SANGKAN PARANING DUMADI ; Telah menjelajahi kehidupan lebih dari 50 tahun, saatnya merenungi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk "hari kemudian"
Jumat, 29 Mei 2020
Ciri-ciri Orang Baik
👉2. Pikiran-pikiran negatif seperti iri hati & dengki jarang menghinggapi orang baik.
Orang Baik akan selalu MENANAMKAN PIKIRAN POSITIF dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun sehingga akan menyebarkan suasana nyaman.
👉3. Orang Baik biasanya lebih sering MENYAPA DULUAN. Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yg berbuat jahat padanya sekalipun.
Orang baik selalu terhindar dari rasa menjadi orang penting, ingin dicari dan dibutuhkan.
Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.
👉4. Orang Baik TIDAK INGIN MENUNJUKKAN BAHWA DIA BAIK. Tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk (kekurangan) dirinya.
👉5. Orang Baik selalu PINTAR MENGENDALIKAN EMOSI. Mereka terlihat sangat sabar dan toleran.
Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri.
👉6. Orang Baik akan bercerita atau MEMBAGIKAN HAL-HAL YG BERMANFAAT dengan tujuan memberi tahu.
Bukan untuk menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yg benar.
👉7. Orang Baik selalu menghafal 3 kata sakti. Yaitu MAAF, TOLONG, & TERIMA KASIH.
👉8. Orang Baik tidak akan keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain.
Apalagi jika dia merasa bersalah. Mereka tidak akan segan-segan untuk MEMINTA MAAF & MEMPERBAIKI KESALAHAN. Berbeda dengan orang jahat yg memiliki gengsi tinggi & menganggap dirinya selalu benar. Jangankan mengaku salah, menganggap orang lain berprestasi saja gengsi, Ada saja alasan untuk mencari kesalahan serta untuk menjatuhkan orang lain.
Semoga kita bisa melatih diri menjadi orang sabar dalam menghadapi setiap kejahatan & perilaku orang jahat. _"MEMANG BAIK MENJADI ORANG PENTING, TETAPI JAUH LEBIH PENTING MENJADI ORANG YG BAIK-"
Yuuuk ... Kita sama-sama berusaha dan belajar menjadi ORANG YG BAIK
👌👍👍👍🤗🌹
Pandemi Corona; Kewajiban Menaati Pemerintah
Ulul Amri adalah pemerintah, yaitu mereka yang memiliki kekuasaan secara syar’i dan bukan kekuasaan yang mengikuti thaghut.
> Pemerintah Arab Saudi menutup sementara dua masjid suci bagi umat Islam, yaitu Masjidil Haram (di Mekkah) dan Masjid Nabawi (di Madinah).
> Otoritas Pemerintah Mesir, Uni Emirat Arab, Turki, Kuwait , Iran, Palestina, dan Negara-negara Islam lainnya meminta warganya untuk tidak datang ke masjid melaksanakan shalat Jumat selama ada wabah pandemic Corona.
> Persatuan Ulama Dunia (IUMS) menerbitkan fatwa berisi himbauan meniadakan penyelenggaraan shalat Jumat dan shalat berjamaah di masjid di wilayah terpapar wabah virus corona.
Dalam hal kewajiban shalat Jumat berjamaah, menurut ijtihad para ulama orang Islam diperbolehkan tidak melaksanakan shalat Jumat karena alasan udzur syar’i.
Tata Tertib dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Ibadah di Masjid Jami’ Nurul Huda
Kamis, 28 Mei 2020
Angka Kematian Dunia Covid-19
New Normal
1. New Normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yg sebelumnya tidak ada sebelum pandemi.
2. New Normal adalah upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya.
3. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona. New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yg ditetapkan. Jadi bukan sekedar bebas bergerombol atau keluyuran.
4. New Normal diberlakukan karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian. Tidak mungkin seluruh aktivitas ekonomi berhenti tanpa kepastian yang menyebabkan kebangkrutan total, PHK massal dan kekacauan sosial.
5. New Normal ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi2nya sesuai konstitusi. Harap diingat bahwa pemasukan negara berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika aktivitas ekonomi terus berhenti total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya.
6. New Normal diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada disekitar kita. Untuk itu aktivitas ekonomi/publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
7. Jika New Normal tidak dilakukan maka dampak sosial ekonominya tidak akan bisa tertahankan. Kebangkrutan korporasi selanjutnya ekonomi akan membawa efek domino kebangkrutan negara!
8. Jika anda tidak setuju dengan New Normal, silakan terap tinggal di rumah. Sebab banyak orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Tidak semua orang bisa bertahan selama berbulan2 apalagi bertahun2 dan tetap bisa menghidupi keluarganya.
9. Untuk memastikan New Normal bisa berjalan baik maka pemerintah harus melakukan upaya yg sistematis, terkordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement. Di dalamnya juga termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.
10. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi utk memastikan pemeriksaan kesehatan yg massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yg paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yg tepat sasaran dan perlindungan kesehatan.
Selebihnya terserah kita apakah mau berpartisipasi atau tidak, mau melindungi diri atau tidak.
Berhentilah menjadi provokator dan menyebarkan energi negatif yg tidak bermanfaat bagi siapapun serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik. Jika anda cemas, lindungilah diri anda dan keluarga sebab itulah satu2nya cara!
Wellcome new normal👍
&&&
New Normal? No!
Oleh: Ustadz Yuda P.
Mengapa penguasa bersikeras segerakan New Normal? Padahal kurva belum melandai? Padahal kebijakan yang sekarang saja amburadul?
Karena New Normal sejatinya adalah tuntutan para kapitalis dan pemilik modal tidak mau terus merugi. Para pemilik mall, para pemilik jaringan hotel besar, para pemilik maskapai penerbangan, para pemilik raksasa migas, mereka yang selama ini "sakratul maut" akibat pandemi berusaha untuk bangkit kembali.
Tentu saja mereka tinggal menekan para penguasa beserta kroni mereka. Toh mereka dulu jadi penguasa lewat pemilu yang kemarin di-support penuh oleh para kapitalis tersebut.
Lalu bagaimana jika nanti rakyat kecil banyak yang sakit terpapar pandemi? Tenang, penguasa telah menaikkan BPJS jadi negara tidak akan rugi. Rakyat dibiarkan berjuang sendiri, seperti dulu kita dibiarkan berjuang sendiri, lockdown tanpa bantuan negara seperti amanat UU Karantina.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Jangan mau ikut seruan New Normal. Jangan belanja ke mall, jangan bepergian, jangan beri kesempatan para raksasa kapitalis itu bangkit lagi. Biarkan mereka meneruskan "sakratul maut" mereka sampai tuntas.
Tetap belanja ke tetangga Anda, tetap beli dagangan teman Anda. Matikan TV, abaikan iklan. Usahakan beli barang dan jasa secara langsung. Hidupkan peer-to-peer economy.
Jika Anda kena PHK, atau terancam PHK, segera bangkit dan ambil bagian dalam peer-to-peer economy tadi. Tawarkan produk atau jasa secara langsung kepada siapa saja. Saya melihat sendiri, tetangga, saudara dan kerabat yang bisa survive dengan cara seperti ini. Depan rumah saya misalnya, berhasil membuat Pizza yang nyaris seenak Pizza Hut, dengan harga seper limanya. Jangan cengeng dan hidup tergantung orang terus. Saatnya mandiri.
Salah satu hikmah pandemi ini adalah hancurnya bisnis-bisnis leisure-lux bermodal dan berbujet iklan besar, serta bertempat di mall besar. Serta bangkitnya banyak bisnis kecil dengan sistem direct selling. Hancurnya para pemakai riba, serta suburnya jual beli (al-bai). Hancurnya pasar modal dan bursa, serta mulai digunakannya crowd funding ala syariah yaitu syirkah. Tugas Anda hanyalah membiarkan dan memberikan kesempatan kepada pandemi untuk menuntaskan semua tugasnya tadi. Jangan terpancing propaganda New Normal.
Jika New Normal ini berhasil, maka kapal-kapal tanker minyak raksasa yang kemarin kebingungan terombang-ambing di lautan karena semua kilang minyak penuh, mereka akan kembali mengucurkan dengan masif dan deras minyak-minyak mereka. Harga minyak akan kembali naik. Para kapitalis akan kembali berpesta saling toast wine mahal. Dan bumi akan kembali tercemar polusi.
Satu lagi, jangan paksaan anak masuk sekolah jika Anda belum yakin. Mengingat anak-anak yang terdampak pandemi cukup banyak. Tetap pertahankan kelas online, atau lakukan home school sendiri. Sudah saatnya anak-anak tidak lagi dicekoki dengan beban kurikulum dan Anda mulai mendesain sendiri kurikulum terbaik buat mereka.
Intinya, biarkan pandemi ini menyelesaikan tugasnya untuk menghabisi peradaban kapitalis sekuler yang sejak awal memang sudah rusak ini. Dan pada saat yang sama kita belajar cara hidup yang baru, yang lebih sesuai dengan Islam, sampai terwujudnya bisyarah Baginda Rasulullah saw; tsumma takunu khilafatan 'ala minhajin nubuwah...
Selasa, 26 Mei 2020
Buya Hamka Ceritakan Keadaan Indonesia Saat PKI Berkuasa
Oleh: HAMKA
Mari kita segarkan kembali ingatan kita, bahwa menegakkan kebenaran itu selalu penuh tantangan. Belum tentu yang tampak diikuti secara gegap gempita dengan segala kebesarannya adalah hal yang benar. Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.
Pada tanggal 17 Agustus 1958, dengan suara yang gegap gempita, Presiden Soekarno telah mencela dengan sangat keras Muktamar (Konferensi) para Alim Ulama Indonesia yang berlangsung di Palembang tahun 1957. Berteriaklah Presiden bahwa konferensi itu adalah “komunis phobia” dan suatu perbuatan yang amoral.
Pidato yang berapi-api itu disambut dengan gemuruh oleh massa yang mendengarkan, terdiri dari Parpol dan Ormas yang menyebut dirinya revolusioner dan tidak terkena penyakit komunis phobia. Sebagaimana biasa pidato itu kemudian dijadikan sebagai bagian dari ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi, semua golongan berbondong-bondong menyatakan mendukung pidato itu tanpa reserve (tanpa syarat).
Malanglah nasib Alim-Ulama yang berkonferensi di Palembang itu, karena dianggap sebagai orang-orang yang kontra revolusi, bagai telah tercoreng arang. “Nasibnya telah tercoreng di dahinya”, demikian peringatan Presiden. Banyak orang yang tidak tahu apa gerangan yang dihasilkan oleh Alim-Ulama yang berkonferensi itu, karena disebabkan kurangnya publikasi (atau tidak ada yang berani) yang mendukung konferensi Alim-Ulama itu, publikasi-publikasi pembela Soekarno dan surat-surat kabar komunis telah mencaci maki Alim-Ulama kita.
Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.
Perlulah kiranya resolusi Muktamar Alim-Ulama ini kita siarkan kembali agar menyegarkan ingatan umat Islam dan membandingkannya dengan Keputusan Sidang MPRS ke IV yang berlangsung bulan Juli 1966 lalu.
Muktamar yang berlangsung pada tanggal 8 – 11 September 1957 di Palembang telah memutuskan bahwa :
Ideologi-ajaran komunisme adalah kufur hukumnya dan haram bagi umat Islam menganutnya.
Bagi orang yang menganut ideologi-ajaran komunisme dengan keyakinan dan kesadaran, kafirlah dia dan tidak sah menikah dan menikahkan orang Islam, tiada pusaka mempusakai dan haram jenazahnya diselenggarakan (tata-cara pengurusan) secara Islam.
Bagi orang yang memasuki organisasi atau partai-partai berideologi komunisme, PKI, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat dan lain-lain dengan keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan organisasi dan partai tersebut.
Demikian bunyi resolusi yang diputuskan oleh Muktamar Alim-Ulama Seluruh Indonesia di Palembang itu. Resolusi yang ditandatangani oleh Ketua K.H. M. Isa Anshary dan Sekretaris Ghazali Hassan. Karena resolusi yang demikian itulah para ulama kita yang bermuktamar itu dikatakan oleh Presidennya sebagai amoral (tidak bermoral /kurangajar).
Akibat dari keputusan Muktamar tersebut, Alim-Ulama kita yang sejati langsung dituduh sebagai orang-orang tidak bermoral, komunis phobia, musuh revolusi dan sebagainya. Maka K.H. M. Isa Anshary sebagai ketua yang menandatangani resolusi itu pada tahun 1962 dipenjarakan tanpa proses pengadilan selama kurang lebih empat tahun. Dan banyak lagi Alim-Ulama yang terpaksa menderita di balik jeruji besi karena dianggap kontra revolusi. Terbengkalai nasib keluarga, habis segala harta-benda bahkan banyak di antara mereka memiliki anak yang masih kecil-kecil. Semua itu tidak menjadi pikiran Soekarno. Di samping itu, ada “ulama” lain yang karena berbagai sebab memilih tunduk tanpa reserve pada Soekarno dengan ajaran-ajaran yang penuh maksiat itu, bermesra-mesra dengan komunis di bawah panji Nasakom.
Bertahun lamanya masa kemesraan dengan komunis itu berlangsung di negara kita, dalam indoktrinasi, pidato-pidato Nasakom dipuji-puji sebagai ajaran paling tinggi di dunia. Dan ulama yang dipandang kontra revolusi yang telah memutuskan komunis sebagai paham kafir yang harus diperangi, dihina dalam setiap pidato dan dalam setiap tulisan. Meskipun sang ulama sudah meringkuk dalam tahanan, namun namanya tetap terus dicela sebagai orang paling jahat karena anti Soekarno dan anti komunis.
Nasehat dan fatwa ulama yang didasarkan kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an, dikalahkan dengan ajaran-ajaran Soekarno melalui kekerasan ala komunis.
Rupanya Allah hendak memberi dulu cobaan bagi rakyat Indonesia. Kejahatan komunis akhirnya terbukti dengan Gestapu-nya. Allah mencoba dulu rakyat Indonesia sebelum Dia membuktikan kebenaran apa yang dikatakan oleh Alim-Ulama itu hampir sepuluh tahun lalu.
Watak ulama adalah sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemenangan
Sidang MPRS ke IV pun telah mengambil keputusan mengenai komunis dan ajaran-ajarannya sebagai berikut:
“Setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme /Marxisme / Leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran atau pengembangan paham atau ajaran tersebut adalah DILARANG”.
Dengan keputusan MPRS tersebut, apa yang mau dikata tentang Alim-Ulama kita yang dulu dikatakan amoral oleh Soekarno? Insya Allah para Alim-Ulama kita dapat melupakan semua penghinaan dan penderitaan yang dilemparkan kepada mereka. Dan sebagai ulama mereka tidak akan pernah bimbang walau perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan itu pasti akan beroleh ujian yang berat dari Tuhan.
Watak ulama adalah sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemenangan.
Ulama yang berani itu telah menyadarkan dirinya sendiri bahwa mereka itu adalah ahli waris para Nabi.
Nabi-nabi banyak yang dibuang dari negeri kelahirannya atau seperti yg dialami Nabi Ibrahim A.S. yang dipanggang dalam api unggun yang besar bernyala-nyala, seperti Nabi Zakariya A.S. yang gugur karena digergaji dan lain-lain Nabi utusan Allah.
Hargailah putusan Muktamar Alim-Ulama di Palembang itu, karena akhirnya kita semua telah membenarkannya. Bersyukurlah kita kepada Tuhan bahwa pelajaran ini dapat kita petik bukan dari menggali perbendaharaan ulama-ulama lama, namun hanya dari peristiwa sejarah yang lalu.
Cerita HAMKA ini dipublikasikan oleh Majalah Panji Mas dari 1967 – 1981, terbitan Pustaka Panji Mas hal. 319.
https://www.faktakini.net/2018/11/buya-hamka-ceritakan-keadaan-indonesia.html
Senin, 25 Mei 2020
Link FB De Kalimana Populer
Ratusan ribu orang kulit hitam di seluruh AS masuk Islam di balik terali besi
a.
Jebakan Catur Hitam Mematikan https://fb.watch/7qGxxt6eGc/
b. Part 2. Jebakan catur pembukaan "center game" https://www.facebook.com/duniacaturofficial/videos/352624716489311/?sfnsn=wiwspwa
c.
Trik Catur Paling Jitu dan Mematikan https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=230530672408179&id=100063537425234&sfnsn=wiwspwa
d. Pembukaan Catur Mematikan Putih: https://bit.ly/2ze1cvh
e. Pembukaan Catur Mematikan Hitam: https://bit.ly/2XGI1no
f.
Jebakan Catur Hitam Mematikan https://fb.watch/7qLJmL4XtV/
g.
https://fb.watch/7qLWAtiHOC/
h.
https://www.facebook.com/watch/?v=1158909911271211&extid=WA-UNK-UNK-UNK-AN_GK0T-GK1C