(Ramah, Suka
menolong & Bermanfaat)
1. Dua Pertanyaan Sahabat
Ketika sedang duduk
iktikaf di masjid Nabawi, Rasulullah Saw didatangi oleh seorang laki-laki. Lalu
dengan sungguh-sungguh lelaki itu bertanya dua hal: (kitab hadis riwayat
Ath-Thabrani 6/139)
> Pertama, "Ya Rasulullah, MANUSIA spt apa yang paling dicintai Allah."
Rasulullah menjawab, “khoirunnas anfa'uhum linnas,” yaitu sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi manusia lainnya.
> Kedua, "Ya Rasulullah, AMAL apa yang paling disukai Allah?" Rasulullah menjawab “idkhol al-surur ‘ala qolbi al-mu’min ...“ yaitu memasukkan kegembiraan kedalam hati orang mukmin yang sedang mengalami kesusahan...
Dan Rasulullah
menambahkan, yaitu: melepaskan kesulitannya, atau menghilangkan kelaparannya,
atau melunasi hutangnya.
Saking tingginya
nilai kecintaan Allah Ta'ala terhadap amalan itu, sampai² Nabi menegaskan,
"Aku lebih suka membantu saudaraku sesama muslim (yang sedang mengalami
kesulitan) daripada beriktikaf di masjid ini (Nabawi) selama sebulan
penuh".
2. Bersikap Ramah
Pada Riwayat lain,
dari Jabir bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Orang beriman itu
bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan
sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR
Thabrani dan Daruquthni).
Hadis itu sangat
popular, namun kebanyakan kaum muslimin hanya hafal kalimat, “Khoirunnas
anfa'uhum linnas,” artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi manusia lain.
.
3. Karakter Manusia Terbaik
Dari kedua hadits
tersebut kita bisa menarik kesimpulan, bahwa KARAKTERISTIK manusia yang
dicintai oleh Allah Ta'ala meliputi tiga hal, yaitu: Ramah, Suka
menolong kesulitan orang lain, dan Bermanfaat bagi manusia lain.
a) Bersikap ramah.
Ramah itu ditunjukkan dengan sikap 3S, yaitu: Senyum, Salam dan Sapa.
b) Suka menolong menyelesaikan kesulitan orang lain.
Menolong atau memenuhi kebutuhan orang (beriman) yang sedang menghadapi kesulitan hidup, seperti kelaparan, terlilit hutang, menderita sakit, dsb mempunyai nilai pahala yang tinggi. Bahkan Rasulullah menggambarkan nilai pahalanya melebihi pahala beriktikaf di masjid Nabawi selama sebulan.
Rasulullah bersabda, "Man laa yarham walaa yurham", artinya, "Barangsiapa tidak menolong (sesama manusia), maka ia tidak ditolong (oleh Allah)" (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
c) Bermanfaat bagi orang lain
Orang bermanfaat itu adalah apabila keberadaannya memberikan faedah atau keuntungan bagi orang di sekitarnya. Apa yang telah diperbuatnya membuat orang lain menjadi terbantu, menguntungkan dan membahagiakan.
.
4. Muhasabah / Evaluasi Diri
Setelah kita
mengetahui karakter terbaik manusia sesuai konsep Islam, tentu kita perlu
bermuhasabah atau evaluasi diri. Apakah diri ini sudah mempunyai atau dekat
dengan karakter terbaik itu, atau bahkan sebaliknya masih jangat jauh.
Allah berfirman: “Yā ayyuhalladzina
āmanuttaqullaha, Waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, Wattaqullāh, innallāha
khabīrum bimā ta'malụn”
Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Kita lakukan muhasabah atau evaluasi diri dengan tiga
pertanyaan:
> Pertama, apakah diri kita sudah bersikap ramah terhadap orang lain? Apakah diri kita suka menebar senyum, bertegur sapa dan mengucapkan salam kpd tetangga dan kerabat (3)? Jangan2 selama ini diri kita masih ja'im dan sombong terhadap masyarakat.
> Kedua, seberapa banyak bantuan diri kita dalam mengatasi kesulitan orang lain (sesama muslim)? Seperti bantuan bencana, kelaparan, menolong kesulitan tetangga, dsb.
> Ketiga, seberapa besar nilai kemanfaatan diri kita bagi orang lain? Seberapa besar konstribusi kita terhadap pembangunan masjid, madrasah, jembatan dsb?. Termasuk juga seberapa besar konstribusi kita dalam pengurusan masjid, organisasi sosial, dsb?
Dengan tiga
pertanyaan muhasabah itu kiranya kita dapat memperbaiki kekurangan² diri dan
menjadi manusia dengan karakter terbaik yang dicintai Allah.
.
5. Kemauan & Istiqamah
Setiap orang tentu
menginginkan pribadi dengan karakter terbaik. Untuk merubah karakter menjadi
yang lebih baik dibutuhkan kemauan dan istiqamah.
A’a Gym memberikan
tips untuk berubah menjadi pribadi yang baik dengan rumus 3M (Tiga Mulai), yaitu
: a) Mulai dari diri sendiri, b) Mulai dari hal-hal yang kecil, dan c) Mulai
dari sekarang.
a. Mulai dari diri sendiri
Tak perlu melihat dulu orang lain, tapi berbuat baiklah langsung dari diri kita sendiri.
b. Mulai dari hal yang terkecil
Melakukan kebaikan tidak harus langsung melakukan hal yang besar, mulailah dari hal yang terkecil di sekitar kita.
Mulailah dari Hal Terkecil Semua yang besar berawal dari hal kecil. Dari yang terkecil kemudian berkembang, maju dan besar.
c. Mulai dari sekarang
Segala kebaikan yang akan dilakukan jangan ditunda, tapi lakukanlah segera karena waktu kita sesungguhnya terbatas. Lakukanlah dari sekarang.
.
Marilah kita saling
berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, “Fastabikhul khairat” .
*******
Manusia terhebat sepanjang sejarah
https://blogkalimana.blogspot.com/search?q=orang+paling+berpengaruh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar