Cakra-19, Tim Senyap Luhut Panjaitan: Tendang Gatot
Nurmantyo, Prabowo Tunggu Giliran?
Jalang Pilpres 2019, nama mantan Panglima TNI Jenderal Purn. Gatot
Nurmantyo sempat menjadi rising star karena memiliki elektabilitas yang tinggi
sebagai capres dan cawapres.
Banyak kalangan yang memprediksi Gatot dapat menjadi capres
alternatif selain Jokowi dan Prabowo untuk bertarung di Pilpres 2019.
Tak hanya itu, popularitas Gatot sempat menumbuhkan kemungkinan munculnya
poros ketiga. Namun, nama pria kelahiran Tegal tersebut perlahan redup hingga
akhirnya tersingkir dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan.
Nantinya peluang poros ketiga otomatis menghadirkan rematch
Jokowi-Prabowo. Konstelasi politik ini, seperti dilansir Tempo, Sabtu,
(29/9/2018), diklaim sebagi kerja keras Cakra 19. Pasalnya, munculnya tiga
pasangan capres-cawapres jelas merugikan kubu pertahana.
“Tugas pertama kami memastikan Jokowi hanya memiliki satu
lawan dalam kontestasi pilpres 2019,” kata Ketua Andi Widjajanto saat
menghadiri acara sayap Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri
Indonesia (SOKSI), di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Sabtu, 29 September
2018.
Gerakan Tim Cakra 19 ini berhasil membuktikan bahwa Jokowi hanya
memiliki satu lawan di Pilpres 2019, yakni Prabowo Subianto.
Prabowo harus mewaspadai gerakan Tim Cakra 19. Tim yang digagas
Luhut Panjaitan ini sudah berhasil menendang keluar Gatot Nurmantyo dari arena
Pilpres 2019.
Diketahui, Tim Cakra 19 adalah kelompok relawan pendukung pasangan
calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Jenderal Kopassus Luhut
Binsar Panjaitan duduk sebagai pembina Cakra 19. Sementara mantan Sekretaris
Kabinet Andi Widjajanto sebagai ketua Cakra 19.
Mematikan langkah-langkah politik lawan Jokowi menjadi tugas
pertama. Tim yang diperkuat jaringan militer itu harus memastikan Jokowi hanya
memiliki satu lawan dalam kontestasi Pilpres 2019.
Cakra 19 telah sukses memastikan lawan politik Jokowi hanya lawan
tunggal. Sesuai prediksi pula, lawannya ialah Prabowo Subianto. Sementara itu,
tokoh-tokoh lain seperti Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan dan Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) yang diprediksi bakal maju ternyata batal.
Tugas kedua, tambahnya, Luhut Cs harus memastikan Prabowo-Sandi
terjungkal. Menariknya, Cakra 19 justru meyakini tugas kedua ini lebih mudah
ketimbang tugas pertama. Alasannya, merujuk pada survei-survei independen,
elektabilitas Jokowi – Ma’ruf masih di atas 50 persen.
Sedangkan tugas ketiga adalah tugas yang paling berat. Cakra 19
harus memastikan Golkar minimal memperoleh suara 18 persen. Pasalnya, partai
berlambang beringin ini tengah dilanda huru-hara politik karena tersambar
dugaan korupsi PLTU 1 Riau.
Diketahui pula, Cakra 19 dibentuk 12 Agustus lalu. Personel tim Cakra
19 antara lain mantan Sesmenko Polhukam Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko, mantan
Deputi V KSP Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi, mantan Wakasad Letjen TNI (Purn)
Hinsa Siburian, mantan Danjen Kopassus dan juga Sekjen Golkar Letjen TNI (Purn)
Lodewijk F Paulus.
Ada pula mantan Kapuspen TNI Laksda TNI (Purn) Iskandar Sitompul
dan mantan Pangdam l/ Bukit Barisan Wisnton Pardamean Simanjuntak. Personel
lain yaitu mantan Deputi I bidang Hukum Politik Dalam Negeri Kemenkumham Mayjen
TNI (Purn) Yudi Harianto, mantan Koorsahli KSAU Marsda TNI (Purn) Dr Usra
Hendra Harahap, Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio, Mayjen TNI (Purn) H Harry
Purdianto, Brigjen TNI (Purn) Juanda, Kol (Purn) Harry Guritno, Heintje J
Sumanti, Oni Ispriyanto, Budi Santoso, Arderio Hukom, Sufirman, Lawrence
Siburian, dan Brigjen TNI (Purn) Nur Godang.
Tugas Tim Cakra 19 dibangun untuk melakukan penggalangan suara,
Cakra 19 kini memiliki mesin yang sudah bekerja di 12 provinsi. Koordinator
wilayah di 12 provinsi tersebut rata-rata merupakan mantan Pangdam yang sudah
paham betul soal teritorial.
Penulis: Priyanka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar