Minggu, 03 Mei 2020

Budikdamber


(Budidaya Ikan di Dalam Ember)

Teknik Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember ini dapat Anda lakukan di mana saja termasuk di pekarangan yang sempit sekalipun. Budikdamber ini dikembangkan oleh Bapak Yuli Nursandi, S,Pi, M.Si dari Politeknik Negeri Lampung, yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan. Master Pengelolaan Sumber Daya Perairan alumnus Institut Pertanian Bogor itu mulai mengembangkan budikdamber pada 2015. 
Teknik ini merupakan teknik pengembangan dari aquaponik dimana ikan dan tanaman tumbuh dalam satu tempat. Solusi ini didapat untuk mengatasi masalah lahan dalam budidaya tanaman dan ikan. 

Berbagai Keuntungan Teknik Budikdamber

Untuk cara budidayanya pun tidak terlalu sulit. Jika kita melakukan budidaya secara konvensional kita harus memiliki lhan yang cukup besar dan modal yang besar juga. Berkebalikan dari budidaya secara konvensional,  jika kita melakukan budikdamber , kita hanya memerlukan ember yang berukuran kecil yang dapat  menampung air hingga 100 liter. Dengan menyediakan ember berisi 100 liter air, kita dapat memulai budikdamber ini.
Kelebihan budidaya ini selain kita memanen ikan kita juga bisa menanam kangkung didalamnya yang nantinya kemudian, kita dapat memanennya juga. Teknik budikdamber ini menguntungkan kita bahwa dengan modal yang sedikit, kita dapat memproduksi hasil yang lumayan. Dengan ember yang berukuran 100 liter air kita bisa menebar benih sekitar 80-100 ikan lele.

Alat dan Bahan Untuk Teknik Budikdamber

·         Ember ukuran 100 liter, atau bisa lebih kecil ukuran 15 L
·         Benih ikan lele/nila yang berukuran 6-10 cm sebanyak 60-100 ekor
·         Bibit kangkung /benih sayuran dataran rendah.
·         Kawat kecil yang agak lentur untuk mengaitkan gelas pada ember
·         Arang batok kelapa atau arang kayu.
·         Gelas plastic ukuran 250 ml
·         Tang
·         Solder


Cara Membuat Teknik Budikdamber

Untuk membuat budikdamber Anda dapat mengikuti langkah-langkah dibawah:
1.    Silahkan lubangi bagian bawah dari gelas plastik yang sudah kita siapkan sebelumnya dengan menggunakan solder ataupun paku yang sudah dipanasi. Gunanya adalah untuk menyerap air saat kita anami kangkung.
2.    Potong kawat yang lentur tadi sekitar 15 cm lalu bengkokan seperti huruf U agar nanti bisa di kaitkan ke ember. Untuk bentuk pembengkokan/pembentukan kawat, Anda dapat berinovasi sendiri sesuai selera yang penting penting kawat yang sudah dibengkokkan dapat dikaitkan dengan ember.
3.    Selanjutnya isilah gelas dengan bibit kangkung, untuk bibit kangkungnya sendiri kalian bisa menggunakan kangkung yang ada akarnya yang bisa kalian beli di warung potong bagian bawahnya lalu tanam ke gelas yang sudah di siapkan.
4.    Setelah kalian mengisi bibit kangkung kalian isikan gelas dengan arang tapi mengisinya jangan sampai penuh setengah gelas lebih sedikit.
5.    Isilah ember dengan air secukupnyahingga sampai garis ember saja  (sekitar 60 liter). Lalu diamkan selama 2-3 hari agar air memiliki suhu stabil.
6.    Masukan bibit lele yang sudah di siapkan tadi (ukuran 6-10 semakin besar semakin bagus), untuk satu ember bisa di isi hingga 60-100 bibit lele. Diamkan selama 1-2 hari
7.    Cantolkan kangkung yang sudah di siapkan tadi pada pinggiran ember dan usahakan bagian bawah gelas terendan air hingga setengahnya.
8.    Kangkung cukup dilakukan sekali tanam untuk dipanen berkali-kali hingga 4 bulan berikutnya. Caranya adalah dengan memotong kangkung agar tunasnya dapat tumbuh kembali.
Cara di atas bisa kalian lakukan di rumah dengan menggunakan ember dan aqua gelas.  Dan selamat praktik sobat PTD!

Cara pembuatan budikdamper :
  1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung sebanyak 10-15 buah, lubangi dengan solder pada bagian samping dan bawah gelas.
  2. Untuk benih kangkung (ukuran bijinya besar) bisa ditaruh pada arang yang telah dihaluskan, lalu tutup dengan arang lagi. Jika ukuran benihnya kecil, bisa ditaruh dalam kapas, lalu tutup dengan arang yang telah dihaluskan. Jika ingin menanam kangkung yang sudah disemai terlebih dahulu, kangkung di masukan dengan akarnya dengan ukuran bibit kangkung sebesar kurang lebih 10 cm. Isikan arang batok kelapa sebanyak 50-80 % ukuran gelas.
  3. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember.
  4. Isi ember dengan air sebanyak 60 liter diamkan selama dua hari.
  5. Isi ember dengan bibit ikan lele ukuran 5-12 cm (semakin besar semakin baik) sebanyak 60-100 ekor diamkan selama 1-2 hari.
  6. Setelah itu rangkai gelas kangkung dalam ember

Untuk pemeliharaan budikdamber, letakkan ember di tempat terkena matahari maksimal.
Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap.(5-7cm pakan pf800,10cm pf1000, >12cm 781-2,781-1, 781).
Perlu selalu diperhatikan keadaan ember, ikan dan tanaman. Amati nafsu makan ikan setiap hari. Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), ikan menggantung (kepala di atas, ekor ke bawah) segera ganti air atau lakukan sipon (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang).
Tanaman kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3. Jangan lupa perhatikan bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati.
Penampakan air akan berubah menjadi warna hijau. Saat pemberian pakan, saat itu pula tanaman kangkung perlu dilakukan penyiraman. Baiknya diberikan saat pagi dan sore hari. Penyiraman kangkung menggunakan air yang berasal dari ember.
Ganti air biasanya 10-14 hari sekali. Untuk penyedotan 5-8 liter, bisa lebih atau keseluruhan bila perlu, ganti dengan air bersih. Jika kangkung membesar maka dibutuhkan air lebih banyak, tambahkan air setinggi leher ember. Hal ini dilakukan agar air menyentuh akar kangkung.

Pemanenan kangkung dan ikan lele dilakukan secara terpisah. 
Waktu panen tanaman kangkung pertama adalah 14-21 hari sejak tanam. Saat panen sisakan kembali bagian bawah atau tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali.
Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali. Panen kangkung bisa bertahan 4 bulan.
Untuk waktu panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, bila benih bagus dan pakan baik.
Perlu diketahui tingkat bertahan hidup (survival) ikan lele 40-100%. Cara memanen ikan lele dilakukan dengan diserok atau dikuras airnya. Ikan lele bisa berkurang karena loncat terutama saat hujan atau dimakan oleh kucing.
Keuntungan dari budidaya ikan dalam ember adalah hemat energy, karena tidak memerlukan aliran listrik seperti yang dilakukan pada budidaya hidroponik/aquaponik dan tidak perlu suplai oksigen maupun sirkulasi air kolam. Sederhana, murah dan tergolong mudah dalam pembuatannya.
Budikdamber juga sangat hemat tempat. 1 ember bisa menampung 80 ekor lele. Dibanding kolam atau keramba. Hemat waktu dalam pemeliharaan, saat menguras air, pemanenan tanaman dan ikan. Cukup membuang air dalam ember, ikan bisa dipanen. Kangkung tinggal potong.
Budikdamber bisa berfungsi sebagai lahan pekarang sebagai warung hidup. Bisa menyediakan sayuran dan sumber protein dalam bentuk segar. Gizi tersedia setiap saat.
------
Penulis : Desri Mulyati W, SP
Penyuluh Pertanin BPP Cibinong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar