Komunisme merupakan ideologi yang
dilahirkan oleh Karl Marx. Karl Mark merupakan seorang Filsuf sekaligus pakar ekonomi dan
politik.
Di
Indonesia, paham komunis memiliki sejarah sendiri. Sebelum 'diharamkan' pasca
tragedi berdarah pada 1965 alias G30S/PKI, paham komunis sudah
berkembang masif di tanah air.
Bagaimana
paham komunis masuk ke Indonesia? Berikut ulasannya:
Dipelopori Orang Belanda
Komunisme masuk ke Indonesia
dipelopori oleh Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet. Hendricus
merupakan warga Belanda yang datang ke Indonesia pada tahun 1913. Bersama Adolf Baars,
Hendricus mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).
Awalnya
organisasi ini tidak mempropagandakan komunis, namun lambat laun mengubah diri
menjadi berpandangan komunis. Setelah keberhasilan revolusi di Rusia, mereka memasuki
organisasi-organisasi massa untuk menyebarkan paham ini, salah satunya Sarekat
Islam (SI) pimpinan Semaun.
Kemudian
SI terbelah menjadi SI Merah dan SI Putih. Akhirnya SI Merahlah yang menjadi Partai Komunis serta melakukan
pemberontakan pada tahun 1926, 1948 hingga 1965 yang mengakibatkan kejatuhan
Soekarno.
Muncul PKI
Lima tahun kemudian, tepatnya 1917, lahir
Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, nama PKI belum besar
karena dibuat secara diam-diam dan menjadi fraksi kiri dalam SI.
Sebelum
mendirikan PKI, Semaun dan Darsono pernah mengenyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit di Indische
Social Demoratische Partij (ISDP). Sneevlit sendiri diketahui merupakan sayap
kiri di dalam ISDP. Dari sana, keduanya sering berdiskusi dengan Sneevlit.
Keduanya
melihat celah di SI, sehingga secara perlahan memasukkan ideologi-ideologinya.
"Syarikat
Islam yang kurang memperhatikan nasib buruh, telah merupakan
lowongan baik bagi ide-ide radikal yang dimasukan oleh Semaun dan Darsono yang
tadinya diinspirasikan oleh Sneevlit," kata Mohammad Hatta dikutip buku
'Bung Hatta Menjawab'.
SI Ganti Nama
Salah seorang tokoh Syarikat
Islam (SI), Haji Agus Salim, akhirnya menegakkan disiplin partai. SI
berganti nama menjadi Partai Syarikat Islam di tahun 1921. Sesudah itu, barulah
resmi nama PKI mencuat. Namun, partai komunis itu tidak kompak lantaran salah seorang
pendirinya, Tan Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).
"PKI
yang baru itupun tidak kompak. Tan Malaka kemudian membentuk PARI,"
kata Mohammad Hatta dikutip buku 'Bung Hatta Menjawab'.
Dalam
sejarahnya di Indonesia, PKI melakukan tiga pemberontakan. Pemberontakan pertama adalah
tahun 1926. Pemberontakan itu gagal dan PKI dilibas pemerintah kolonial
Belanda. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308
orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah
kamp tahanan di Papua.
Gerakan
bawah tanah membangkitkan PKI hingga kembali solid. Pada 1948,
PKI melancarkan pemberontakan kedua. Pemberontakan berniat meruntuhkan RI dan
menggantinya dengan negara komunis. Upaya kedua ini kembali gagal. Literatur
mencatat pemberontakan ketiga dilakukan pada 1965,
lagi-lagi gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar