang terpancar dan yang bisa terserap oleh seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar