Jumat, 26 Oktober 2018

Kecerdasan Manusia


Alat Ukur Kecerdasan Manusia
Dahulu pada sekitar tahun 1890-an, kecerdasan seseorang diukur melalui ukuran IQ (Intelligence Quotient). Konsep IQ ditemukan oleh Francis Galton, dan selama bertahun-tahun tes IQ diyakini sebagai satu-satunya ukuran standar untuk mengukur kecerdasan manusia.
Namun pada tahun 1983 Howard Gardner, seorang psikolog dan ahli pendidikan dari Universitas Harvard AS merumuskan sebuah teori Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk). Menurutnya kecerdasan manusia tidaklah tunggal, tetapi jamak yang setidaknya terdiri dari 9 komponen, yaitu kecerdasan matematis, linguistik, musikal, visual, kinetis, naturalis, interpersonal, intrapersonal dan spiritual.
Pada tahun 1987, Keith Beasley mengemukakan jenis kecerdasan lain yang tak kalah penting dalam mempengaruhi kesuksesan seseorang, yaitu EQ (Emotional Quotient). Istilah EQ menjadi popular setelah Daniel Golman mempopulerkan  pada bukunya “Emotional Intelligence - Why it can matter more than IQ” pada tahun 1995. 
Kemudian pada tahun 1997, Danah Zohar menemukan jenis kecerdasan baru selain IQ dan EQ, yaitu SQ (Spiritual Quotient).  SQ merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif sehingga bisa mencapai titik maksimalnya, dan berdampak pada kesuksesan dan keberhasilan seseorang.
Selanjutnya akhir-akhir ini ditemukan pula kecerdasan lain yaitu Trancendental Quotient (TQ) yang merupakan pengembangan dari kecerdasan spiritual. TQ merupakan kecerdasan seseorang dalam memaknai hidup dan kehidupannya dalam perspektif  Ketuhanan.
Dengan begitu maka bisa dikatakan bahwa manusia mempunyai kecerdasan yang jamak (multiple quotient).  Setidaknya ada empat kecerdasan utama pada diri manusia, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan kemosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ). dan kecerdasan transendental (TQ). 

Empat Kecerdasan Utama Manusia
Secara singkat keempat kecerdasan itu dijelaskan sebaai berikut:
1.    Kecerdasan Intelektual (Intellegence Qoutient = IQ).  IQ merupakan kecerdasan kognitif (aktivitas berpikir), yang erat kaitannya dengan kemampuan mengingat, memahami, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan masalah.
2.    Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient = EQ). EQ merupakan kecerdasan emosi, yang erat kaitannya dengan kemampuan mengontrol perasaan diri sendiri, mengenali perasaan orang lain, adaptasi, kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan komitmen.
3.    Kecerdasan Spiritual (Spiritual Qoutient = SQ). SQ merupakan kecerdasan jiwa yang erat kaitannya dengan kemampuan untuk bertindak jujur, adil, menghargai, kasih sayang, toleransi, empati, rendah hati, sikap ramah, dan sebagainya. SQ juga berarti kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang di hadapi dalam kehidupan.  SQ merupakan sumber bimbingan atau pengarahan bagi dua kecerdasan lainnya (IQ dan EQ).
4.    Kecerdasan transendental (Trancendental Quotient = TQ).  TQ bisa dikatakan sebagai kecerdasan ruhaniah/ilahiyah, yang erat kaitannya dengan kemampuan seseorang memaknai hidup dan kehidupannya dalam perspektif agama. TQ merupakan pengembangan dari kecerdasan spiritual, yang mempunyai konsep visioner jauh ke depan dengan pertanyaan, “siapa aku, darimana aku (berasal), dan mau ke mana nanti aku (setelah mati)?”

Hubungan Keempat Kecerdasan
Berkaitan dengan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) dalam dunia kerja, menurut Goleman kesuksesan karir seseorang banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ). Yang mana EQ mempunyai konstribusi sebesar 85%, sementara IQ hanya 15%.  Dengan begitu maka dapat disimpulkan peran EQ sangatlah signifikan dibanding IQ.
Jika IQ adalah parameter kecerdasan kognitif (berpikir), dan EQ adalah parameter kemampuan pengendalian rasa (emosi), maka kecerdasan spiritual (SQ) dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mentranspose dua aspek kecerdasan IQ dan EQ menuju kebijaksanaan dan pemahaman yg lebih mendalam. Hal ini dikarenakan ketika orang sudah memiliki kecerdasan spiritual (SQ), orang itu mampu memaknai kehidupan sehingga dapat hidup dengan penuh kebijaksanaan.
Sedangkan kecerdasan transendental (TQ) sesungguhnya merupakan kecerdasan tertinggi yang dimiliki manusia karunia terindah dari Tuhan Yang Maha Pemurah.
Kecerdasan ini sejatinya telah diterapkan oleh para tokoh besar dunia sejak dahulu, utamanya para tokoh agama yang mempunyai pandangan visioner jauh ke depan.  Mereka menjalani hidup dan kehidupan dengan mengikuti tuntunan ajaran agama, yaitu hidup dengan bekerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, serta berbuat kebajikan bagi sesama dalam rangka menggapai kebahagiaan hakiki di dunia maupun di akhirat.

&&&&&

MACAM KECERDASAN MENURUT GARDNER
Menurut Gardner dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, menciptakan suatu (produk) yang bernilai dalam suatu budaya.
Adapun macam-macam kecerdasan tersebut yaitu:
1. Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas dan mampu mengungkapkannya melalui kata-kata seperti berbicara, membaca atau menulis.
2. Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, serta pola pemikiran logis dan ilmiah.
3. Kecerdasan visual adalah kemampuan melihat suatu objek dengan detail.
4. Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan musik, irama, nada dan suara.
5. Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggabungkan gerakan fisik dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna.
6. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
8. Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengerti alam lingkungan dengan baik, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan mengenali berbagai jenis flora fauna dan fenomena alam lainnya.
9. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk merasakan keberagaman atau macam-macam seseorang.
Kesembilan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal sejak usia dini agar bermanfaat bagi setiap anak tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
Adapun kecerdasan majemuk terbentuk karena faktor : Hereditas, Lingkungan dan Nutrisi.
a.   Hereditas yaitu faktor bawaan dari keturunan.
b.   Lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh besar untuk menghasilkan kemampuan fungsionalitas organ kecerdasan pada anak.
c.   Nutrisi, asupan nutrisi merupakan salah satu faktor yang mendukung kecerdasan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar