Sabtu, 15 Oktober 2016

Hapalan


WAMAA KHOLAKTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUN
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah / menyembahku.

INNA AKRAMAKUM ‘INDALLAAHI ATQAAKUM
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.

FA MAYYA’MAL MITSQAALA DZARRATIN KHAIRAY YARAH
WA MAYYA’MAL MITSQAALA DZARRATIN SYARRAY YARAH (QS. Al Zalzalah (99): 7-8).
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.    Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.

KULLUKUM RA’IN WA KULLUKUM MAS ULUN ‘AN RA’IYYATIHI
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya (HR. Bukhari Muslim)

IZHAA WUSSIDAL AMRU ILAA GHAIRI AHLIHI   FAN TADHIRIS SAA’AH
Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggu saja kehancurannya. (HR. Bukhari)

AL HAQQU BILAA NIDZAMIN SAYAGHLIBUHUL BATHIL BI NIDZAMIN
Kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapai dapat dikalahkan oleh kebatilan  yang terorganisir secara rapi
(Ali bin Abuthalib)

YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUT TAQULLAHA -  WAL TANZHUR NAFSUM MAA QADDAMAT LIGHAD  WAT TAQULLAHA  -  INNALLAAHA KHABIIRUM BI MAA TA’MALUUN.

‘’Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya, untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’’ (QS Al Hasyr (59): 18)

LA IN SYAKARTUM LA AZII DANNAKUM   WA LA IN KAFARTUM INNA ADZAABII LA SYADIID

Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkarinya (nikmat-Ku), sungguh azab-Ku sangat keras.  (QS. Ibrahim : 7)

SALAAMATUL INSAAN FII HIFZHIL LISAAN
Keselamatan manusia terletak pada terpeliharanya lisan atau lidah. (Hadist)

YUKALIFULAAHU NAFSAN – ILLAA WUS’AHAA  (QS. Al Baqarah 286)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

WAMAA ALHAYAWAA  TUDDUN-YAA ILLA MATAA’UL GHURUUR (Ali Imran (3): 185). 
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan   

INNAMA’AL  ‘USRI YUSRA   (QS Al Insyirah (94) :6)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

WA’ASAA ANTAKRAHU SYAI’AN     WAHUWA KHAIRULLAKUM
WA’ASAA ANTUHIBBU   SYAI’AN     WAHUWA SYARRULLAKUM
WALLAHU YA’LAMU WA ANTUM LAA TA’LAMUUN. (QS.Al-Baqarah (2) : 216)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia buruk bagimu. Dan Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui

”Batasi kecintaanmu terhadap sesuatu, karena boleh jadi engkau akan membencinya suatu ketika. Dan batasi kebencianmu terhadap sesuatu, karena boleh jadi engkau akan membutuhkannya (mencintainya) suatu ketika.” (HR. Imam Tarmidzi)

Sesungguhnya perkara yang lebih aku khawatirkan terhadap kamu sekalian sepeninggalku nanti ialah orang munafik yang licin bicaranya  (HR. Tabrani)

Seseorang tidak akan menjadi baik karena argumen, melainkan karena contoh yang nyata dari perbuatan
Berbuat baik itu lebih mudah dibanding mencegah kemungkaran

Man ’arafa nafsahu faqad ’arafa rabbahu
Siapa yang telah mengenal dirinya maka ia (akan mudah) mengenal Tuhannya

Sangkan paraning dumadi
Asal dan tujuan semua mahluk hidup

2 komentar:

  1. Risalah : Tugas kerasulan
    Zuhud : Tidak terlalu menilai tinggi thd masalah duniawi
    Qana’ah : Puas dengan pemberian Allah
    Wara’ : Menjaga/menahan diri, berhati-hati (Nilai kesucian diri)
    Tawadhu : Merendahkan hati
    Ghurur : Berbangga diri
    Quzman :

    Mubahasah : Dialog
    Muhasabah : Introspeksi
    Tafakur : Berpikir / merenung
    Tasyakur : Orang yang berusaha bermanfaat bagi orang lain (lawan: takabur)

    Tawasul : Meminta doa kpd orang lain
    Tabaruk : Mengambil berkah
    Berkhalwad : Berdua-duaan dengan Allah SWT.

    Tausiah : Ceramah
    Tarbiyah Pendidikan
    Riyadhah Latihan

    Ikhlas : Beribadat atau beramal saleh untuk mendekatkan diri kpd Allah (krn Allah)
    Riya’ : Beribadat atau beramal saleh krn manusia, (dengan cara memperlihatkan)
    Sum’ah : Beribadat atau beramal saleh krn manusia, (dengan cara memperdengarkan)

    Istiqamah : konsisten
    Tuma’ninah : Tenang / tenteram
    Tuma’ninah an-nafs = ketenangan jiwa
    Al nafs al muthma’inah = jiwa yang tenteram
    Khusnul khatimah

    BalasHapus
  2. HAPALAN

    1. Ya ayyuhalladżina amanu - Aṭi'ullaha wa aṭi'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum
    Fa in tanaza'tum fi syai`in - Fa ruddụhu ilallahi war rasụli – ing kuntum tu`minụna billahi wal-yaumil-akhir
    Dżalika khairuw wa aḥsanu ta`wila
    .
    # Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
    # Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
    # Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
    -
    2. Raja’naa min jihaadil ashghar - ila jihaadil akbar # Jihaadun Naafs
    .
    3. Inna Nafsa La Amma Ratum Bissu’i - Illa Maa Rahimma Rabbi
    .
    4. Fa alhamahaa fujuurahaa wa taqwahaa - Qad aflaha man zakhaa haa - Waqad khaaba man dassaa haa
    .
    5. A lastu birabbikum , (Allah: bukankah Aku ini Tuhanmu?).
    Qaalụ balaa syahidnaa (mereka menjawab, betul Engkau Tuhan kami).
    An taqụlụ yaumal-qiyaaqmati innaa kunnaa 'an haażaa gaafiliin, (agar di hari kiamat nanti kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap kesaksian ini)".
    .
    6. Rabbi lau laa akhortanii ilaa ajalin qarib - Fa ash shadaqa
    Ya Tuhan-ku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah.
    .
    7. Innamal a’malu binniah - wa innamal likullim ri’im maa nawa’
    Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari Muslim).
    .
    8. Khoirunnas anfa'uhum linnas
    .
    9. Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiin. Tsumma radadnaahu asfala saafilin. Illal laadziina aamanuu wa ’amilush shaalihat
    Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya kejadian. Kemudian Allah mengembalikannya kepada yang serendah-rendahnya. Kecuali bagi orang yang beriman dan beramal shalih. (QS. At-Tiin ; 4-6)
    .
    10. inna nafsa la ammaratum bissu’i - illa maa rahimma rabbi
    Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhan (QS. Yusuf : 53).
    .
    11. Hubbuddunya ra’su kulli khathi’ah
    Cinta dunia adalah sumber segala perbuatan dosa. (hadits)
    .
    12. Dhuribat ‘alaihi mudh dhillatu ainamaa – tsuqifuu, illaa bi hablim minallahi wa hablim minan naas
    Ditimpakan atas mereka kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali kalau mereka berhubungan baik dengan Allah (hablim minallah) dan berhubungan baik dengan sesama manusia (hablim minan naas).” (QS. Ali Imran 112)
    .
    13. La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid
    .
    14. Fastabikhul khairat
    Saling berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan,
    .
    15. Wasta'iinụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣhalaah, wa innahaalakabiiratun illaa 'alal-khaasyi'iin
    Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
    .
    16. Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụn

    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."
    .
    17. Wamaa Kholaktul Jinna Wal Insa Illa Liya’buduun
    .
    18. Inna Akramakum ‘Indallaahi Atqaakum
    .
    19 Betapa sedikitnya manusia yang mau (pandai) bersyukur kepada-Nya.
    "Sesungguhnya Allah sentiasa melimpahkan kurnia-Nya kepada (seluruh) manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." (QS. Al-Baqarah ayat 243)
    "Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (QS. Ibrahim ayat 7)
    “Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba’ ayat 13)
    .

    BalasHapus