1. Hegel
Hegel (Georg Wilhelm Friedrich Hegel) adalah
seorang filsuf idealis yang lahir di Stuttgart Jerman, 1770. Ia dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika
sebagai metode berfilsafat. Dialektika adalah dua hal yang dipertentangkan lalu
didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis
(pengingkaran) dan sintesis (kesatuan kontradiksi).
Pemikiran ini
berpusat kepada sejarah dan logika dan mengutamakan realita daripada
hal-hal dialektik untuk menguasai
ide absolut mengenai suatu fenomena.
Konsep
filsafat Hegel berpengaruh besar terhadap perkembangan filsafat di abad 19, kemudian
menjadi sebuah gerakan filsafat yang dikenal dengan Hegelianisme.
Filsafat
Hegel berpengaruh sangat luas terhadap para penulis dari berbagai posisi, seperti
FH. Bradley, Sartre, Hans Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, dan juga Karl Marx.
2. Karl
Marx
Karl Marx adalah
seorang filsuf, sejarawan, sosiolog, dan sosialis revolusioner yang lahir di Jerman,
1818.
Ia dikenal sebagai pencetus aliran filsafat Marxisme, yang mengajarkan tentang
teori kelas dan ramalan akan kehancuran kapitalisme.
Landasan pemikiran Marx sangat dipengaruhi filsafat Hegelian.
Konsep sosialisme kuno
menjadi dasar bagi pemikiran Karl Marx hingga menelurkan teori yang meramalkan
keruntuhan kapitalisme akibat pertentangan kelas.
Sosialisme secara sederhana
dimengerti sebagai sebuah gagasan tentang kepemilikan bersama. Sedangkan kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang dikendalikan
perseorangan demi mengejar keuntungan pribadi.
Sosialisme
berkeyakinan, dunia akan menjadi lebih baik jika tidak ada kepemilikan pribadi.
Kekayaan dunia merupakan milik semua orang. Konflik masyarakat terjadi atas
kepentingan mengejar keuntungan pribadi.
Realitas sosial era
revolusi industri ini dipotret Marx dalam teori kelasnya. Ia membagi masyarakat
dalam dua kelas yaitu kelas pemilik modal (borjuis)
atau alat produksi dan kelas pekerja (proletar).
Marx menuliskan gagasannya dalam buku yang amat terkenal: Das Kapital.
Ajaran Marx tentang
teori kelas dan kehancuran kapitalisme disebut Marxisme.
Marxisme adalah
ideologi dasar yang umumnya digunakan
oleh partai komunis di
seluruh dunia.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme
menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan
kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu.
3. Friedrich Engels
Friedrich
Engels adalah sahabat sehidup semati Karl Marx. Bersama Marx, ia menghabiskan waktu
hidupnya (kurang lebih 40 tahun) bergelut dengan aktivitas politik dan filsafat
untuk berjuang bersama kelas pekerja mewujudkan komunisme. Mereka berdua dikenal
sebagai "Bapak Pendiri Komunisme".
Bersama
Engels, Marx menghimpun kaum pekerja untuk melawan para kaum pemodal yang telah
menindas mereka. Gerakan ini cukup memporak-proandakan Eropa saat itu. Bersama Karl Marx, Engels menulis Manifesto Partai Komunis (1848).
Engels adalah orang yang mendukung Marx secara finansial,
memungkinkannya untuk melakukan penelitian dan menulis Das Kapital. Karena Karl Marx tak mampu lagi melawan
penyakitnya, maka ia hanya mampu menerbitkan Das Kapital I saja.
Setelah
kematian Marx, Engels mengumpulkan ribuan catatan
Marx yang berserakan. Kemudian ia mengedit dan
menerbitkan buku lanjutan Das Kapital volume kedua dan ketiga. Engels mengembangkan apa yang
sekarang dikenal sebagai teori Marxis
Dalam komunisme, perubahan
sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai
Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh
atau yang lebih dikenal dengan proletar, tetapi pengorganisasian Buruh
hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan
peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro.
4. Lenin
Lenin (nama
asli Vladimir Ilyich Ulyanov) adalah seorang politisi revolusioner Rusia yang
mempunyai pandangan filsafat Marxisme.
Ia dikenal
dalam sejarah sebagai tokoh yang mendirikan Partai Komunis di Rusia dan menjadi arsitek sekaligus
penggerak Revolusi Bolshevik pada Oktober 1917.
Gerakan
politik Partai Komunis pimpinan Lenin berhasil merebut kekuasaan dan membentuk
negara sosialis pertama di dunia yaitu Soviet Rusia. Lenin
langsung menjabat sebagai Kepala Negara Soviet Rusia, sebelum namanya diubah
menjadi Uni Soviet atau Uni Republik Sosialis Soviet (URSS).
Dalam
implementasi ajaran Marx, rupanya Lenin tidak sabar revolusi muncul secara
natural untuk menghancurkan kapitalisme. Ia mengintervensinya dengan gerakan
politik. Dalam melaksanakan gerakannya Lenin memodifikasi ajaran
Marx dengan mengembangkan gagasan politiknya, yang kemudian disebut
sebagai Leninisme. Penggabungan
teori Marx dan pemikiran politik praktis Lenin itu kemudian dikenal dengan
sebutan Marxisme–Leninisme. Jadi, gerakan revolusioner komunisme adalah
gabungan Marxisme dan Leninisme.
Di bawah pemerintahan Lenin, Rusia menjadi negara komunis satu partai yang diperintah oleh Partai Komunis
Rusia. Sejak
saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke
negara lain. Kemenangan komunisme di Rusia, mendorong revolusi komunisme
di negara lain. Ada Mao Tse Tung di Cina yang memimpin Partai Komunis Cina dan
mendirikan Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober 1949.
Pada
tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Lambang palu dan arit muncul di era Revolusi Oktober. Palu dan arit melambangkan
bersatunya kaum buruh dan tani melawan kaum pemilik modal.
5. Josef Stalin
Josef Stalin adalah pengganti Lenin sebagai pemimpin Sovyet Rusia.
Stalin merupakan salah
satu pemimpin Uni Soviet yang sangat kuat, bertahun-tahun ia menjadi diktator proletariat Uni Soviet. Atas nama komunisme,
jutaan nyawa rakyat menjadi korban kediktatorannya.
Di masa pemerintahannya, pembunuhan
massal adalah hal biasa. Jika ada warga yang tak menurut maka mati adalah hal
yang wajar dilakukan. Stalin telah menghilangkan nyawa sekitar 3o juta
jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya.
Ia
melakukan pembersihan terhadap Red Army maupun anggota partai yang dianggap
tidak loyal, baik di sayap kanan (Bukharin) maupun sayap kiri partai (Trotsky).
Trotsky adalah pesaing utama Stalin dalam Partai
Komunis Rusia.
Selain itu, ia juga dikenal tidak percaya akan
adanya agama dan Tuhan. Hal itu berkaitan erat dengan adanya buku Asal-Usul
Manusia karya Charles Darwin.
Uni Soviet di bawah Stalin menjelma menjadi negara yang kuat dan
setelah Perang Dunia II menjadi negara Super Power bersama Amerika Serikat.
Sesungguhnya
Stalin merupakan pengamal setia paham Marxisme dan Leninisme, namun ia juga
mempunyai kebijakan-kebijakannya sendiri
akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme.
Stalinisme adalah sistem ideologi politik di Uni Soviet di bawah kepemimpinan
Josef Stalin tentang
bagaimana membangun sosialisme dan masyarakat komunis
dengan menggunakan sistem spionase secara ekstensif, peniadaan pengadilan, dan
penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung, pembuangan, atau
pembunuhan karakter.
Politik
Stalin di Uni Soviet meliputi: Pembersihan besar-besaran, otoritarianisme, industrialisasi yang pesat, sentralisasi,
kolektivisasi pertanian, dan subordinasi kepentingan pihak komunis asing untuk
orang-orang dari Partai Komunis Uni
Soviet.
Ketika Stalin mati pada Maret 1953, dia
meninggalkan negara dalam keadaan krisis yang parah. Boris Yeltsin, Presiden
Federasi Rusia pertama setelah Uni Soviet runtuh adalah pemimpin yang sangat membenci
komunisme Stalin.
Kini ideologi komunisme memang tidak laku lagi dan dianggap
telah mati. Namun komunisme yang mati itu sebenarnya adalah hanya komunisme
yang faksi stalinis. Dan saat ini yang tengah bergerak dan berkembang yaitu sosialis yang beraliran Trotsky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar