Senin, 29 Januari 2024

Amalan Pemuda Ahli Surga

Ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat di salah satu sudut masjid Nabawi, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah kembali menatap para sahabat, dan bersabda, "Sebentar lagi akan muncul di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga."

Tak lama berselang, tiba-tiba muncul seorang lelaki Anshar dengan janggut masih basah oleh air wudu. Ia berjalan pelan-pelan sementara tangan kirinya menjinjing sandalnya.

Keesokan harinya, dalam kesempatan yang sama Rasulullah kembali berkata demikian, "Akan datang seorang lelaki penghuni surga." Tak lama kemudian lelaki itu kembali muncul.

Hal tersebut juga diucapkan oleh Rasulullah hingga pada kesempatan ketiga. Sehingga para sahabat banyak yang penasaran terhadap lelaki tersebut. Diketahui kemudian lelaki Anshar tersebut bernama Saad bin Abi Waqqash.

Tentu dalam hati para sahabat bertanya - tanya tentang amalan yang dilakukan oleh pemuda tadi, sehingga ia dikatakan oleh Rasulullah sebagai calon penghuni surga. Demikian juga dengan sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash. Karena rasa penasarannya ia kemudian mencoba mencari alasan agar bisa tinggal di rumah lelaki tadi selama tiga hari.

Alasan yang ia buat adalah ia sedang bertengkar dengan ayahnya. Ternyata Abdullah pun di izinkan oleh lelaki itu untuk tinggal bersamanya selama tiga hari. Maka selama tiga hari itu ia menyelidiki keistimewaan lelaki Anshar itu.

Di malam pertama, Abdullah bangun untuk Tahajud, tapi ia mendapati pemuda tadi ternyata masih tidur hingga datang waktu Subuh. Dan ketika masuk waktu Dhuha, Abdullah bergegas menunaikan shalat Duha, sementara pemuda itu tidak. Bahkan ketika Abdullah sedang berpuasa sunah, pemuda itu ternyata malah tidak puasa sunah.

Hingga hari ketiga Abdullah tinggal bersama Saad, ia belum menemukan keistimewaan dari pemuda tersebut.  Abdullah pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah Saw. yang menyebutnya sebagai pemuda ahli surga. Akhirnya Abdullah memutuskan untuk bertanya langsung pada pemuda tadi.

"Wahai Saad saudaraku, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara aku dan ayahku. Tujuanku menginap di rumahmu adalah karena aku ingin tahu amalan ibadah apa yang engkau lakukan sehingga Rasulullah menyebut-nyebut engkau sebagai pemuda ahli surga. 

Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan, Engkau tidak tahajud, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat dhuha, bahkan shaum sunah pun tidak," ucap Abdullah.

Saad bin Abi Waqqash menjawab, "Benar tidak ada amalan lain yang aku kerjakan kecuali seperti apa yang engkau lihat". Jawaban itu sungguh tak memuaskan hati, dan Abdullah pun berpamitan untuk pulang.

 

Namun, ketika Abdullah berpaling melangkah keluar dari rumah, laki-laki tersebut memanggilnya dan berkata, "Amalan ibadahku memang hanya seperti apa yang engkau lihat. Hanya saja ada hal yang tidak engkau lihat. Bahwa aku berusaha untuk selalu jujur kepada siapapun. Aku juga berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain. Selain itu aku selalu menjaga tali silaturahim." terang Saad.

Mendengar penjelasan lelaki itu Abdullah pun terkejut, dan berkata: "Demi Allah..., engkau benar - benar ahli surga. Ketiga amalan itulah yang belum aku amalkan"

Dari kisah diatas dapat ditarik kesimpulan, ternyata yang membuat Saad dikatakan oleh Rasulullah sebagai ahli surga adalah BUKAN disebabkan karena ia tekun shalat malam, rajin shalat dhuha, rajin iktikaf, dan sering puasa Sunnah. 

Tetapi Saad dikatakan oleh Rasulullah sebagai ahli surga disebabkan lantaran ia istiqamah melakukan tiga hal yaitu:  Ia selalu (1) bersikap jujur, (2) tidak menyakiti hati orang lain, dan (3) menjaga tali silaturahim.  Sedangkan amalan ibadah mahdhahnya, seperti shalat malam, shalat dhuha, puasa, dan iktikafnya ia lakukan biasa-biasa saja.

Lantas bagaimana keistimewaan ketiga prilaku istimewa pemuda calon penghuni surga tersebut?

Pertama, JUJUR.   Jujur adalah salah satu sikap yang sangat terpuji. Dengan kejujuran orang akan sangat percaya dan memujinya. Pemahaman "jujur" itu meliputi: a) Tidak berdusta, yaitu adanya kesesuaian antara informasi dan kenyataan; b) Tidak Riya', yaitu kesesuaian antara perbuatan dan kematangan hati; c) Tidak ingkar, yaitu kesesuaian antara niat dan perbuatan; dan d) Punya interitas, yaitu bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik.

Kedua, TIDAK MENYAKITI ORANG LAIN.  Artinya sikap dan perbuatannya tidak pernah merugikan orang lain, yang membuat orang lain menjadi sakit hati, sedih, dan kecewa.

Ketiga,  MENJAGA SILATURAHIM.   Pengertian silaturahim disini bukan hanya sekedar menjalin komunikasi dan pertemuan fisik antar kawan belaka, tetapi silaturahim yang mengandung unsur kepedulian, tolong menolong, empati, dan bersikap ramah terhadap sesama.

Demikianlah tiga prilaku istimewa pemuda ahli surga yang membuat para sahabat nabi menjadi penasaran.  Ketiganya merupakan ibadah sosial, yaitu hubungan baik antar manusia (hablum minannas). Dan bukan ibadah vertikal, yaitu hubungan pribadi antara kita dan Tuhan (hablum minallah).  

Dengan begitu maka Hablum Minannas itu sangat penting, karena ia sangat menentukan kualitas Hablum Minallah.    Shalat, puasa, dzikir, dan ibadah vertikal lain seharusnya berdampak baik terhadap ibadah sosial.  Tetapi ibadah vertikal tidak akan mempunyai nilai apabila ibadah sosialnya masih buruk.  

Allah ta'ala berfirman: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al 'Ashr).

Semoga kita dapat mengamalkan ketiga prilaku istimewa pemuda ahli surga itu. Amin

&&&&&&&&&&&


AMALAN PEMUDA AHLI SURGA

(Singkat)

Ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat di salah satu sudut masjid Nabawi, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah kembali menatap para sahabat, dan bersabda, "Sebentar lagi akan muncul di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga."

Tak lama berselang, tiba-tiba muncul seorang lelaki Anshar dengan janggut masih basah oleh air wudu. Ia berjalan pelan-pelan sementara tangan kirinya menjinjing sandalnya.

Keesokan harinya, dalam kesempatan yang sama Rasulullah kembali berkata demikian, "Akan datang seorang lelaki penghuni surga." Tak lama kemudian lelaki itu kembali muncul.

Hal tersebut juga diucapkan oleh Rasulullah hingga pada kesempatan ketiga. Sehingga para sahabat banyak yang penasaran terhadap lelaki tersebut. Diketahui kemudian lelaki Anshar tersebut bernama Saad bin Abi Waqqash.

&&&&

 

Alhasil, nubuat Rasulullah SAW tiga hari berturut-turut itu membuat penasaran Abdullah bin Amru. Ia ingin mengetahui, amalan apa yang membuat orang dari Anshar itu menjadi ahli surga.

Akhirnya, ia terus mengikuti orang itu sampai ke rumahnya. Agar bisa mengamati lebih dekat lagi, Ibnu Amru membuat skenario sehingga dirinya dapat menumpang tinggal di rumah orang itu.

Abdullah bin Amru pun berkata kepadanya, "Wahai saudaraku, ketahuilah, antara aku dan ayahku terjadi perselisihan dan aku bersumpah tidak akan masuk rumahnya selama tiga hari. Bagaimana jika sementara tiga hari ini aku tinggal di rumahmu?"

Orang itu pun menjawab, "Mari, dengan senang hati."

Selama tiga hari berturut-turut Ibnu Amru tinggal di sana. Namun, ia tidak menjumpai orang itu melaksanakan shalat tahajud atau amalan-amalan istimewa lainnya.

Amalannya sehari-hari seperti kebanyakan orang. Memang, ia tidak pernah sekalipun mendengar orang itu mengucapkan perkataan yang tak baik.

Setelah malam ketiga berlalu, Abdullah bin Amru semakin heran karena tidak menemui amalan istimewa dari orang itu. Keesokan harinya, saat hendak permisi ia berkata kepadanya secara terus terang, "Wahai hamba Allah, ketahuilah, sebenarnya antara aku dan ayahku tidak terjadi perselisihan dan aku pun tidak berjanji untuk tidak menemuinya selama tiga hari. Aku hanya ingin tinggal di rumahmu karena aku mendengar Nabi SAW pernah berkata selama tiga hari berturut-turut, akan muncul di antara kami seorang ahli surga."

Orang itu terus mendengarkan.

Ibnu Amru melanjutkan penjelasannya, "Dan selama itu pula yang muncul di hadapan kami adalah dirimu. Karena itu, aku ingin tahu lebih dekat mengetahui, apa amalan yang engkau lakukan sehingga Rasul SAW mengatakan demikian. Namun, terus terang saja, selama tiga hari aku di sini tidak pernah kulihat engkau melakukan amalan yang istimewa."

"Sebenarnya apa rahasia amalanmu yang membuat Rasulullah mengatakan bahwa kau ahli surga?" tanya Ibnu Amru lagi.

Orang itu berkata, ''Ya, benar, amalanku adalah seperti yang kamu saksikan."

Karena merasa yakin orang itu telah jujur, Ibnu Amru pun pamit. Namun, belum jauh dari rumahnya, orang itu berlari-lari untuk memanggil lagi Abdullah bin Umar pamit.

"Ketahuilah, amalanku adalah seperti yang kamu lihat. Namun, aku tidak pernah merasa iri atau dengki kepada seorang pun atas kebaikan atau kenikmatan yang didapatkannya dari Allah SWT."

Mendengar itu, Abdullah bin Amru berkata, ''Inilah amalan yang dapat engkau lakukan dan yang belum dapat kami lakukan!"

https://islamdigest.republika.co.id/berita/q7ts35458/kisah-rasulullah-saw-menunjuk-seorang-ahli-surga

 

&&&&

*Saad bin Abi Waqash, Pemuda Ahli Surga*

Ada seorang lelaki Anshar, namanya Saad bin Abi Waqash. Dia bisa dikatakan bukan sebagai ahli ibadah. Shalat rawatibnya biasa saja. Shalat tahajut dan dhuhanya pun tidak tekun. Dzikirnya juga tidak nampak panjang. Demikian pula dengan iktikaf dan puasa sunnahnya yang tidak kelihatan istiqamah. Namun pemuda ini dikatakan oleh Rasulullah sebagai Ahli Surga.
Kenapa demikian?
Karena ia mempunyai akhlak yang baik selain terhadap Allah juga terhadap sesama manusia. Saad bin Abi Waqash mempunyai akhlak dan karakter yang baik dan kuat;, yaitu : jujur, adil, tanggung jawab,berani, peduli dan ikhlas.


&&&&&

 

Kisah Sahabat Nabi: Saad bin Abi Waqqash, Lelaki Penghuni Surga

Mendengar ucapan Rasulullah SAW, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.

https://khazanah.republika.co.id/berita/lxy715/kisah-sahabat-nabi-saad-bin-abi-waqqash-lelaki-penghuni-surga

 

&&&&

 

Sosok Laki-Laki Penduduk Surga

Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW, sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah kembali menatap mereka dengan bersabda, "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga."

Mendengar ucapan Rasulullah SAW, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.

https://islamdigest.republika.co.id/berita/qs7vah313/sosok-lakilaki-penduduk-surga

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar