Kamis, 11 Oktober 2018

Counter Surveillance

Counter surveillance adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mendeteksi, dan menghentikan upaya pengawasan (surveillance) yang dilakukan oleh pihak lain. Pengawasan ini bisa berupa kegiatan mengintai, mengikuti, merekam, atau mengumpulkan informasi secara rahasia.
1. Tujuan utama counter surveillance adalah:
* Mencegah: Mencegah agar tidak diawasi atau diikuti oleh pihak yang tidak diinginkan.
* Mendeteksi: Mendeteksi keberadaan perangkat atau alat pengawasan yang tersembunyi.
* Mengakhiri: Mengakhiri kegiatan pengawasan yang sudah terdeteksi.
2. Mengapa counter surveillance penting?
* Keamanan: Melindungi privasi dan keamanan individu, organisasi, atau bahkan negara.
* Kerahasiaan: Menjaga kerahasiaan informasi penting dari pihak yang tidak berwenang.
* Integritas: Menjaga integritas operasi dan mencegah sabotase.
3. Metode Counter Surveillance
Ada berbagai metode yang digunakan dalam counter surveillance, antara lain:
3a. Teknikal:
* Bug sweeping: Memindai ruangan atau kendaraan untuk mendeteksi perangkat penyadap (bug).
* Sweep frequency interference: Mengganggu sinyal perangkat penyadap.
* White noise generation: Menghasilkan suara bising untuk menutupi suara percakapan.
* Analisis spektrum: Menganalisis sinyal radio untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
3b. Non-teknis:
* Rute yang bervariasi: Mengubah rute perjalanan secara tidak terduga.
* Pengawasan balik: Membalikkan peran, mengamati orang yang diduga melakukan pengawasan.
* Pengelabuan: Menggunakan teknik-teknik pengelabuan untuk mengalihkan perhatian.
* Keamanan fisik: Melindungi area yang sensitif dengan sistem keamanan fisik.
4. Siapa yang membutuhkan counter surveillance?
* Tokoh publik: Politisi, aktivis, selebriti.
* Pejabat pemerintah: Mereka yang menangani informasi rahasia.
* Wartawan investigasi: Saat melakukan investigasi sensitif.
* Pengusaha: Untuk melindungi rahasia bisnis.
* Organisasi non-profit: Yang menangani isu-isu sensitif.
5. Contoh penerapan counter surveillance:
* Politisi: Menggunakan mobil dengan jendela gelap, mengubah rute perjalanan secara tiba-tiba, dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap ruangan kerja.
* Wartawan investigasi: Melakukan sweeping terhadap ruangan sebelum melakukan wawancara penting, menggunakan ponsel yang aman, dan berhati-hati terhadap orang asing yang mencurigakan.
6. Penting untuk diingat:
* Counter surveillance adalah keterampilan yang kompleks dan membutuhkan pengetahuan serta pengalaman khusus.
* Peralatan counter surveillance tersedia secara komersial, namun penggunaannya harus hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
* Pencegahan adalah langkah terbaik dalam counter surveillance. Dengan menjaga kerahasiaan dan berhati-hati dalam aktivitas sehari-hari, risiko diawasi dapat diminimalkan.
7. Kesimpulan
Counter surveillance adalah tindakan yang penting untuk melindungi privasi, keamanan, dan kepentingan individu maupun organisasi.
Dengan memahami konsep dasar dan metode counter surveillance, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman pengawasan yang tidak diinginkan.

###
###

Counter Surveillance

Dalam perjalanan kembali menuju safe house, Andri sempatkan waktu untuk singgah ke mini market. Dari dalam mini market, pandangan matanya menembus kaca jendela keluar tertuju pada sosok mencurigakan yang berdiri di tempat parkiran motor. Dia mengenakan jaket warna krem dan bertopi hitam dengan logo LA. Sosok dengan ciri-ciri serupa itu rasanya juga terlihat mondar mandir saat dirinya keluar dari gedung targetnya tadi.

Setelah Andri membeli sebungkus rokok, ia meninggalkan mini market itu dan menaiki kendaraan umum angkutan kota ke arah safe house. Di dalam angkot yang penuh sesak itu, sesekali ia melirik kea rah belakang, memastikan bahwa sosok mencurigakan itu masih mengikutinya.

Dia turun lagi dari moda transportasi umum itu dan memasuki pusat perbelanjaan Matahari Depart Store, suatu tempat perbelanjaan yang cukup luas dan ramai pengunjung. Andri menuju ke bagian pakaian dan berkeliling santai sambari mengamati situasi di sekitarnya.

Setelah beberapa lama berputar-putar, Andri bermanuver keluar melalui pintu belakang dan segera naik ojek. Tujuannya kali ini adalah Garden Valley sebuah taman wisata yang berada di arah berlawanan dengan safe house.

Andri memilih Garden Valley sebagai tempat singgahan untuk mengelabuhi pengikutnya. Dengan suasana yang ramai dan banyaknya pengunjung, ia yakin akan sulit bagi sosok misterius itu untuk terus memantaunya.

Setelah sekitar satu jam di taman, ia kembali perjalanannya menuju safe house melalui rute yang berbeda, yaitu rute alternatif seperti yang telah digambarkan pada sket-B pengamanan safe house. Semua Langkah yang diambil Andri ini merupakan bagian dari prosedur counter surveillane yang telah diajarkan oleh Pak Dirman kemarin saat pengarahan menjelang infiltrasi. Pak Dirman selalu menekankan pentingnya untuk selalu waspada, karena dalam dunia intelijen sekecil apapun informasi, bisa menjadi petunjuk yang sangat berharga.

Dengan berhasil mengelabui penguntitnya, Andri merasa lega. Namun, ia tetap tidak boleh lengah. Ancaman bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Ia harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan. Bila keberadaan safe house sampai terdeteksi oleh lawan maka itu akan menjadi masalah besar, bukan hanya bagi pribadinya namun juga bagi organisasi klandestinnya.

Tindakan yang dilakukan oleh Andri selaku agen klandestin adalah counter surveillance atau kontra penjejakan. Andri telah melakukan counter surveillance dengan baik sesuai prosedur keamanan intelijen. Dia telah melakukan tahapan kontra, yaitu deteksi terhadap oposisi, saat singgah di mini market. Lalu tindakan desepsi, saat di pusat perbelanjaan matahari dept store. Selanjutnya escape menuju ke Garden Valley, yang lokasinya berlawanan dengan arah menuju safe house. Dan langkah terakhir adalah Langkah safety, dengan mengambil jalan alternatif untuk menuju safe house.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar