Prof. William James
: Kebahagiaan tidak selalu berada pada orang yang hidupnya penuh
dengan kemudahan tanpa masalah, tetapi justru kebahagiaan seringkali dirasakan
oleh orang yang selalu berhasil dalam mengatasi berbagai persoalan-persoalan
hidup. Jadi menurutnya, orang yang
mempunyai selalu dapat mengatasi setiap persoalan yang dihadapinya itulah orang
yang berbahagia. Sedangkan orang yang
tidak pernah mempunyai persoalan hidup, yang perjalanan hidupnya mulus-mulus
saja, dia akan merasakan sebuah kehidupan yang tidak hidup, kehidupan yang
datar, hambar, tidak dinamis dan menjemukan.
Sesungguhnya inti dari diri kita
sebagai manusia yang hidup dan berkehidupan adalah hati (qalbu). Hati
adalah potensi yang menentukan manusia menjadi mulia atau hina, yang membuat
manusia merasa bahagia atau menderita.
Bahagia itu kuncinya ada pada di hati.
Harta, tahta, pangkat
dan kedudukan bukan jaminan kebahagiaan.
Mario Teguh :
·
Kebahagiaan
adalah kegembiraan, dalam rasa damai, yang penuh dengan rasa syukur. Jadi menurutnya, kebahagiaan itu terdiri
dari tiga unsur yaitu, gembira, damai,
dan syukur. Jika salah satu unsur
ini tidak ada, maka kebahagiaan itu belum tercipta dalam diri kita. Kebahagiaan sejati ada di dalam hati, bukan
di tempat hiburan atau di tempat dugem.
Orang “gelisah” yang mencari kebahagiaan di tempat hiburan sejatinya
hanyalah menindas rasa gelisah itu.
·
Orang yang menghindari
kesulitan hidupnya pasti akan sulit.
Orang yang sukses adalah orang yang berhasil mengatasi kesulitan. Karena hidup ini tidak mungkin tanpa
persoalan.
DR. Dale Carnegie (pakar psikolog terkemuka) :
“Hidup kita
dibentuk oleh pikiran kita. Orang tidak terlalu
terluka oleh apa yang terjadi, tetapi oleh pendapatnya (pikirannya) akan apa
yang terjadi”.
Prof. William James (Bapak psikologi praktis, dosen filsafat Univ. Havard):
“Engkau bukanlah yang engkau kira, tetapi apa
yang engkau pikirkan. Kalau engkau
memikirkan kebahagiaan, engkau akan bahagia.
Kalau engkau berpikiran sedih, engkau menjadi sedih. Dan kalau engkau berpikiran takut, engkau
akan menjadi takut”.
Rasulullah Saw :
Ada empat hal yang dapat membahagiakan bagi seorang muslim, yaitu (1) istri yang salihah, (2) anak-anak
yang menyenangkan, (3) lingkungan
(sahabat-sahabat) yang baik, serta (4) mempunyai penghidupan yang diusahakan di negeri sendiri. (HR Dailami).
Hendaklah kamu berbahagia bila mempunyai hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, dan istri (suami) yang membantunya dalam
urusan akhirat. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Secara umum kegembiraan terkait dengan kenikmatan yang
bersifat kondisional / sementara yang dirasakan oleh panca indera, seperti rasa
senang bila mendapatkan sesuatu.
Sedangkan kebahagiaan terkait
dengan kenikmatan yang mendalam dan panjang, yang dirasakan oleh hati, seperti
ketenangan hidup dalam berumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar