Rabu, 09 Agustus 2017

Lelaki Tua dan Selimut

Seorang lelaki tua dengan baju lusuh masuk ke sebuah toko mewah yang terlihat menjual barang-barang dengan harga yang mahal.
Jika dilihat dari bajunya, hampir bisa dipastikan lelaki tua itu adalah seorang yang miskin.
Para pengunjung di toko tersebut yang mayoritas adalah orang-orang kaya, melihat dengan tatapan aneh kepada lelaki tua itu.
Mereka menganggap bahwa lelaki tua itu salah masuk toko.
Namun ternyata pemilik toko menyambut lelaki tua itu dengan ramah.
“Sedang mencari apa bapak, ada yang bisa saya bantu?” sapa pemilik toko dengan nada lembut.
“Saya mau membeli selimut enam helai untuk saya, istri dan anak-anak saya. Tapi ...” si lelaki tua terdiam, terlihat ragu.
“Tapi kenapa pak?” tanya pemilik toko.
“Saya hanya punya uang 100 riyal, apakah cukup untuk membeli enam helai selimut..? Tidak perlu bagus, yang penting bisa melindungi tubuh dari hawa dingin.” ucap lelaki tua.
“Oh, cukup pak. Saya ada selimut bagus dari Turki, harganya hanya 20 riyal saja. Jika bapak membeli lima saya beri bonus satu helai.” jawab sang pemilik toko.
Lelaki tua itu terlihat lega, wajahnya terlihat bersinar cerah. Ia menyerahkan uang 100 Riyal, lalu membawa 6 helai selimut yang dibelinya pulang.
Seorang teman pemilik toko yang sedari awal memperhatikan kejadian itu kemudian menghampiri pemilik toko dan bertanya.
“Apakah kau tidak salah. Kau bilang selimut itu adalah selimut bagus yang mahal. Dan kemarin kau jual seharga 200 riyal perselimut. Sekarang engkau jual kepada lelaki tua itu seharga 20 Riyal?” protesnya heran.
“Benar. Memang harga selimut itu 200 Riyal, dan aku menjualnya tidak kurang tidak lebih.”
“Tetapi kemarin aku berdagang dengan manusia, dan sekarang aku berdagang dengan Tuhan,” ucap sang pemilik toko dengan tenang.
“Demi Tuhan. Sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun.
Tapi aku ingin menjaga harga diri lelaki tua itu agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku, yang bisa membuatnya malu.” sambungnya.
Menghela nafas sejenak, si pemilik toko melanjutkan ucapannya. "Demi Tuhan! Aku hanya ingin lelaki tua itu dan keluarganya terhindar dari cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang.
Dan akupun berharap Tuhan menghindarkanku dan keluargaku dari panasnya api neraka.”
...
Sahabat... itulah trik indah dalam bersedekah, tanpa disadari oleh mereka yang dibantu sehingga harga dirinya tetap terjaga tidak merasa rendah. Demikian itu adalah salah satu bentuk jihad.
"Wahai orang² yang beriman, maukah AKU tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu." (QS. As-Shaf ayat 10-11)
InsyaAllah... 🌹🌹
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar