Sabtu, 20 Juni 2020

Lembah Manah lan Andhap Asor (Tawadhu')

Dalam bahasa jawa pengertian  "lembah manah” dan “andhap asor”   mempunyai pengertian yang mirip, yaitu bersikap rendah hati
Sikap andhap asor atau rendah hati dalam Islam dikenal dengan istilah "tawadhu". Sedangkan lawan dari kata tawadhu’ atau rendah hati adalah membanggakan diri, sombong atau takabur.
Tawadhu adalah rendah hati, bukan rendah diri.  Rendah hati itu seperti dalam pepatah: "Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk” artinya: semakin tinggi ilmu seseorang semakin rendah hatinya.  Sedangkan rendah diri itu minder, tidak percaya diri, takut dan pesimis.
Orang yang tawadhu’ itu adalah orang yang mempunyai banyak kelebihan tetapi tidak menyombongkan diri dan tidak meremehkan orang lain.  Dia penuh percaya diri, berani dan optimis, namun tetap menghargai orang lain.
Ciri-ciri orang yang memiliki karakter tawadhu diantaranya ialah ia sangat bersahaja dalam penampilan.  Selain itu ia tidak berambisi menjadi orang terkenal, mau bergaul dengan fakir miskin bahkan tulus mencintai mereka dan ringan tangan membantu orang lain, serta menerima kebenaran dari siapapun.  Karakter lain dari sifat tawadhu’ adalah ia tidak akan merasa tinggi hati ketika dipuji, dan sebaliknya tidak merasa terhina ketika dicaci.
Hikmah seseorang yang memiliki sikap tawadhu adalah ia senantiasa akan hidup tenang, damai dan lebih bahagia.  Karena tawadhu dapat menghilangkan kebencian, kecemburuan, iri, dengki, dan dendam, sehingga  mendatangkan persahabatan dan menjauhkan ketidak sukaan.  Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa bertawadhu karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya."
Islam memerintahkan umatnya agar berendah hati tetapi melarang kita berendah diri. Allah SWT berfirman, "Dan berendah dirilah (tawadhu) kamu terhadap orang-orang yang beriman," (QS 15: 88).
Rasulullah SAW juga bersabda: "Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga seseorang tidak merasa bangga lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya kepada orang lain." (HR Muslim)
Adapun lawan dari tawadhu ialah sifat takabur (sombong). Ciri utama takabur ialah menolak kebenaran dari siapa pun (bathar al-haq) dan meremehkan sesama manusia (ghamthu an-nas). Rasulullah bersabda: Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Tawadhu’ adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang yang memilikinya. Ketika orang sudah memiliki harta melimpah, kedudukan terhormat, berilmu tinggi, gelar mentereng, sedikit yang memiliki sifat kerendahan hati, alias tawadhu’. Padahal kita seharusnya seperti ilmu padi, yaitu “kian berisi, kian merunduk”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar