Sabtu, 15 Oktober 2016

Tiga Hal ...

TIGA HAL YG DIRAMPAS ALLAH

Tema ini adalah "Hal-hal Yang Dirampas Allah" . Ada tiga hal yang dirampas oleh Allah dari manusia sbg makhluk dan hambaNya. Dari ketiga hal itu, dua dirampas oleh Allah saat di dunia, dan satu hal dirampas saat di akhirat.

Ketiga hal itu adalah:

a. Umur/nyawa

b. Harta

c. Pahala

.

1. UMUR/NYAWA

Hal pertama yang dirampas oleh Allah di dunia adalah umur atau nyawa.

a. Allah SWT mempunyai otoritas atau kekuasaan mutlak untuk merampas atau mengambil nyawa seorang hambaNya kapan saja, di mana saja, dan dalam keadaan apa saja. Tidak pandang bulu apakah dia tua ataupun muda, sakit atau sehat, dan siap atau tak siap.

- Bayak tayangan video yang beredar di medsos, bagaimana seseorang yang segar bugar menemui ajalnya di lapangan bola saat bermain bola, di panggung saat bernayanyi dan menari, di podium saat memberikan ceramah, bahkan di restoran saat menikmati makanan, dia tersedak hingga tak bisa bernafas.

 

b. QS. Al-A'raf ayat 34:

"Wa likulli ummatin ajal. Fa idzaa jaa-a ajaluhum, laa yasta-khiruuna saa'at, wa laa yastaq-dimuun"

"Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan."

- Bila waktu ajal telah tiba, maka atas perintah Allah malaikat maut pasti datang menjemput tepat waktu. Datangnya maut tidak bisa ditunda ataupun dipercepat meski hanya sesaat.


c. Sehebat, sekuat, dan sekuasa apapun manusia, sekalipun dia membangun dan berlindung dibalik benteng yang kuat dan kokoh, tetapi bila saat ajal tiba maka malaikat Allah yang bernama Izrail dengan amat mudah akan menembusnya dan menjemput nyawanya.

- Mungkin kita pernah dengar kabar, bahwa orang2 terkaya di dunia  telah membangun bunker di bawah tanah. Diantaranya adalah Bill Gates (pendiri microsoft, kekayaan Rp. 1.750 triliun), Mark Zukerbeg (CEO Face book), dan Elon Musk (CEO Tesla otomotif, kekayaan Rp.6000 triliun), mereka  telah membangun bunker mewah di bawah tanah, dilengkapi sumber daya listrik dan cadangan pangan untuk beberapa bulan. Tujuannya untuk mengantisipasi serangan nuklir atau bencana alam. Bahkan, saking kokohnya bunker mereka disebut sebagai Bunker Anti Kiamat. Padahal bila ajalnya tiba, malaikat maut akan sangat mudah menembusnya.

- Allah berfirman: "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu bersembunyi di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An-Nisa ayat 78).

 

d. Ada seorang gadis remaja hendak menghadiri acara ekstra kurikuler di sekolahnya. Biasanya ia naik kendaraan umum. Tetapi karena suatu hal, ia membangunkan ayahnya yang sedang istirahat untuk mengantarnya dg motor ke sekolah. Sekembalinya mengantar, di tengah jalan ayahnya mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Putrinya sangat bersedih, sangat terpukul dan sangat menyesali. Dia bilang, “Ini adalah kesalahanku. Seandainya aku tidak minta diantar, tentu ayah tidak meninggal.” Kesedihan dan penyesalan remaja putri ini tentu sangat bisa dimaklumi. Tetapi dalam masalah ajal tidak ada istilah seandainya, sebab kematian akan mencari jalannya sendiri, tepat waktu sesuai ketetapan Ilahi.

.

2. HARTA

Hal kedua yang dirampas oleh Allah di dunia adalah harta.

a. Islam mengajarkan bahwa dunia dan segala sesuatu yang ada di dunia adalah milik Allah (termasuk harta yang ada pada diri kita).  Manusia sebagai khalifah di muka bumi hanyalah diberi amanah mengelola pengelola atas harta titipan Allah.


b. Ketika Allah SWT memberikan rejeki berupa harta kepada kita, sebenarnya Allah sedang memberikan amanah kepada kita untuk mengelolanya. Harta yang ada pada kita bukanlah milik mutlak kita, melainkan titipan dari Allah SWT.

 

c. Dan ketika Allah hendak mengambil titipannya, maka tidak ada seorangpun yang dapat mempertahankannya, sekalipun ia sudah menyimpan dan menjaganya dengan sangat kuat, canggih, dan modern.

- Cara Allah mengambil titipan hartaNya dari seorang manusia dengan berbagai cara: bisa dengan cara kehilangan, kerusakan, atau kebakaran. Bisa juga dengan pengeluaran untuk pembiayaan pengobatan penyakit, atau kerugian dalam berniaga.

 

d. Ketika Allah mengambil harta titipan dari seorang yang beriman, bukan berarti Allah sedang menghukumnya. Bisa jadi itu adalah bentuk kasih sayang dan rahmat Allah.

- Dalam hadis Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda: “Bila Allah menguji hambaNya dengan musibah atau kesusahan atau kerugian dalam berniaga, maka sesungguhnya Allah sedang menggugurkan dosa2 nya dan meningkatkan derajat keimanannya.”

 

e. Ada seorang hamba Allah yang cukup sholeh, ia rajin shalat, rajin dzikir, dan rajin baca al qur'an. Tetapi ia mempunyai tabiat yang kurang baik, yaitu sombong dan suka pamer harta. Ia merenovesi rumah dengan berbagai asesoris yang indah, dan iapun menceritakan dan menyombongkan rumahnya tetangga dan saudaranya. Suatu ketika rumah baru yang ia bangga2kan dan sombong2kan terbakar, maka ia tak mempunyai sesuatu yang bisa ia sombongkan.  Itulah cara Allah menghilangkan sifat kesombongan dari seorang hambanya yang soleh, hingga ia menemui ajal tanpa ada kesombongan dalam hatinya. Ternyata Allah menyayanginya dengan cara membakar rumahnya.

.

3. PAHALA

Hal ketiga yang dirampas oleh Allah di akhirat adalah pahala.

a. Dengan keMaha Adilan-Nya, Allah merampas pahala (dalam tanda kutib) seorang hamba ketika ia menghadap kehadirat-Nya di hari kiamat.

 

b. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, dijelaskan: Kelak pada hari akhir ada seseorang  datang kehadirat Allah dengan membawa banyak pahala. Ia membawa pahala shalatnya, pahala dzikirnya, pahala tadarusnya, dan pahala² ritual lainnya. Namun tiba² Allah mengambil pahala²-nya sedikit demi sedikit untuk dibagikan kepada orang² lain hingga habis seluruh pahalanya. Pahala2-nya dibagikan kepada orang yang pernah ia sakiti, ia dzalimi, ia fitnah, ia rugikan, dan orang² yang tak pernah ia pedulikan deritanya. Peristiwa ini oleh Rasulullah disebutkan dengan istilah bangkrut.

 

c. Allah berfirman dalam surat Al-Maun, yang menjelaskan tentang PENDUSTA AGAMA.

Araitalladzi yukaddzibu biddiin, Fa’dzaalikal ladzii yadu’ul yatiim,  Wa laa yahudhdhu alaa tho’amil miskin.  Intinya: Pendusta agama adalah mereka tak peduli dengan nasib atas anak yatim dan fakir miskin. Penduasta agama, menurut Buya Hamka adalah mereka yang mendustai shalatnya, mendustai puasanya, dan mendustai ibadah ritualnya. Seseorang yang rajin melaksanakan ibadah secara ritual, tetapi bila ia tak peduli dengan penderitaan anak yaitm dan fakir miskin, maka ia tergolong pendusta agama. Sia-sialah ibadahnya.

- Kelanjutan ayat tadi, Fa wailul lil mushallin… (dan seterusnya). Celakalah orang2 yang shalat, yaitu yang lalai, yang riya’ dan enggan memberi bantuan.

 

d. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Tidak beriman, seseorang yang bisa tidur dalam keadaan perut kenyang, sementara tetangganya kelaparan.” Hadis ini menekankan tentang kepedulian sosial. Makna tetangga bukan sekedar orang2 yang tinggal di sekitar rumah kita, tetapi di zaman sekarang adalah orang2 yang yang bisa kita jangkau dengan indera dan tindakan kita. Seperti penderitaan orang2 yang mengalami penderitaan akibat bencana alam maupun peperangan seperti saudara2 kita di Palestina.


KONKLUSI

Tema ini bermuara pada tiga poin sebagai konklusi:

1. Kematian. Rasulullah bersabda: "Orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling banyak persiapannya dalam menghadapi kematian." Jika kita terlalu banyak mengingat duniawi dan sedikit mengingat kematian, maka itu berarti kita orang yang kurang cerdas. 

2.  Harta. Harta adalah amanah atau titipan. Harta kita yang sesungguhnya adalah yang kita sedekahkan. 

Dalam pemanfaatan harta, ada empat cara yang kita lakukan, yaitu: (1) Harta yang kita makan akan berakhir jadi kotoran. (2) Harta yang kita belikan barang akhirnya akan rusak atau menjadi usang. (3) Harta yang kita simpan akhirnya akan kita tinggalkan dan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. (4) Sedangkan harta yang kita sedekahkan, yang akan menolong kita di hari akhir dalam bentuk pahala jariyah. Maka, pesan para ulama tasawuf: Jangan menimbun harta karena ia akan memberatkan kematian kita. 

3. Pahala. Dalam hal mengumpulkan pahala, menurut Buya Syakur Yasin (seorang profesor, cendikiawan muslim terkemuka): "Kebanyakan kita umat Islam terjebak dengan ibadah ritual dan mengesampingkan ibadah sosial.": Ibadah ritual itu hablum minallah, sedangkan ibadah sosial adalah hablum minan nas. Padahal keduanya merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah. 

Dalam al Qur'an Allah berfirman.  Dhuribat ‘alaihi mudh dhillatu ainamaa - tsuqifuu illaa bi hablim minallahi wa hablim minan naas  : Ditimpakan atas mereka ”kehinaan” dimana saja mereka berada, kecuali kalau mereka berhubungan baik dengan Allah (hablim minallah) dan berhubungan baik dengan sesama manusia (hablim minan naas). 


PENUTUP

Semoga sharing singkat ini bisa menjadi pengingat dan memberi manfaat bagi kita semua, terutama bagi diri al fakir pribadi. 

Ushikum wa nafsiy bitaqwallah. Wassalamu alaykum warahmatullahi wabara katuh

(Aku menasehati anda semua dan diriku sendiri dalam ketaqwaan).  


&&&&

- Rasulullah mengingatkan, Harta titipan yang ada diri manusia kelak akan dimintakan pertanggung jawaban dengan dua pertanyaan: “bagaimana cara ia peroleh dan bagaimana cara ia memanfaatkannya.” Jika ia menyia-nyiakan amanah Allah maka ia harus mempertanggung jawabkannya.

- Ruangan berukuran 3x3x3 m, dapat menampung sekitar 26.220.000 lembar uang kertas Rp100.000, dengan total nilai Rp2,622 triliun.


- Elon MuskKekayaan bersih: 384 miliar USD (Rp.6 ribu Triliun)

- Bill Gate: kekayaan 108.6 miliar USD (Rp.2 ribu triliun)


- Prabowo Subiyantoharta Rp 2. triliun (2024)

- Sandiaga Uno, harta Rp.3 triliun (2024)


###


Revisi / EDIT : Tiga Hal ... 

https://www.blogger.com/blog/post/edit/11877261789940107/1699227446681105584


Testing edit dari HP ... (bisa).




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar