Sabtu, 15 Oktober 2016

Manusia Terhebat Sepanjang Sejarah

Pada sekitar tahun 1970-an, seorang guru besar dari Universitas Maryland Amerika Serikat, bernama DR. Michael H. Hart, melakukan sebuah riset untuk mendapatkan orang-orang terhebat dan paling berpengaruh di dunia.  Dia menyelesaikan risetnya pada tahun 1978 dan menerbitkan sebuah buku berjudul :The hundred, a ranking of the most influential persons in history” (100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia)
Dalam bukunya itu, DR. Hart menyusun 100 tokoh paling berpengaruh di dunia sesuai peringkatnya,   Hart menempatkan Muhammad Rasulullah Saw pada ranking pertama sebagai tokoh yang paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.   Pada tahun 1992, buku ini dicetak kembali dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan ke seratus tokohnya, dan tetap menempatkan Muhammad sebagai ranking pertama.
Padahal dalam bukunya itu termuat tokoh-tokoh hebat antara lain :
Albert Einstein, seorang ilmuwan fisika, penemu teori relativitas yang dikenal sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia dipandang sebagai orang dengan tingkat kecerdasan jenius, yang berpengaruh besar kehidupan manusia.
Alexander the Great  (Aleksander Agung) yang diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman.  Dia adalah seorang Raja Makedonia yang dalam waktu singkat (13 tahun), ia mampu membangun sebuah imperium besar yang belum pernah ada sebelumnya, dan menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di duniaGelar The Great atau Agung di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang pemimpin yang berhasil menaklukkan wilayah yang sangat luas hanya dalam waktu relative singkat.
Plato adalah filsuf terbesar yang sangat berpengaruh dalam sejarah manusia.  Sumbangsih Plato yang terpenting adalah ilmunya mengenai ide, serta konsepnya mengenai "kebajikan" dan "kebenaran". Ia merupakan murid Socrates dan guru dari Aristoteles filsuf Yunani yang sangat terkenal.
Thomas Alva Edison dipandang sebagai salah seorang ilmuwan, pencipta paling produktif pada masanya, memegang rekor 1.093 patent atas namanya.  Penemuannya yang terkenal adalah bola lampu modern.
Adolf Hitler   adalah seorang pemimpin Nazi dan diktator Jerman yang menyerang dan membunuh ratusan ribu orang Yahudi, Komunis, serta orang-orang yang cacat, lemah mental, dan berpenyakit keturunan.  Hitler berambisi untuk menguasai seluruh dunia dengan menyerang Austria, Cekoslowakia, Perancis, Rusia, dll.  Hitler meyakini bahwa bangsa Jerman dengan ras Arya merupakan ras unggul dan  menyamakan ras non-Eropa sebagai kera. Serangan Jerman terhadap Polandia menyebabkan pecahnya Perang Dunia II, dimana musuh-musuhnya Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
Napoleon Bonaparte adalah panglima perang hebat dari bangsa Perancis yang berhasil menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan, antara lain Belanda, Swedia, Italia, Austria, Prusia dan Polandia.  Napoleon menjadi siswa yang sangat cerdas di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, dan lulus akademi di usia 15 tahun. Karir militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis.
Juga terdapat pula nama Yesus, Isaac Newton, Siddhartha Budha Gautama, dan lain sebagainya.
Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang meraih keberhasilan luar biasa dalam mempengaruhi kehidupan manusia.   Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah (bangsa jahiliyah), menjadi bangsa bermoral, beretika, dan bangsa maju yang sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang sangat kuat di medan pertempuran.
Muhammad yang diyakini sebagai pembawa dan penyebar wahyu Tuhan yang kemudian ditulis ke dalam kitab suci Al-Qur’an, yang berisi petunjuk kepada manusia untuk memperoleh kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat, tentang sejarah masa lalu, persoalan-persoalan ilmiah, dan sebagainya.   Muhammad juga memberi berbagai tauladan dalam kehidupan sehari-hari, berumah tangga, bermasyarakat, berorganisasi, berdagang, menjaga kesehatan, berpolitik, berperang dan sebagainya. Sehingga pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.
Bagaimana sosok Nabi Muhammad sebenarnya ?
Nabi Muhammad bukanlah manusia sakti atau manusia kuat bagai supermen.  Meskipun sebagai nabi, Muhammad adalah manusia biasa seperti kita.  Ia juga butuh makan dan minum.  Bila kulitnya tertusuk duri, ia juga merasakan sakit.  Hatinya juga pernah merasakan sedih dan gembira. Ia juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Namun ada beberapa perbedaan dengan kebanyakan manusia.
Bila namanya dipanggil oleh seseorang, maka ia menoleh dengan seluruh badannya.  Bila berjabat tangan, ia selalu mendahului dan tidak melepaskan genggaman tangan sebelum orang lain melepaskan tangannya.  Ia menunjuk dengan seluruh jarinya.  Ia selalu menampakkan muka ramah kepada lawan bicaranya.  Ia selalu memperhatikan dengan seksama kepada setiap orang yang berbicara kepadanya.  Bahasanya indah dan mudah didengar, sehingga lawan bicaranya akan merasa betah berlama-lama dengannya.  Bila ia tengah marah, orang hanya tahu lewat mukanya yang memerah. Ia tidak pernah memukul siapapun, makiannya yang paling buruk adalah: “Apa yang terjadi padanya?”. 
Meskipun sebagai pemimpin sebuah bangsa yang sangat disegani, hidupnya sangat sederhana.  Ia tinggal di sebuah pondok kecil beratap jerami, kamar-kamarnya disekat dengan batang pohon palma.  Ia menyalakan api, memeras susu, menjahit pakaian yang robek dengan tangannya sendiri.  
Pribadi Mulia
Muhammad adalah seorang pemimpin dengan pribadi mulia, yang mensejahterakan umatnya dan sekaligus bisa membuat keder lawan-lawannya.
Suatu kali, ketika Nabi SAW akan diserang oleh pasukan panglima Heraclius, seorang kaisar dari Byzantine (575-641).  Sang Kaisar malah ketakutan luar biasa, padahal kekuatan tentara Muhammad seadanya saja.  Heraclius dan tentaranya yang besar malah segera meninggalkan medan laga di Syria, begitu mendengar pribadi Muhammad SAW.
Kisah ketakutan Heraclius itu berawal dari ditangkapnya dua orang pengikut Muhammad oleh pasukan Heraclius.  Mereka melakukan interogasi.
”Banyakkah pasukan Muhammad dan banyak pulakah persenjataannya?”
”Tidak banyak, persenjataannya seadanya saja.”
”Semakin bertambahkah pengikutnya?”
”Ya, semakin bertambah.”
”Apakah kamu mendapat nafkah (upah) untuk menjadi pengikut Muhammad?”
”Tidak, kami ikut karena keikhlasan.”
”Apakah Muhammad berbadan besar dan ditakuti pengikutnya?”
”Tidak, orangnya biasa-biasa saja dan hidupnya sederhana.  Ia tidak ditakuti, bahkan sangat disayangi pengikutnya,”
” Pernahkan ia menghukum berat anak buahnya sehingga ditakuti yang lain-lain?”
”Tidak pernah dan kalau menghukum, ia menghukum dengan adil, keluarganya atau orang lain diperlakukan sama.”
”Apakah ia memerintah dengan keras dan atas kemauannya sendiri atau apakah sering mendengar nasehat dari pengikutnya?”
”Ia memerintah sesuai perintah Allah, dan dalam menghadapi masalah seperti peperangan, ia memperhatikan nasehat para pengikutnya.”
Segera setelah selesai dialog, Heraclius mengumpulkan para pembantunya untuk membahas pribadi Muhammad. Mereka heran, karena biasanya orang ditakuti atau disegani karena memiliki keberanian dan kekejaman atau memiliki kekuasaan dan persenjataan yang kuat sehingga orang lain takut melawannya.  Tapi kondisi yang demikian tidak dimiliki Muhammad, sehingga Heraclius yakin ada kekuatan istimewa yang dimilikinya.
Pribadi yang mengagumkan.
Pada tahun keenam Hijrah, Rasulullah melakukan perjanjian dengan kaum kafir Quraisy di Hudaibiyah terkait dengan rencana kaum Muslimin (yang datang dari Madinah) untuk melaksanakan ibadah hajji di Mekkah.  Perjanjian itu disebut Perjanjian Hudaibiyah.
Urwah Al-Tsaqafi, salah seorang utusan kafir Quraisy yang terlibat dalam perjanjian Hudaibiyah terpesona melihat perlakuan kaum Muslimin kepada Nabinya.  Ia  melaporkan kepada kaumnya di Mekkah.   ”Orang Islam itu luar biasa!.  Aku pernah menjadi utusan menemui raja-raja.  Aku pernah berkunjung kepada Kaisar, aku pernah mendatangi Kisra di kerajaannya, dan aku pernah melihat Najasyi di istananya.  Belum pernah aku melihat orang-orang mengagungkan rajanya, seperti orang-orang Muslim mengagungkan Muhammad pemimpinnya.  Ketika Muhammad berbicara, mereka terpaku pada bibirnya yang mulia.  Ketika Muhammad bergerak, mereka mengikutinya dengan setia.  Mereka menghadapkan seluruh perhatian kepada pemimpinnya, seakan-akan tidak pernah puas menikmati keindahan wajahnya.  Bila Ia memerintah, mereka berlomba melaksanakannya.  Mereka menundukkan pandangan di hadapannya karena memuliakannya.  Demi Tuhan, apabila ia meludah tentu ludahnya akan diperebutkan untuk diusapkan ke wajah dan seluruh tubuhnya.” 
Kisah tentang ketulusan hati nabi.
Ketika nabi Muhammad meninggal, Abu Bakar mendatangi Siti Aisyah (putrinya yang menjadi istri nabi) dan bertanya, “Anakku, amalan apa yang sudah dilakukan nabi tapi belum kulakukan?”.   Aisyah bercerita, bahwa di sudut pasar Madinah ada seorang nenek pengemis yang matanya buta.  Nabi  selalu menyantuninya dengan menyuapkan makanan ke mulut nenek, tanpa sang nenek tahu siapa yang memberinya makanan.
Abu Bakar bertanya lagi, ”Mengesankan bagi nabikah perempuan tua itu, sehingga Rasulullah menaruh perhatian padanya?”   Aisyah menjawab, ”Sama sekali tidak.  Nenek itu adalah seorang keturunan Yahudi yang justru sering mengumpat, mencela dan menyumpahi nabi.   Tapi, Nabi tetap memberi makanan, tanpa pernah sedikitpun mengatakan bahwa dialah Muhammad yang sering dijelek-jelekkan si nenek kepada banyak orang.”
Kemudian Abu Bakar meneruskan kebiasaan nabi memberi makan kepada si nenek buta.  Namun ketika menyuapi, si nenek buta itu berujar (complain) : ”Biasanya engkau menyuapiku dengan begitu lembut, makanan yang kau berikanpun terasa renyah, dan enak rasanya. Kenapa kali ini lain?” .
Abu Bakar dengan sedih menjelaskan, bahwa orang yang biasa memberi makan kepadanya telah meninggal.  Si nenek bertanya, ”siapakah dia yang biasa memberi makanan padaku?”.  Dengan bergetar menahan rasa, Abu Bakar menjawab, ”dialah Muhammad utusan Allah.”
Si nenek buta terdiam seketika.  Ia terpaku..., hatinya mengharu biru.  Betapa selama ini dia sering mencela dan mancaci maki Muhammad pada orang-orang, padahal dia tidak mengenal benar siapa dan bagaimana Muhammad.  Tapi, justru Muhammadlah yang paling peduli padanya.    Dalam hati Nenek berkata bahwa ”Muhammad bukanlah manusia biasa, dia manusia luhur, dia manusia suci”.   Sejenak kemudian, serta merta dia mengikrarkan diri menjadi umat Muhammad, dia memeluk agama Islam.

Kisah diatas bukan satu-satunya contoh kemuliaan hati Rasulullah SAW.  Pada masa-masa awal penyebaran Islam, beliau kerap diludahi, dilempari batu, bahkan dilempari kotoran ketika sedang beribadah.  Marahkah Rasulullah?  Tidak.  Beliau tetap tersenyum, seraya mengucapkan doa bagi yang mendzoliminya.  Hanya doa, dan bukan serapah, umpatan, atau kutukan. Sungguh teladan yang indah dari utusan Allah yang berhati mulia.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. makasih atas infonya sangat membantu, kunjungi http://bit.ly/2SP7F4H

    BalasHapus