Sabtu, 15 Oktober 2016

Hakekat Kebahagiaan


Prof. William James : Kebahagiaan tidak selalu berada pada orang yang hidupnya penuh dengan kemudahan tanpa masalah, tetapi justru kebahagiaan seringkali dirasakan oleh orang yang selalu berhasil dalam mengatasi berbagai persoalan-persoalan hidup.   Jadi menurutnya, orang yang mempunyai selalu dapat mengatasi setiap persoalan yang dihadapinya itulah orang yang berbahagia.  Sedangkan orang yang tidak pernah mempunyai persoalan hidup, yang perjalanan hidupnya mulus-mulus saja, dia akan merasakan sebuah kehidupan yang tidak hidup, kehidupan yang datar, hambar, tidak dinamis dan menjemukan.

Sesungguhnya inti dari diri kita sebagai manusia yang hidup dan berkehidupan adalah hati (qalbu).    Hati adalah potensi yang menentukan manusia menjadi mulia atau hina, yang membuat manusia merasa bahagia atau menderita.
Bahagia itu kuncinya ada pada di hati.  Harta, tahta, pangkat dan kedudukan bukan jaminan kebahagiaan. 

Mario Teguh :
·         Kebahagiaan adalah kegembiraan, dalam rasa damai, yang penuh dengan rasa syukur.   Jadi menurutnya, kebahagiaan itu terdiri dari tiga unsur yaitu, gembira, damai, dan syukur.    Jika salah satu unsur ini tidak ada, maka kebahagiaan itu belum tercipta dalam diri kita.  Kebahagiaan sejati ada di dalam hati, bukan di tempat hiburan atau di tempat dugem.   Orang “gelisah” yang mencari kebahagiaan di tempat hiburan sejatinya hanyalah menindas rasa gelisah itu.
·         Orang yang menghindari kesulitan hidupnya pasti akan sulit.  Orang yang sukses adalah orang yang berhasil mengatasi kesulitan.  Karena hidup ini tidak mungkin tanpa persoalan.

DR. Dale Carnegie (pakar psikolog terkemuka) : 
Hidup kita dibentuk oleh pikiran kita.   Orang tidak terlalu terluka oleh apa yang terjadi, tetapi oleh pendapatnya (pikirannya) akan apa yang terjadi”.

Prof. William James (Bapak psikologi praktis, dosen filsafat Univ. Havard): 
Engkau bukanlah yang engkau kira, tetapi apa yang engkau pikirkanKalau engkau memikirkan kebahagiaan, engkau akan bahagia.  Kalau engkau berpikiran sedih, engkau menjadi sedih.   Dan kalau engkau berpikiran takut, engkau akan menjadi takut”.


Rasulullah Saw :
Ada empat hal yang dapat membahagiakan bagi seorang muslim,   yaitu (1) istri yang salihah, (2) anak-anak yang menyenangkan, (3) lingkungan (sahabat-sahabat) yang baik, serta (4) mempunyai penghidupan yang diusahakan di negeri sendiri. (HR Dailami).

Hendaklah kamu berbahagia bila mempunyai hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, dan istri (suami) yang membantunya dalam urusan akhirat. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).


Secara umum  kegembiraan terkait dengan kenikmatan yang bersifat kondisional / sementara yang dirasakan oleh panca indera, seperti rasa senang bila mendapatkan sesuatu.  Sedangkan kebahagiaan terkait dengan kenikmatan yang mendalam dan panjang, yang dirasakan oleh hati, seperti ketenangan hidup dalam berumah tangga.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar