Shalat
malam (tahajud) dilakukan pada sepertiga malam terakhir (02.00 – 04.30).
Sepertiga malam terakhir merupakan saat dimana suasana sangat hening,
sunyi dan tenang, sehingga secara psikologis akan mendatangkan kekhusu’an,
ketenangan dan ketentraman hati. Suasana
seperti itu adalah saat yang paling baik untuk berdzikir, bertafakur,
bermunajat dan memohon ampunan.
Sholat tahajut selain bertujuan
untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah Swt, juga sangat bermanfaat
bagi kesehatan jiwa maupun kesehatan badan. Oleh karenanya shalat tahajut
sangat dianjurkan bagi orang-orang yang beriman. Rasulullah saw bersabda: “Kerjakanlah shalat malam (tahajut) karena
shalat itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu. Ia mendekatkan
kamu kepada Tuhan, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa dan menolak
berbagai penyakit di tubuh”. (HR. Tabrani dan Turmudzi).
Berbicara mengenai kesehatan dan
penyakit, secara teori timbulnya
penyakit disebabkan oleh 3 faktor, yaitu faktor makanan, pikiran, dan
lingkungan (misal gigitan nyamuk, radiasi, dsb). Menurut penelitian medis dan kesehatan,
penyebab utama dari berbagai penyakit yang diderita oleh kebanyakan manusia
moderen adalah faktor pikiran. Berbagai persoalan hidup yang menghantui pikiran
apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan stres.
Kita
tahu bahwa stres merupakan kondisi psikologis manusia (berupa kekhawatiran,
kecemasan atau ketakutan) akibat adanya permasalahan situasi kehidupan yang
menghantui pikiran. Stres yang
berlebihan dapat menimbulkan penyakit atau gangguan yang disebut psikosomatik.
Penyakit
psikosomatik merupakan penyakit fisik yang disebabkan oleh
faktor psikologis. Gangguan
psikosomatik memunculkan keluhan fisik seperti gangguan lambung, jantung berdebar, sesak
nafas, badan lemah, berkeringat, dan sebagainya. Jadi bila ada orang yang mengalami gangguan
psikosomatik dengan keluhan seperti yang disebutkan itu, sejatinya bukan
fisiknya yang sakit tetapi jiwanya yang bermasalah, yakni stres.
Menurut penelitian medis, kadar
stress dipengaruhi oleh hormon kortisol (hormon stres). Semakin banyak hormon
kortisol, semakin tinggi pula tingkat stres seseorang. Kadar hormon kortisol mulai
meningkat pada 2-3 jam setelah dimulainya tidur dan terus meningkat hingga
waktu bangun di pagi hari.
Shalat
tahajud, yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir dapat menurunkan jumlah
hormon kortisol yang meningkat saat tidur, dan menjadi seimbang kembali
kemudian menstabilkan sistem imun dalam tubuh. Dengan demikian maka shalat tahajut dapat menghadirkan
ketenangan batin atau ketentraman jiwa sehingga mempunyai pengaruh yang sangat
positif terhadap pengendalian stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar