Dalam bahasa jawa
pengertian "lembah manah” dan “andhap asor” mempunyai
pengertian yang mirip, yaitu bersikap rendah hati.
Sikap andhap asor atau rendah hati dalam Islam
dikenal dengan istilah "tawadhu". Sedangkan lawan dari
kata tawadhu’ atau rendah hati adalah membanggakan
diri, sombong atau takabur.
Tawadhu adalah rendah hati, bukan
rendah diri. Rendah hati itu
seperti dalam pepatah: "Seperti ilmu padi, kian berisi kian
merunduk” artinya: semakin tinggi ilmu seseorang semakin rendah
hatinya. Sedangkan rendah diri itu minder, tidak percaya diri, takut dan
pesimis.
Orang yang tawadhu’ itu adalah orang
yang mempunyai banyak kelebihan tetapi tidak menyombongkan diri dan tidak
meremehkan orang lain. Dia penuh percaya diri, berani
dan optimis, namun tetap menghargai orang lain.
Ciri-ciri orang yang memiliki karakter tawadhu diantaranya ialah ia
sangat bersahaja dalam penampilan.
Selain itu ia tidak berambisi menjadi
orang terkenal, mau bergaul dengan fakir miskin bahkan tulus mencintai mereka
dan ringan tangan membantu orang lain, serta menerima kebenaran dari siapapun. Karakter lain
dari sifat tawadhu’ adalah ia tidak akan merasa tinggi hati ketika dipuji, dan
sebaliknya tidak merasa terhina ketika dicaci.
Hikmah seseorang yang memiliki sikap tawadhu adalah ia senantiasa
akan hidup tenang, damai dan lebih bahagia. Karena tawadhu dapat menghilangkan
kebencian, kecemburuan, iri, dengki, dan dendam, sehingga mendatangkan persahabatan dan menjauhkan
ketidak sukaan. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang
siapa bertawadhu karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya."
Islam memerintahkan umatnya agar berendah hati tetapi
melarang kita berendah diri. Allah SWT berfirman,
"Dan berendah dirilah (tawadhu) kamu terhadap orang-orang yang
beriman," (QS 15: 88).
Rasulullah SAW juga bersabda: "Sesungguhnya Allah
mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga seseorang tidak merasa
bangga lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya kepada
orang lain." (HR Muslim)
Adapun lawan dari tawadhu ialah sifat takabur (sombong).
Ciri utama takabur ialah menolak kebenaran dari siapa pun (bathar al-haq) dan
meremehkan sesama manusia (ghamthu an-nas). Rasulullah bersabda: “Sombong adalah menolak
kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Tawadhu’ adalah sifat
yang amat mulia, namun sedikit orang yang memilikinya. Ketika orang sudah memiliki harta melimpah,
kedudukan terhormat, berilmu tinggi, gelar mentereng, sedikit yang memiliki
sifat kerendahan hati, alias tawadhu’. Padahal kita seharusnya seperti ilmu padi,
yaitu “kian berisi, kian
merunduk”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar