Senin, 22 Juni 2020

Ngunduh Wohing Pakarti

Ngunduh wohing pakarti arti harfiahnya adalah menuai hasil dari perbuatannya.  Makna gramatikalnya adalah bahwa setiap perbuatan (baik atau buruk) pasti akan mendapat balasan atau akibat yang sesuai apa yang telah diperbuatnya.  
Dalam pribahasa melayu kita kenal dengan pepatah, “Siapa menabur angin, akan menuai badai” artinya siapa yang melakukan perbuatan (buruk), maka ia akan menanggung akibatnya.  Dan tentu berlaku kebalikannya, siapa yang melakukan perbuatan baik, maka ia akan mendapatkan hasilnya.
Maka dari itu hendaknya setiap orang senantiasa berbuat kebajikan secara ikhlas tanpa pamrih, karena harus diyakini bahwa setiap kebajikan itu pasti akan berbuah manis sebagai balasan atas perbuatannya.
Sebaliknya semua orang hendaknya menghindari tindakan-tindakan yang tidak terpuji dan merugikan orang lain, karena cepat atau lambat ia pasti akan mendapatkan balasan tidak menyenangkan dari apa yang telah ia perbuat. 
Allah SWT berfirman: “Faman ya'mal mitsqaala dzarratin khairan yarah - Wa man Ya'mal mitsqaala dzarratin syarran yarah  artinya barangsiapa yang mengerjakan kebaikan atau keburukan meski sebesar zahrah (debu/atom), niscaya ia akan memperoleh balasannya (QS. Al-Zalzalah: 7-8)
Becik ketitik - Ala ketara
Ungkapan selaras dengan ngunduh wohing pakarti adalah Becik ketitik - Ala ketara, yang artinya perbuatan baik akan tampak, dan perbuatan buruk akan terungkap
Maknanya, setiap perbuatan yang baik pasti akan diketahui oleh orang meskipun ia tidak menampakkannya. Pepatah asing mengatakan, “Kebaikan adalah bahasa yang dapat didengar oleh orang tuli dan dapat dilihat oleh orang buta.”
Pun sebaliknya, perilaku busuk cepat atau lambat juga pasti terungkap. Serapat atau seketat apa pun seseorang menutupi prilaku busuknya, pada akhirnya pasti akan ketahuan juga.

Maka ungkapan “Becik Ketitik Ala Ketara” ini mengingatkan manusia untuk senantiasa berbuat baik dan menghindari prilaku busuk, karena perbuatan yang baik dan buruk semua akan nampak dan mendapatkan ganjaran yang setimpal sesuai dengan perbuatannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar