Pergaulan
sangat berpengaruh terhadap pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam
kehidupan seseorang. Lingkungan pergaulan yang baik tentu akan membawa pengaruh
yang baik, demikian pula sebaliknya. Bergaul dengan orang-orang jahat tentu
akan mendorong seseorang berperilaku tidak baik. Pergaulan akan mencerminkan kepribadian
seseorang. Dale Carnegie, pakar komunikasi dan motivator terkenal dari
AS mengatakan, “Tunjukkan siapa saja
teman-temanmu, maka aku akan tahu siapa sesungguhnya dirimu”.
Dalam
sebuah hadis riwayat Bukhari-Muslim, nabi Muhammad menggambarkan pengaruh
pergaulan dengan ilustrasi bergaul dengan penjual minyak wangi dan dengan tukang
pandai besi. Bila seseorang bergaul dengan penjual minyak wangi maka setidaknya
tubuhnya akan ikut bau harum. Namun bila seseorang bergaul dengan tukang pandai
besi maka setidaknya tubuhnya akan ikut bau bakaran besi.
Oleh
karenanya dalam pergaulan sehari-hari, baik di kantor maupun lingkungan tempat
tinggal hendaknya kita memilih teman yang baik untuk menjadi sahabat. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Hendaklah kalian bersahabat dengan kawan
yang tulus hatinya, karena mereka menjadi hiasan di kala bahagia dan menjadi
perisai di saat terjadi bencana”.
Allah
Swt juga berfirman dalam QS. Al Maidah ayat 55-56, “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman … ; Barang siapa mengambil Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman menjadi penolong, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang
pasti menang”.
Berdasarkan
firman Allah dan hadis Rasul tersebut maka sangatlah dianjurkan untuk bergaul
dengan orang-orang shaleh dan menjadikannya sebagai sahabat. Karena dengan
mereka kita bisa saling berbagi kebahagiaan dan tempat curahan bila sedang
mengalami problem kehidupan. Dalam hal kesusahan hati, mereka bisa menjadi
pelipur duka, bahkan dapat membantu mencarikan solusi tanpa pamrih dan tidak
bakal menjerumuskan.
Cara yang paling sederhana untuk menemukan
orang-orang shaleh adalah dengan selalu melaksanakan shalat berjamaah di
masjid, menghadiri majelis-majelis taklim, atau bergabung dengan
kelompok/perkumpulan/organisasi orang-2 baik. Karena disanalah kita akan
bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang baik dan shaleh.
Orang-orang
baik dan shaleh memancarkan aura positif yang bisa secara langsung mempengaruhi
pikran dan batin orang di sekelilingnya. Aura adalah energi hidup berupa medan magnetik
yang terpancar dari tubuh manusia di
sekitar kepala dan bahu. Semakin banyak orang-orang shaleh semakin banyak pula
aura positif yang terpancar dan yang bisa terserap oleh seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar