Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang- orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak mereka bersedih hati.
Ayat itu tidak dinasakh, karena tidak ada masalah dengan
ayat ini. Yang perlu dinasakh adalah kesimpulan mereka yang menyimpangkan makna
dan pengertian ayat ini. Ayat ini tidak pernah menyatakan bahwa agama selain
Islam itu benar dan pemeluknya akan masuk surga. Sama sekali tidak. Hanya
mereka yang ada penyakit di dalam hatinya saja yang masih saja sampai hati
menyelewengkan ayat tersebut untuk membenarkan paham pluralisme bejatnya.
Memang sekilas ayat ini mudah sekali diselewengkanbahwa
agama selain Islam itu seolah- olah benar, namun siapapun yang memahami esensi
ajaran Islam pasti tahu bahwa ayat ini diturunkan tidak dengan maksud untuk
menetapkan bahwa agama-agama itu benar. Maksud ayat ini ingin mengatakan bahwa
meski seseorang itu dulunya pemeluk Yahudi, Nasrani atau Shabiin, namun
beriman kepada Allah dan beramal shaleh, mereka memang akan masuk surga. Tetapi
apa yang dimaksud dengan beriman kepada Allah dan beramal shaleh?
Sebenarnya beriman kepada Allah dan beramal shaleh itu
adalah masuk Islam. Mana mungkin orang Yahudi disebut beriman kepada Allah?
Sedangkan sepanjang surat Al-Baqarah kita menemukan kutukan yang Allah
lontarkan kepada Yahudi.
Tidak mungkin ada orang yang memeluk Yahudi sambil beriman
kepada Allah. Sebab makna iman itu bukan sekedar percaya adanya Allah. Kalau
hanya sekedar percaya adanya Allah, Abu Jahal cs pun juga percaya bahwa Allah
itu ada. Makna beriman kepada Allah adalah mentaatinya, mengikuti petunjuk
nabi-Nya, Muhammad SAW serta melaksanakan semua perintah- Nya di dalam kitab
suci Al-Quran.
Sedangkan orang-orang Yahudi itu, jangankan menjalankan
kitab suci Al-Quran, lha wong kitab suci yang diturunkan kepada mereka sendiri
pun diinjak-injaknya. Mana ada orang beriman tapi menginjak-injak kitab suci.
Dan hal yang sama juga berlaku buat agama lainnya, baik
Nasrani, Majusi, Musyrikin atau Shabiiin.
Jadi makna ayat itu adalah meski dulunya Yahudi, tapi bila
kemudian masuk Islam, maka akan masuk surga. Begitu juga meski dulunya Nasrani
atau Shabiiin, kemudian masuk Islam, maka mereka bisa masuk surga.
Ayat ini sama sekali tidak ingin mengatakan bahwa Yahudi,
Nasrani dan Shabiin itu akan masuk surga. Sama sekali bukan dan jauh sekali
dari intisari dakwah Rasulullah SAW. Kalau memang mereka bisa selamat dan masuk
surga dalam agama lamanya, buat apa nabi SAW meminta Kaisar Heraclius, Kisra
dan penguasa dunia saat itu untuk masuk Islam? Buat apa beliau menangis memohon
kepada Abu Thalib untuk mengucapkan syahadatain? Buat apa penyiksaan dan perang
bertahun-tahun itu?
Bandingkan dengan Ayat yang Lafadznya Mirip
Sebenarnya kalau ketika membandingkan ayat itu ada baiknya
dengan ayat yang lafadznya mirip dan mendekati.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi,
orang-orang Shaabi-iin orang- orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang
musyrik, Allah akan memisahkan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya
Allah menyaksikan segala sesuatu.
Di dalam ayat ini disebutkan bahwa umat Islam, Yahudi,
Shabiin, Nasrani, Majusi dan orang musyrik memang sama- sama menjalankan agama
masing-masing. Akan tetapi semuanya tidak sama di sisi Allah, sebab nanti di
akhirat Allah akan memisahkan mana agama yang diterima-Nya, yaitu Islam, dan
mana agama yang ditolaknya, yaitu selain Islam.
Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al- Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Bila ayat itu dipahami bahwa semua agama adalah benar dan
pasti pemeluknya mendapat pahala, maka pemahaman sesat seperti itu bertabrakan
dengan sekian banyak ayat dan hadits lainnya. Misalnya:
a. Agama lain selain Islam tidak akan diterima dan rugi
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-
kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi..
b. Al-Quran Al-Karim secara tegas menyatakan bahwa Nasrani
itu kafir
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata,
Sesungguhnya Allah ialah Al- Masih putera Maryam, padahal Al- Masih berkata,
Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun..
Sesungguhnya kafirlah orang- orang yang mengatakan,
Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada
Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakan itu, pasti orang- orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa
siksaan yang pedih..
c. Nasrani itu Dilaknat Allah SWT
Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan
lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka
dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu..
d. Nasrani dan Yahudi itu Diperangi Allah SWT
Orang-orang Yahudi berkata, Uzair itu putera Allah dan
orang- orang Nasrani berkata, Al-Masih itu putera Allah. Demikianlah itu ucapan
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang
terdahulu. Allah memerangi mereka, bagaimana mereka sampai berpaling..
e. Nasrani Itu Celaka karena Menodai Kesucian Kitabnya
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis
Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; Ini dari Allah, untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan..
f. Nasrani itu selain menyembah Isa juga menyembah pendeta
dan rahib mereka
Mereka menjadikan para pendeta dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah dan Al-Masih putera Maryam, padahal mereka hanya
disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan..
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar