Rabu, 05 Oktober 2016

Note: Jadi Manusia Bernilai

Albert Einstein adalah adalah ilmuwan terbesar abad ke-20, penemu teori relativitas dan banyak menyumbang bagi pengembangan ilmu fisika dan kosmologi. Einstein ia dianggap sebagai manusia paling genius di abad 20.
Beberapa bulan sebelum kematian Albert Einstein pada April 1955, jurnalis majalah "LIFE" bernama William Miller mengunjungi ilmuwan terkenal itu di rumahnya di Princeton, New Jersey.
William menginginkan agar Einstein memberikan nasehat kepada putranya (Pat Miller) untuk bimbingan dalam hidup.
Einstein memberi nasehat kepada Pat Miller, “Try not to become a man of success but rather try to become a man of value” (Cobalah untuk tidak menjadi orang yang sukses tetapi cobalah untuk menjadi orang yang bernilai).
Orang sukses mengambil lebih banyak (keuntungan) dari kehidupan ketimbang yang ia berikan. Orang bernilai memberi lebih banyak (keuntungan) kepada kehidupan daripada yang diterimanya.

Bagaimana manusia terbaik menurut Islam?
Khoirunnas anfa'uhum linnas” (Sebaik-baik manusia adl yg paling manfaat bg manusia lain). 
Rasulullah Saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.
Seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan bertanya dua pertanyaan, yaitu (1) SIAPAKAH orang yang paling diicintai Allah  dan (2) AMAL APAKAH yang paling dicintai Allah Swt.
(1) Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia.
(2) Amal yang paling dicintai Allah adalah kegembiraan yang engkau masukkan kedalam hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan kesulitannya, atau engkau lunasi hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya." 
(3) Rasulullah Saw meneruskan sabdanya: "Dan sesungguhnya aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku sukai daripada aku BERITIKAF di masjid ini (Masjid Nabawi) selama sebulan lamanya” (HR. Ath-Thabrani).

Manusia terbaik itu:  BUKAN yang rajin ibadah ritualnya (shalat, dzikir, puasa, haji, dsb), tetapi manusia terbaik itu (menurut Rasulullah) adalah manusia yang (1) ramah, (2) suka menolong kesulitan orang lain, dan (3) bermanfaat bagi manusia lain.

1)  Bersikap ramah : Rumus 3S, yaitu: Senyum, Salam dan Sapa.
2)  Suka menolong menyelesaikan kesulitan orang lain. Rasulullah bersabda, menolong atau memenuhi kebutuhan orang beriman yang sedang menghadapi kesulitan hidup, seperti  kelaparan, terlilit hutang, menderita sakit, dan sebagainya mempunyai nilai pahala yang melebihi pahala beriktikaf di masjid Nabawi selama sebulan.
3) Bermanfaat bagi orang lain yaitu apabila keberadaannya sangat berfaedah bagi orang di sekitarnya, dan sangat dibutuhkan oleh orang lain.  Ia dicintai banyak manusia karena kepeduliannya terhadap sekitar dan bisa membawa pengaruh yang baik.
Cak Nun membagi keberadaan manusia ke dalam 5 (lima) golongan, yaitu : Manusia Wajib, Manusia Sunnah, Manusia Mubah, Manusia Makruh dan Manusia Haram.
1. Manusia Wajib
Keberadaannya sangat bermanfaat bagi banyak orang. Apabila dia tak ada maka orang-orang merasa kehilangan, karena tidak ada orang lain yang bisa menggantikannya.
2. Manusia Sunnah
Keberadaannya membawa manfaat bagi banyak orang. Namun apabila dia tak ada maka orang-orang tidak begitu kehilangan, karena ada orang lain yang bisa gantikan posisinya.
3. Manusia Mubah
Keberadaannya tidak ada manfaat atau kerugian apapun. Adalah manusia2 cuek yang hanya mementingkan dirinya sendiri tapi tak pernah mau peduli terhadap orang lain.
4. Manusia Makruh
Keberadaannya bisa mendatangkan masalah atau keburukan bagi orang lain disekitarnya, tetapi kalau dia tak  ada tidak ada pengaruh apa-apa. 
5. Manusia Haram
Keberadaannya justru menjadi masalah atau musibah bagi orang lain disekitarnya.  Orang lebih suka jika dia tak ada. Ciri-ciri manusia ini adalah jika dia datang ke suatu tempat maka orang-orang pasti merasa tidak senang dan pergi menjauh.

Berusaha menjadi manusia terbaik.
Manusia terbaik itu adalah manusia yang (1) ramah, (2) suka menolong kesulitan orang lain, dan (3) bermanfaat bagi manusia lain.
Berbuat baik itu mudah, tidak berat seperti untuk mencapai sukses (butuh kecerdasan, kerja keras, keuletan).  Berbuat baik hanya butuh : Kemauan, Kepedulian, dan Keikhlasan. 
A’a Gym menasehati kita untuk menjadi pribadi yang baik itu dengan rumus 3M (Tiga Mulai), yaitu : (1) Mulai dari diri sendiri, (2) Mulai dari hal-hal yang kecil, dan (3) Mulai dari sekarang.
Untuk itulah maka marilah kita saling berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, “Fastabikhul khairat .   Dalam surat Al Baqarah, ayat 148, Allah berfirman, “Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar